8. SEBUAH PERTEMUAN

1.1K 106 5
                                    

| SELAMAT MEMBACA |

"Assalamu'alaikum, semuanya!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Assalamu'alaikum, semuanya!"

Sosok cantik kisaran usia 30 memasuki kelas dengan sebuah salam. Saat ini jarum jam mengarah tepat di angka sembilan, yang artinya rapat sudah selesai. Sementara waktu pembelajaran sudah dimulai sejak pagi tadi pukul tujuh seperempat.

"Oh, ada murid baru, ya? Ayo maju kedepan."

Seisi kelas memusatkan pandangan pada satu titik, dimana Gala dan Teresa mulai beranjak dari kursi dan melangkah maju secara bersamaan.

"Sekarang, saya dan semua yang ada disini ingin tau nama kalian berdua."

Teresa diam sejenak, irisnya menyapu teratur dua puluh lima murid yang menatapnya dengan pandangan beragam.

"Oke, Guys... Nama gue Teresa Abigail, pindahan dari New Zealand yang bulan ini genap 18 tahun." Entahlah, Teresa hanya mengarang darimana ia berasal. Yang penting anak sekelas mengangguk paham, Teresa tak ambil pusing.

"Oke, lalu kamu?"

"Gue Sky Bumi Alaska, pindahan dari Chinesse. Salam kenal." Gala memperkenalkan diri atau sepertinya,, untuk hari ini dan seterusnya, nama Renggala Hecta Madyasaksuma resmi dicoret.

Biarlah nama itu mengikuti jejak tuan-nya, yang mungkin sejak kedatangan Harley di raga ini, Gala diatas sana sudah tenang disisi Tuhan.

"Okay. Selamat datang di kelas ini dan perkenalkan, status saya disini adalah wali kelas kalian. Panggil saja, bu Hana. Sekarang, silahkan kembali ke tempat duduk. Pelajaran akan dimulai." Hana-- guru bahasa Inggris itu mulai membuka paket tebal diatas meja yang lantas mengundang protes anak sekelas.

"Yah, Bu. Kok udah pelajaran aja, sih!" Bobby, siswa dipojok belakang sana berteriak nyaring.

"Lima menit lagi bel istirahat nih! Tunda dulu bisa 'kan, Bu?" Reka mulai kompor.

"Nah, itu! Lima menit dapet apaan, sih, Bu? Percuma!" Dicky menambahkan api, menyulut suara makin keras mengganggu kelas sebelah.

"Ah, gak asik nih Bu Hana. Perut saya udah laper banget minta makan." Widy menyahut malas.

"Yaelah, Bu. Habis rapat emang gak capek?" Dicta mencoba membujuk.

"Mending Ibu istirahat di kantor bareng guru lain. Saya yang gak rapat aja pusing."

"Tinggal dua menit, nih--"

"Oke, fine! Kita istirahat."

WOOOOOOOHHOOOOOOOO

SEBATAS FIGURANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang