"Dad udah kan itu, sekarang tinggal kirim ke tangan terakhir aja" ucap Eza melihat Nio menyudahi aksinya
"Bawa mereka" pinta nya kepada bawahan nya
"Tunggu dulu, sebelum dibawa pergi.. gw mau ucapin kalimat perpisahan sama papa dulu" ujar nya mendekati Dazeen
Ia berjongkok didepan nya lalu berbisik di telinganya. "Semoga dosa papa diampuni" ujar nya memundurkan tubuhnya dengan tersenyum miring
"Eh buat anda saya cuma mau bilang.. kalo udah mati nanti, jangan gentayangi saya ya" ucap nya menyuruh mereka segera membawa dua kakak beradik itu pergi
"Mau dibawa kemana sih sebenernya?" tanya Karel yang amat penasaran
"Kanibalisme" ucap nya dengan tatapan polos tanpa dosa
"Gila! yang bener aja lo!" kaget Reksa dengan mulut terbuka
"Lah emang wajah gw nggak meyakinkan" jawab Eza menaikan alis nya satu
"Btw Egata sama Kezav emang nggak ada sangkut pautnya sama Dazeen?" tanya Areksa dijawab gelengan kepala sang empu
"Kumpul diruang keluarga" ujar Nio diangguki patuh mereka semua
Sampai di ruang keluarga, Nio menatap mereka semua datar. "Besok, kamu daddy nikah kan!" tegas nya gak bisa di bantah
"Apa!!, sama Dava kan dad?! iya kan?!" heboh nya langsung berdiri dari duduk nya
"Hmm" respon nya menjawab
"Akhirnya kita bakalan nikah Dav!!" jerit nya bahagia hingga melompat lompat kecil
Sedangkan Dava menatap mereka ragu, ia ingin memberitahu jika setelah menikah ia akan bekerja dan meninggalkan Eza.
Eza melihat Dava heran, mengapa ia seperti tak senang dengan kabar baik ini. "Kenapa Dav?" tanya nya mengerutkan keningnya
"Nakhoda" jawab nya membuat Eza seketika langsung paham dengan maksud Dava
Ia menghirup oksigen banyak banyak lalu menghembuskan nya pelan.
"Ve mau ngomong sesuatu" ucap nya mendapat perhatian mereka
"Sebenernya.." ucap nya mulai bercerita hingga selesai
Nio berpikir lama guna mempertimbang kan masalah ini. "Baiklah Daddy setuju kamu berkerja sebagai Nakhoda" ujar nya tersenyum tulus
"Beneran dad?! astaga nggak nyangka banget" senang nya menggenggam tangan Dava erat
"Dav pergi istirahat sana, besok kan acaranya, jadi banyak kesibukan" ujar Karel menatap Dava dalam
"Nah gini dong, saling perhatian satu sama lain" sahut Eza tersenyum manis menatap mereka bergantian
"Gw gitu karena nanti Dava jadi adik gw" sambung nya menatap malas
"Uhuy! adik nggak tuh" goda Eza menaik turunkan alisnya
"Udah, kalian semua istirahat, daddy yang urus semua nya" putus nya diangguki mereka lalu berpencar masing masing memasuki kamar nya
🌟🌟🌟
Pagi harinya semua orang disibukan dengan acara pernikahan Dava dan Eza, mereka sangat antusias menyambut momen membahagiakan ini.
"Akhirnya impian gw tercapai!!" jerit Eza nya tersenyum senang
"Akhirnya keinginan ibu terkabulkan!! makasih Tuhan!!" teriak Dava merentangkan kedua tangannya dengan menengadah keatas langit
"Ditunggu dedek bayinya!!" sahut Karel dari jauh
KAMU SEDANG MEMBACA
ALENZA [END]
Fiksi Remaja"Aku kira hari-hariku akan terasa bahagia setelah aku menyelesaikannya. Namun, untuk tersenyum saja rasanya sangat berat untuk ku lakukan. Air mata terus menerus menghujani pipi ku. Tangan ku enggan menghapusnya. Biarkan lah setiap tetesannya menjad...