12. NO PLAN?

1.8K 166 6
                                        

Aku nggak tau, kenapa Wattpad jadi error banget. Bab yang udah aku publish, eh nyimpen lagi ke draf. 

Terus kemarin udah nulis banyak banget chapter lanjutan, gantian WIFI nya yang mati sampe hari ini.

Begitu check Wattpad, lak kok malah ilang. Sumpah sih, bikin badmood banget.

But, it's okay...
Aku rela ngetik lagi untuk kalian para pembaca.

Jadi jangan kecewain aku, ya, Guys..
Jangan lupa vote. Hehe..
Ini pake perjuangan banget bikinnya.
Sampe puyeng kepala ku melototin layar mulu..

°°°

| SELAMAT MEMBACA |

Kali ini Scott sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kali ini Scott sendiri. Hugo izin menjenguk temannya yang sakit, Jack pergi ke Apotek membeli Microlax sedangkan Royce sibuk mengurus proyek kebun binatang di bagian Barat.

Dipikir-pikir, cuma Scott yang tidak ada kepentingan. Pria itu sedari pagi asik main PS dan berlagak seperti seorang majikan.

Daripada menganggur tak jelas, Hugo inisiatif memberi Scott pekerjaan yang setidaknya cukup berguna. Maka disini lah Scott sekarang, duduk termenung didalam Pos Satpam ditemani secangkir susu hangat dan setoples Choco chips.

Tugas Scott gampang. Cukup menunggu kepulangan sang Tuan Muda hingga sore nanti pukul empat.

Hhhhh~

Menghela napas lelah, Scott mencebik kesal merasakan pegal luar biasa. Padahal dua menit lagi SpongeBob tayang dan Sky belum juga pulang?!

"AAARRGHHH!!" Menggerakkan pelan meja di depannya, Scott lantas berteriak frustasi. Kakinya mondar-mandir dari pintu ke tembok sementara bibirnya asik mengoceh tanpa henti.

"Kenapa Pos ini tidak menyediakan TV, sih?!" gerutu Scott kesal.

Padahal jika otak dangkalnya itu mau sedikit berpikir, benda pipih diatas meja sudah berguna dari tadi.

15.05

Melirik jam dinding diatas foto Presiden, Scott terpantau makin frustasi.

Hah! Ini masih lama.

Sluuurrpp...

Menyeruput sejenak secangkir susu diatas meja, tak sengaja gendang telinga Scott menangkap deru mesin yang begitu familiar.

"Masa udah pulang, sih? Perasaan masih jam tiga."

Sontak netra Scott bergerak acak mengintip lewat sela jendela bersama mulut yang asik mengunyah Choco chips.

Brumm...

Bruummmm...

Seketika senyumnya merekah lebar mengingat sebentar lagi kartun kesukaannya tayang. Dengan serantanan Scott berdiri hendak membuka gerbang-- namun entah sial atau ceroboh, meja kayu dihadapannya bergoyang membuat susu beserta cookies jatuh berserakan mengotori lantai.

SEBATAS FIGURANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang