Katakan, manusia mana yang tidak mengenal Harley Titanic, seorang kriminal sejati yang dipaksa mati di usia 45 tahun. Seonggok pemasok narkoba, pengedar ganja. Mafia terbengis penguasa LA.
Padahal api neraka sudah siap menyambut kedatangannya, namun...
Jangan bosan-bosan baca cerita ku, ya. Kalau bosan, nanti ku gantung sampe tahun depan...🙂
° ° | SELAMAT MEMBACA |
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Permisi. Lo liat cewek lewat sini nggak tadi?"
"Cewek?"
"Dress putih, rambut kepang satu ke samping, pake sneakers putih susu, bawa shoulder bag hitam--mungkin lo liat sekilas dia lewat sini?"
"Aduh, sorry. Gue belum pernah ketemu."
Haah...
Sudah dua puluh orang ia tanya. Sudah sekeliling Bar, sekeliling Club ia jelajahi namun rupanya, Teresa sangat senang bersembunyi. Dimana lagi Sky harus mencari?
Sangat tidak mungkin jika Teresa pulang lebih dulu. Gadisnya tak se bodoamat itu.
Pilihan satu-satunya adalah menggeledah setiap kamar. Sayangnya itu privasi. Bisa saja saat ia membuka pintu justru referensi film Jepang yang ia lihat.
Ting!
Ting!
Merasakan saku celananya bergetar Sky merogoh ke dalam. Mengambil benda pipih hitam metalik yang akhir-akhir ini sepi.
_
Teresa💃🏻
|gue pulang duluan, Sky
|lo jangan khawatir
_
Gue-Lo?
Tidak biasanya Teresa seperti ini. Meski terkadang pernah, tapi gadisnya lebih sering menggunakan aku-kamu. Paling mentok pakai Sayang.
Brugh
Karena terlalu sibuk menunduk sambil berjalan, Sky tak sengaja menabrak seseorang.
"Sorry. Nggak sengaja."
Kepalanya tetap tertunduk. Sambil masih terus berjalan Sky meminta maaf. Otaknya berkecamuk.
"It's okay."
Tetapi kemudian langkahnya berhenti. Suara yang sangat ia kenal terdengar menyentil pendengarannya.
Sky berbalik secepat kilat. Postur tubuh sosok yang jarang sekali ia kenal dekat namun setiap hari ia lihat itu--
"Gabriel?"
Tidak salah lagi.
Yang dipanggil pun memutuskan menoleh. Raut wajahnya tegang, keterkejutan tergambar jelas mengundang keheranan dalam benak Sky. Apalagi cara Gabriel menelan ludah seperti orang yang dipaksa menelan kelereng.