37. still alive

1.5K 95 10
                                    

flashback on.

ceklek..

terlihat dokter yang keluar dari ruangan operasi.

"dokter, bagaimana keadaan kekasihku?!!" tanya bara panik.

"maaf tuan, tapi kita sudah berusaha se maksimal mungkin. namun tuhan berkata lain, kekasih anda telah meninggal dunia"

bara mematung, lalu ia terjatuh dengan kedua kaki dilipat.

"tuan, kau tidak apa apa?" tanya dokter.

"tidak, tidak, tidak mungkin..TIDAK MUNGKIN! KENZO MASIH HIDUP KAN?! IYA KAN?!!" bentar bara dengan tangis.

"maaf tuan, saya bicara dengan jujur, bahwa kekasih anda telah tiada, dan saya meminta tolong agar tuan menghubungi keluarga kekasih anda"

"TIDAK MUNGKIN!! HIKS KENZO KU!!"

"tuan-" belum melanjutkan pernyataannya tiba tiba bara berlari keluar.

dokter hanya menggelengkan kepala dengan wajah kasihan.

*kasihan sekali, kekasihnya meninggal karena ulah nya sendiri. batin dokter itu.

tiba lah bara di rumahnya, dengan keras ia membuka pintu.

"KENZO!! hiks.. aku minta maaf sayang..AKU PEMBUNUH!! HIKS!! ARGHHH!!!" bara menangis sambil membuang barang barang di rumahnya.

tiba tiba dari belakang.. ada suara seperti suara kaki yang mendekat.

"bara.. kau tidak boleh merasa bersalah seperti ini.. aku minta maaf karena sudah tidak kuat dengan segala siksaan yg kau berikan.. aku mohon biarkan aku tenang sekarang" suara lirih itu.

"kenzo.. sayang.. maafkan aku sayang hiks jangan tinggalkan aku.. kumohon.."

kenzo tersenyum.

"bara, aku sudah memaaffkan mu dari lama, terimakasih sudah menjagaku selama ini" ucap kenzo lalu menghilang.

"SAYAANG! KENZO HIKS.. sayang.."

bara depresi, mengambil air keras di lemari nya lalu meminumnya dengan cara tiduran di sofa.

flashback off.

"sayang.. kaka pulang-"

"SAYANG!"

"kakaa! hehe, maafkann kioo!! tidak sengajaaa"

"astagaa, sedang apa sayang? wajahmu putih semua"

"kio sedang memasak susu kakaa, tapi api nya kebesaran jadi meledak"

"sayang tidak apa apa kann hm?"

"tidak!!! kio kuat!"

"haha, ngapain sih sayang masak susu"

"kio ingin belajar masak kakaa"

"baiklah baiklah, mau kaka bantu bersihkan?"

"tidak usah! biar kio saja"

"baiklah kaka istirahat dulu ya sayang"

kio mengangguk.

sementara di sisi lain..

renzi, ada yang masih ingat?

dia sekarang berada di rumah sakit tempat kenzo di rawat.

"jadi bagaimana"

"berhasil, tuan"

"bagus, ini imbalan mu"

"terimakasih tuan, senang berbisnis dengan anda"

renzie bersmrk.

"kapan saya bisa bawa dia?"

"kapanpun yang anda mau tuan"

"saya ingin sekarang"

"baik"

lalu renzi keluar dari ruangan itu.

menatap bodyguard lalu bodyguard mengangguk mengerti akan tatapan renzi.

"bawa dia ke mobil, jangan sampai tergores sedikitpun, atau kalian yang akan saya bunuh"

"baik tuan" bodyguard mengangguk lalu pergi.

renzi hanya mengangkat ujung bibirnya lalu berjalan dengan bodyguard lain di belakangnya.

"jalan"

lalu mobil besar nan mewah itu melaju pergi dari rumah sakit.

-----
----------
-----

pagi pun tiba.

"erghh"

"shh, sialan" bara memegang kepalanya.

"hiks.. sayang"

"KENZO!! ARGHHH!! SAYANG!! h-hiks.."

ceklek..

"bara"

"leon? ada apa?"

"sebenarnya apa yang terjadi padamu? sampai kau seperti ini?"

"kenzo.., kenzo hiks.."

"k-kenzo sudah tiada le.. KENZO SUDAH TIADA!! AKU PEMBUNUH HIKS AKU PEMBUNUH!!"

"bagaimana bisa kenzo tiada?"

lalu bara menceritakan semua..

"huftt.."

"tenangkan dirimu, ini, makannlah"

"aku akan ke kantor sebentar untuk meeting, kau makannlah dulu"

bara hanya mengangguk.
setelah selesai makan namun sedikit, bara duduk didekat jendela dengan merenungi kesalahannya.

"kenzo.. aku merindukanmu sayang"

lalu ia menghela nafas.

bara berfikir kembali.

"tunggu, mengapa dokter itu tidak memperbolehkan aku ikut memakamkan kenzo?"

ia menghela nafas kembali dan melupakan semua itu.

di sisi lain..

"suster"

"eh, iya tuan?"

"pasien bernama kenzo dimana?"

"mohon maaf tuan, pasien sudah dibawa pulang oleh salah satu pria kemarin"

"huh? siapa?"

"kurang tau tuan"

"jadi, pasien bernama kenzo tidak meninggal?"

"tidak tuan, keadaan pasien malah lebih membaik dari sebelumnya"

leon bingung.

"suster, tau nama pria yang membawa kenzo pergi?"

"hm.. saya inget dokter pernah memanggil pria itu dengan sebutan renzi tuan"

DEG..

"sialan.."

"ada yang salah tuan?"

"tidak, aku akan pergi. terimakasih"

"sama sama tuan"

leon berjalan kearah mobilnya, dan langsung menginjak gas.

"renzi sialan, tak kapok kapok"

dertt.. dertt..

telepon leon berbunyi.

tertera nama "my bunny" di handphonenya.

"halo sayang"

"KAKA!!"

"ah! astaga kaka terkejut. ada apa hm?"

"kio masakk banyakk, cepatt pulanggg!! kio sudah berhasill! kaka harus coba masakann kio!!"

"benarkah? haha baiklah sayang, kaka pulang sekarang oke? tunggu yaa"

"okayy kakaa!"

tutt..

emosi leon telah hilang setelah kio meneleponnya.

bulol -author.


vote untuk lanjut.

My Brothers (BXB) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang