2 hari kemudian, Leon tetap saja tidak memperdulikan adik nya, ia tak pernah melihat kio keluar kamar dan membuatkannya sarapan. Namun ia tak mencoba melihat ke kamar kio, apakah adik nya baik" saja. Ini bukan Leon yg sebenarnya. Leon yang sebenarnya adalah Leon yg menyayangi adiknya, yang selalu posesif, selalu memanjakan adiknya. Kini sifat lembutnya itu telah hilang dan berubah menjadi sifat yang buruk untuk kio.
Di dalam kamar, kio merasa kan badannya yang sakit, serta dengan kepala pusing dan mata nya pun panas. Ia seperti nya sakit, ia tak keluar kamar selama 2 hari. Di dalam kamar kio hanya memakan chiki" nya yang iya stok. Setidaknya perutnya bisa terisi.
Namun stok makanan kio telah habis sekarang, ditambah dengan suhu badannya yng naik. Ia tidak lagi memikirkan leon, ia sudah kecewa dan berencana untuk kabur dan tidak akan melihat kakak nya lagi. Ia akan tinggal sendirian.
Ia menelepon wali kelas nya. Lalu meminta izin untuk tidak masuk karena tidak enak badan.
Di sisi lain, Leon sedang mengerjakan pekerjaan nya. Pikirannya hanya tertuju pada pekerjaan, ia tak memikirkan bagaimana kondisi sang adik dirumah.
Lalu ia menyadari bagaimana si manis itu menahan untuk tidak makan selama 2 hari. Lalu ketika pulang, Leon membeli kan kio makanan. Tanpa meminta maaf.
Tok tok tok
"M-masuk s-saja kakak" ucapnya.
"Aku membawa makanan, makanlah" ucapnya lalu pergi meninggalkan kio.
Kio tidak kuat untuk berdiri dan memutuskan untuk tidur saja. Dengan selimut yang melilit badannya, tanpa kompres, tanpa belaian, tanpa obat, tanpa makan. Apakah dengan begitu bisa menjamin kesehatan kio?
Beberapa jam kio tertidur kini ia bangun ketika mendengar telepon nya berbunyi. Dan yg menelepon nya itu kenzo.
"Kio.. Kau tidak apa apa? Aku khawatir" ucap kenzo
"K-kenzo.. Aku sudah t-tidak tahan.. Aku sakit.. Kepala ku pusing.. Mataku panas.. Tolong aku kenzo" ucap kio lemas.
"Apakah Leon sudah mengetahui nya? Sialan mengapa dia tidak mengurusimu? Aku akan meminta bara untuk mengantarkan ku" ucap kenzo.
"T-tidak usah kenzo.."
"Tidak ada penolakan! Kamu sakit! Aku khawatir"
Lalu kenzo mematikan telepon nya sepihak.
Di mansion bara
Kenzo sedang berjalan menuju ruang kerja bara.
Ceklek
"Ada apa sayang?" ucap bara.
"Antarkan aku kerumah kio" ujar kenzo
"Ada apa?"
"Kio sakit, tidak ada yg mengurusi"
"Apa kau bercanda sayang? Ada Leon disana, kau tidak perlu khawatir"
"Tidak! Aku tidak percaya dengan Leon, aku tadi tidak mendengar adanya Leon di sebelah kio. Kio terdengar sangat lemah.. Aku takut kio kenapa napa bara.." ucap kenzo dengan wajah khawatir.
"Tenanglah sayang, aku akan menelepon leon ok?"
Kenzo menarik nafas lalu mengangguk.
Lalu bara mengambil handphone nya dan mulai menelpon Leon.
"Halo, ada apa"
"Adikmu sakit, kau tau?" ucap bara
"Tidak"
"Jadi kau tidak mengurus nya?"
"Aku bertengkar dengannya"
"Kenzo khawatir, ia akan kesana sekarang, tentunya dengan ku. Kau diam disitu"
"Tidak usah"
"Tidak menerima penolakan"
Tutt
"Ayo sayang"
Kenzo mengangguk lalu pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brothers (BXB)
Teen Fiction"NGHH! HUAAAAA AKHH HMPHH!" Kio menangis kencang, dia merasakan sakit yang sangat luar biasa! "Huaaa jangan di buang dot nyaa! Hiks!" "Nakal, ini hukumannya" menceritakan tentang kakak yang mencintai, bukan sekedar mencintai sebagai adik, tetapi le...