Leon sedang berada di dalam club, ya benar, dia mabuk.
Flashback.
Leon beranjak dari sofa yg di dudukinya.
"Kemana?" tanya bara tanpa melihat Leon.
"Bukan urusanmu" ucapnya lalu melanjutkan jalannya.
"Apa kau menyesal?" tanya bara lagi.
"..." Leon hanya diam lalu mengambil kunci mobilnya dan pergi dari rumahnya.
Flashback off.
Leon sedang di kelilingi oleh wanita" jalang yang memakai baju ketat yang membuat lekuk tubuh mereka terlihat sangat jelas. Namun leon tak menghiraukan nya, ia meminum alkohol dengan pandangan kosong dan fikiran ny hanya tertuju pada kio.
Leon meminum alkohol sekitar 4 botol dan di botol ke 5 ia sempat akan meminumnya tetapi seseorang menahan nya.
"Sudah. Ayo pulang kau mabuk" ucap lelaki itu.
"Jika kau menyesali perbuatan mu, kau tak perlu melakukan ini. Berbuat seperti mabuk tak akan menyelesaikan masalah" ucapnya lalu membantu leon berjalan ke arah mobil nya.
Di dalam mobil hanya ada keheningan. Leon tertidur dan bara sibuk menyetir. Tiba-tiba ada telfon dari seseorang. Dan bara langsung mengangkat nya.
"Kau dimana! Sudah malam!, leon juga! Dimana dia!" bentak kenzo.
"S-sayang santai.. Kenzo mabuk, aku menemukannya di club tadi, kita sedang di perjalanan pulang." ujar bara.
"Mabuk? Yasudah cepat sampai rumah. Aku sudah memasak"
Tut
Telfon dimatikan sepihak oleh Kenzo.
Bara hanya menghela nafas dengan kelakuan kekasihnya (soon) itu.
Sampai di rumah leon, bara membantu leon untuk berjalan.
Tingtong (suara bell)
Ceklek
"Astaga leon, mengapa dia sampai mabuk seperti ini?" tanya Kenzo.
"Ceritanya panjang" Jawab bara.
"Huft yasudah ayo masuk dulu"
Di ruang tamu terlihat kio yang sedang menonton tv. Kio sangat bosan jika di kamar terus menerus, jadi ia meminta Kenzo untuk membawa nya ke ruang tamu.
Kio yang melihat sang kakak mabuk itu pun panik dan berlari ke arah leon.
"Kakak! Kenapa kakak!" panik kio.
"Kakakmu mabuk" ujar bara.
Leon terbangun dengan tersenyum dan menatap kio lekat.
Mengelus pipi kio.
"Cantik.." ah sepertinya Leon mengigau.
"Kakak.. Kau tidak apa apa?" tanya kio.
"Tidak.. Kio maafkan kakak, kakak menyesal"
Kio tersenyum "iya kakak.. Tidak apa apa.. "
Lalu Leon memeluk kio.
"Kakak.. Kau bau alkohol"
Leon hanya tersenyum lalu kembali memeluk pinggang kio erat, dengan mencium bahkan melumat bibir manis kio. Kio yang diperlakukan seperti itu hanya diam, jujur ia merindukan sifat kakaknya yang seperti ini.
Kenzo dan bara yang melihat nya pun hanya terdiam dengan sekali kali tersenyum.
"Emhh" kio menepuk nepuk dada leon, mengartikan bahwa ia sudah kehabisan nafas. Bagaimana tidak leon tak melepas lumatan itu hingga beberapa puluh menit.
"Leon sudahlah.. Kekasihmu kehabisan nafas" ujar bara.
"Leon! Hentikan lumatan itu! Kio tidak bisa bernafas" ucap Kenzo dengan sedikit membentak. Huft kio baru saja mendingan dari sakitnya.. Kenzo tak mau kio kenapa napa lagi.
Leon yang mendengar mereka pun langsung melepas ciuman mereka. Sungguh tak puas, Ia ingin lebih. Lihat saja nanti bila Kenzo dan bara sudah tidak menginap disini lagi. Ia akan menghajar (wleowleo) kio sampai tak bisa jalan.
Beberapa hari kemudian, kio sudah membaik. Bara dengan Kenzo ingin pergi, tentu saja ke rumah bara. Kenzo sudah menghubungi keluarga nya, dan keluarganya juga akan menetap di luar negeri. Jadi tak akan pulang.
"Yasudah kio, aku akan pulang. Kau Leon! Awas membuat kio ku sakit lagi, aku tak akan mengampuni mu" ujar kenzo.
Dan.. "Cup" ciuman singkat di dahi kio. Siapa yg menciumnya? Tentu saja Kenzo. Leon sedang menahan amarah sekarang. Sedangkan kio hanya tersipu.
Tetapi bara yang melihat nya hanya tersenyum gemas, ia hanya berfikir positif, tak seperti Leon yang selalu negatif.
"Leon, kio kami pergi dulu" ucap bara.
"Iyaa, hati hati ya" ucap kio dengan sengumannya.
Lalu ketika mobil bara dan Kenzo sudah menjauh, Leon langsung menggendong kio bridal style. Dan menuju ke kamarnya.
"Kakak! Tidak mau! Aaaa!"
Plot twist nya ?
Bara →♡Kenzo
↙︎
Kio ↗︎♡← leonYg ngerti" aj 😈🤏
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brothers (BXB)
Teen Fiction"NGHH! HUAAAAA AKHH HMPHH!" Kio menangis kencang, dia merasakan sakit yang sangat luar biasa! "Huaaa jangan di buang dot nyaa! Hiks!" "Nakal, ini hukumannya" menceritakan tentang kakak yang mencintai, bukan sekedar mencintai sebagai adik, tetapi le...