Lalu selesai kio memakan semua makanan, meski beberapa makanan tidak ia makan karena sudah sangat kenyang.
"Eugh kaka, aku kenyang" ucapnya sambil menyenderkan kepala.
"Lihatlah perut mu sayang.. Buncit sekali hm?" setelah mendengar perkataan leon, kio merengut tak Terima.
"Maksud mu aku gemuk gitu?!" ucapnya dengan tatapan tajam, namun terlihat gemas di mata leon.
"Tidak sayang, kamu tidak gemuk" ucapnya.
Pelanggan² yang ada di cafe itu memekik gemas serta karyawan cafe, yang bahkan ada yang teriak sambil memukul temannya.
"Ayo pulang!"
"Baiklah, mau makan lagi?"
"Tidak, kaka sengaja ingin membuat ku gendut agar tidak bisa berjalan lalu tidak bisa pergi membeli eskrim lagi kan?" ucapnya panjang lebar.
"Tidak sayang. Sudah ayo pulang, ini sudah mau malam. Kau terus saja mengoceh"
Di dalam mobil hanya ada keheningan karena kio tertidur.
Leon hanya menengok melihat apakah kio terganggu akan guncangan mobil.
Skip di rumah.
Leon membopong tubuh kecil kio ke dalam kamar.
Setelah menidurkan sang empu, leon berjalan ke ruang tamu.
Ia membuat teh hangat terlebih dahulu sebelum duduk.
Tapi tiba-tiba handphone nya berbunyi, dan nama bara tertera di layar hp.
"Halo, ada apa"
"Leon! Apa dirumahmu ada kenzo?" ucap bara dengan panik.
"Tidak, aku baru saja sampai setelah membawa kio berjalan jalan"
"Sialan, kenzo menghilang, aku tidak tau dia kemana."
"Terakhir dia pergi ke suatu tempat? Atau ada bertemu dengan seorang selain kau?" ucap leon.
"..." bara berdiam sejenak, lalu membuka suara.
"Oh ya! Kenzo bertemu dengan renzi! Sialan!"
"Tunggu, renzi? Bagaiman-"
Tutt
"Sialan.."
Lalu leon pergi ke kamarnya untuk mengambil kembali kunci mobil nya, lalu pergi tanpa kio.
Di sisi lain.
BRAK
bara mendobrak pintu kamar renzi, tapi renzi tak ada di kamarnya.
"SIALAN! RENZI! DIMANA KAU ANAK SIALAN!" teriak bara.
Pelayan² di rumah bara tentu saja kaget, karena tuannya ini tidak bisanya berteriak, apalagi sekarang meneriaki nama renzi.
Namun satu pelayan pun tidak berani mendekati bara.
Lalu leon sampai di rumah bara, melihat bara yang berlari menuju mobil.
"BARA!"
Bara menoleh.
"Leon?"
"Bagaimana? Kenzo sudah ditemukan?" tanya leon.
"Belum, renzi sialan itu pasti membawa kenzo"
"Tenangkan dirimu dulu, apa kau menaruh pelacak di hp kenzo?"
Bara terdiam sejenak. Lalu mengambil handphone di saku nya.
Mulai melacak dan hasilnya nihil, ia tak bisa menemukan keberadaan kenzo.
Entah pelacaknya sudah di rusak atau bagaimana, tapi bara yakin kalau renzi yang melakukan ini.
"Argh sialan" menaiki mobilnya lalu pergi melaju.
Leon hanya diam, setelahnya ia sadar bahwa ada yang menelepon, nama kio tertera di layar nya. Argh iya, ia lupa bahwa ia meninggalkan kio sendiri.
Lalu tanpa berlama-lama, leon mengendarai mobilnya menuju kerumah.
Setelah sampai, Leon memarkirkan mobil mahalnya lalu berlari kedalam.
"HIKS! HUAA!"
"Hei, sayang maafkan aku"
Kio hanya melihat Leon dengan sesegukan.
"Mimpi buruk hm?"
Kio mengangguk lalu memeluk leon.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brothers (BXB)
Teen Fiction"NGHH! HUAAAAA AKHH HMPHH!" Kio menangis kencang, dia merasakan sakit yang sangat luar biasa! "Huaaa jangan di buang dot nyaa! Hiks!" "Nakal, ini hukumannya" menceritakan tentang kakak yang mencintai, bukan sekedar mencintai sebagai adik, tetapi le...