Sudah 5 menit mereka berciuman tetapi kenzo enggan untuk membuka mulutnya, terpaksa renzi menggigit bibir bawah kenzo dengan keras hingga mengeluarkan darah.
"Akh! Mphh hmngg"
Kenzo sudah sesak, tetapi ia tak bisa apa apa karena ikatan di tangannya belum renzi lepas.
"HNPH! R-RENHMHHP"
Beberapa menit, akhirnya kenzo melemas dan tidak memberontak lagi.
Renzi ber smirk lalu melepas tautan mereka.
Pwah
"Hah hah hah"
"Aku menyakiti bibir mu" ucap renzi.
"Bibirmu.. Aku menyukainya"
"SIALAN KAU- HMPHHH!"
renzi mencium kenzo dengan kasar lagi.
Sedangkan di sisi lain, terlihat bara yang berada di dalam mobil, berusaha menghubungi kenzo, tetapi tiada hasil. Ia bahkan berteriak di dalam mobil, sungguh ia tak akan memaafkan renzi sialan itu.
Bara merasa lelah lalu pergi ke bar.
Bara mabuk.
Di rumah kio & leon.
Leon sudah menceritakan semua ke kio, dan kio mengetahui bahwa kenzo hilang bersama renzi.
Tentu saja kio panik dan menyuruh untuk menghubungi polisi, tetapi Leon melarang itu. Katanya, biarkan saja bara yang melakukan.
Kio sangat panik dan khawatir, apalagi kenzo menghilang dengan orang yang ia tak tau siapa.
Leon menyadari bahwa kio sedang sangat panik, lalu ia beranjak dari duduk nya untuk menelepon bara.
Panggilan itu tersambung.
"Bagaimana? Apa kenzo sudah ditemukan?" ucapnya.
Kio menoleh lalu berjalan ke arah leon.
Tidak ada jawaban dari bara.
Hanya ada suara musik yang terdengar, leon mengepal tangan nya.
"Sial, kau mabuk?"
Tut
Panggilan dimatikan, Leon beranjak mengambil kunci mobil.
"K-kamu ingin kemana? Aku ikut"
"Tidak, kau disini saja, kalau kau ikut, kau akan berada dalam bahaya sayang.. Mengerti ya? Aku akan pulang sebelum larut. Mengerti?"
Kio mengangguk.
Leon lalu berlari ke arah mobilnya.
Sampai di bar, Leon langsung mencari bara.
Terlihat bara yang kini sedang di kelilingi jalang² yang berpakaian ketat. Leon menerobos menarik bara membawanya ke belakang bar itu.
Bruk.
Leon mendorong badan bara di tembok.
"Apa yang kau lakukan sialan? Mengapa kau mabuk hah?!"
Bara hanya diam, ia sangat mabuk sekarang.
"Kenzo hilang, dan kau hanya bisa mabuk dengan dikelilingi jalang?!"
"AKU MENCARINYA! AKU LELAH!" Teriak bara.
Leon menarik kerah baju bara.
"Apakah dengan mabuk bisa membuat Kenzo ditemukan ha!"
Bruk.
Bara terjatuh.
"Sial.."
Lalu Leon menompang tubuh bara ke dalam mobil.
ia membawa ke rumah nya.
Merebahkan tubuh bara di sofa.
Kio berlari ke arah Leon.
"Apa yang terjadi? Bara kenapa?"
"Bara mabuk"
"Huft, sebentar aku ambil air dulu" ucapnya.
Leon mengangguk.
Kio kembali dengan membawa segelas air putih.
"Ka.. Bagaimana ini? Kita belum menemukan Kenzo.. Ditambah bara yang seperti ini"
"Aku juga tidak tau sayang.. Kita do'akan saja ya? Kau tak perlu khawatir"
Kio mengangguk.
"Sekarang kamu tidur, ini sudah malam"
"Tapi bagaimana dengan bara?"
"Biarkan saja"
Kio mengangguk lalu pergi ke kamarnya untuk tidur.
Sedangkan di sisi lain..
CTAR
"AKH! AMPUN RENZI! AMPU- AKHH!"
CTAR
"AKH! S-SAKIT!! AKH! T-TOLO-AKHHH!"
Renzi menarik rambut belakang Kenzo hingga mendongak.
"Ini salahmu karena tidak membalas ciuman ku" smrik
CTAR
PLAK
BRUG
Suara suara siksaan itu..
Bagaimana renzi bisa melakukan itu? Bukankah ia sudah berkata bahwa ia mencintai kenzo?
Apakah itu semua tidak benar? Mengapa cara mencintai renzi sama dengan membunuh?
Author tidak tahu.
Kenzo me lemas, ia bahkan sudah pingsan, tetapi bara masih tetap menyiksanya.
CTAR
"Siapa yang menyuruh mu pingsan hm?!"
CTAR
"Kau harus menerima hukuman ku sayang.."
CTAR
"Tidak mau bangun ya?"
CTAR
lalu muncul lah ide buruk di otak renzi.
Ia mengambil vibrat*r.
Memasukannya dalam hol* kenzo.
Mengaktifkan mode max.
Benar saja, kenzo langsung terbangun karena sakit.
"AKH! HAH HAA! AKH!"
CTAR
"AKHKK! AMPU- AKH!"
Renzi menambah 1 vibrat*r lagi dalam hol* kenzo.
"AKHHHHHHHHHHHH?!"
"uh.. Santai sayang.. Tahan.."
Darah mengalir, dari punggung, bibir, hidung, tangan, dan hol* nya.
"H-hiks.."
"Utututu sayang.. Tidak boleh menangis.. Bukankah kau kuat?"
Drttttttttt (suara vibrat*r)
"Ahh.. Ah... Ah.. ♡"
"Hahaha.. Ternyata disini?.. "
Drrrrrrtt
"Hnghh! Kyahhh!"
Crt
Crt
CrtCambuk nya
Sekian.
Ga vote ga lanjut
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brothers (BXB)
Teen Fiction"NGHH! HUAAAAA AKHH HMPHH!" Kio menangis kencang, dia merasakan sakit yang sangat luar biasa! "Huaaa jangan di buang dot nyaa! Hiks!" "Nakal, ini hukumannya" menceritakan tentang kakak yang mencintai, bukan sekedar mencintai sebagai adik, tetapi le...