15. KANTIN, LAGI?!

1.1K 111 4
                                    

| SELAMAT MEMBACA |

Setibanya di kantin, Sky menyeret Teresa untuk duduk dimeja pojok dekat jendela yang mengarah ke pemandangan Taman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setibanya di kantin, Sky menyeret Teresa untuk duduk dimeja pojok dekat jendela yang mengarah ke pemandangan Taman. Kantin yang memang belum terlalu ramai semakin memudahkan Sky untuk memilih tempat duduk.

"Mau makan apa, lo?" Sky membuka buku menu ditangannya, menelisik teratur deretan makanan yang menurutnya cukup elite untuk ukuran anak sekolah.

Ada sushi, nasi goreng special, steak, spaghetti, burger, starbuck, americano, mixue, hotdog dan masih banyak lagi.

"Samain aja sama pesenan kamu." Teresa menjawab sambil sibuk memoles lipbalm.

"Oke. Lo tunggu sini, gue pesen dulu." Sky mengecup pipi kanan Teresa, lantas melangkah pergi menuju stand makanan.

Banyak siswi yang terpekik melihat ketampanan Sky. Tapi yang bisa mereka lakukan hanyalah diam di kursinya masing-masing. Ini karena tatapan Teresa cukup membuat nyali mereka menciut. Jadi daripada cari masalah, lebih baik diam.

"Hai, kita boleh duduk sini, nggak?"

Sedang asik memelototi belasan gadis kurang belaian, telinga Teresa mendengar suara kuntilanak yang mendayu lembut.

Begitu menoleh ke asal suara, seonggok mahluk tak diundang terlihat berdiri didampingi enam prajuritnya. Senyum sok manis terpampang jelas menarik perhatian yang justru terlihat memuakkan di mata Teresa.

"Ng--"

Belum sempat Teresa menjawab, dengan gerakan lancang, Amora duduk di kursi yang seharusnya jadi tempat duduk Sky nanti.

Melihat itu, emosi Teresa meradang.

"Itu kursi pacar gue, bitch!"

"Jaga, ya, mulut lo!" Angkasa menyeru lantang.

Didepan stand cilok Sky bergeming. Telinganya mendengar perseteruan dibelakang sana namun ia lebih baik diam. Sky yakin, jika Teresa mampu menangani masalah sekecil itu.

Kantin mulai tak kondusif, ragam teriakan menggema nyaring memekakkan telinga.

Teresa beranjak tiba-tiba mengagetkan Angkasa yang lantas mengambil ancang-ancang melindungi gadisnya.

Srekk..

Namun siapa sangka, Teresa justru menargetkan Angkasa yang berpotensi besar menjadi penghalang.  

"Sa!" Danse berteriak panik melihat Angkasa diseret menjauhi meja.

"Cewek gila, lepasin temen gue!" Rasya hendak maju memukul Teresa namun pergelangannya ditahan Gabriel.

"Jangan ikut campur."

"Apa sih, Anjing!"

BUGH

Clack!

'AAAAAAAAAAAA'

Para gadis berteriak histeris.

SEBATAS FIGURANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang