Usai makan malam bukannya balik ke empat teman Haruto memilih menginap karena memang sudah larut karena mereka juga bercerita di ruang keluarga.
Junkyu tersenyum melihat bagaimana Haruto dan Renjun yang bertengkar dengan Jeongwoo dan Jaehyuk. Cukup menghibur untuk Junkyu yang kini sedang menyenderkan kepalanya di dada bidang Jeno. Tentu saja dengan Jeno yang memeluk erat pinggang Junkyu.
"Nyantai aja om nggak bakal kami ambil bundanya Haruto" ujar Jeongwoo yang tidak sengaja melihat Jeno yang memeluk posesif Junkyu.
Jeno mendengus dan tetap memeluk Junkyu "Daddy lepasin bunda" teriak Haruto tidak terima bundanya di monopoli oleh Daddy nya tapi Jeno hanya acuh yang membuat Haruto naik pitam dan memukul tangan Jeno yang masih memeluk Junkyu.
"Ya anak nakal, jangan memukul ku" ujar Jeno marah namun tidak di hiraukan Haruto yang terus memukul tangan Jeno.
Junkyu tersenyum dan mengaduh kesakitan membuat Jeno dan Haruto berhenti dan menatap khawatir Junkyu.
"Sayang/bunda kenapa" tanya Haruto dan Jeno bersamaan. Junkyu masih sandiwara kesakitan.
"Njun jauhkan bunda dari mereka" ujar Junkyu mengedipkan matanya kepada Renjun.
Renjun yang paham pun mendorong Haruto dan Jeno menjauh dari Junkyu dan membawa Junkyu duduk di sebelahnya "jangan ganggu bunda ku kalian menyakitinya" ujar Renjun menatap tajam Jeno dan Haruto yang merasa bersalah.
"Whahahhaha" Jeongwoo tertawa terbahak-bahak melihat wajah tertekuk milik Jeno dan Haruto "mampus Lo to, mangkanya jangan berlebihan" ejek Jeongwoo yang masih terus tertawa menikmati wajah tertekuk ayah dan anak itu. Junkyu melihat Jeno dan Haruto bergantian dan ikut tersenyum.
"Sudah-sudah ayo tidur ini sudah larut kalian besok masih sekolah" ujar Junkyu bangkit dan menatap ke lima pemuda yang menjadi pelajar dan Renjun yang menjadi mahasiswa. Renjun mengangguk dan menatap Jaehyuk dan Chenle.
"Kalian ikut gue biar Jihoon dan Jeongwoo tidur bareng Haruto di kamar Haruto" Jaehyuk dan Chenle bangun mengikuti Renjun. Meski Renjun terlihat membenci teman Haruto tapi Renjun tetap menganggap mereka adiknya kecuali untuk seseorang yang memiliki niat buruk akan keluarga nya.
Sebelum pergi menaiki tangga Renjun menatap Jihoon dengan tatapan dingin dan itu tidak lepas dari pandangan Junkyu dan Chenle. Jihoon ikut menatap Renjun dengan datar, Renjun terkekeh melihat tatapan Jihoon yang tajam.
"Ck parasit" ujar Renjun tanpa suara yang tentu saja Jihoon tahu penuturan itu karena gerakan mulut Renjun sangat jelas, Jihoon mengepalkan tangannya mendapatkan kata hina itu dari Renjun. Renjun terkekeh dan langsung naik menaiki tangga.
Junkyu menghela napas, sepertinya Renjun sedikit banyaknya sudah tahu apa yang terjadi batin Junkyu. Karena helaan napas Junkyu membuat Jeno yang sudah berdiri di samping Junkyu menatap khawatir Junkyu. Junkyu yang merasakan tangannya di genggam menoleh kearah Jeno yang menatapnya khawatir, Junkyu tersenyum dan mengelus tangan Jeno.
"Aku oke mas" lirih Junkyu di balas anggukan oleh Jeno. Jeno menarik tangan Junkyu pelan agar tidak menyakiti Junkyu.
"Kalian tidurlah, Daddy akan membawa bunda mu ke kamar" ujar Jeno di balas anggukan oleh Jeongwoo, Jihoon dan Haruto. Haruto mendekati sang bunda dan mengecup pelan pipi sang bunda.
"Night Bun" Junkyu tersenyum dan menangkup wajah Haruto dan mengecup pelan pipi kanan dan kiri milik Haruto.
"Night sayang, cepat tidur jangan begadang hmm" Haruto mengangguk dan menyusul Junkyu dan Jeno yang menaiki tangga karena memang kamar mereka ada di lantai dua jadi semua akan ke lantai dua.
Junkyu duduk di pinggir kasur dan melihat Jeno yang menyiapkan baju tidur untuknya dan Jeno. Junkyu sangat bersyukur keluarga Lee menerima ia dengan baik bahkan memperlakukannya seperti malaikat bukan lagi manusia. Junkyu bangkit dan memeluk dari belakang Jeno. Jeno tentu saja terkejut bukan main dan mengelus lembut tangan Junkyu yang melingkar di pinggangnya.
Jeno berbalik dan memeluk Junkyu yang entah kenapa sejak jatuh ke dalam kolam kemarin Junkyu sangat sensitif dan bahkan sikapnya tidak sekaku sebelumnya. Jeno tidak tahu pasti karena cerita dari Junkyu masih janggal di pikiran Jeno namun Jeno tidak mau memaksa Junkyu.
Jeno mengecup pucuk kepala Junkyu dan memeluk erat Junkyu yang di balas tak kalah erat oleh Junkyu. Junkyu sangat suka pelukan Jeno bahkan ini pertama kali bagi Junkyu merasakan pelukan hangat dari orang lain yang kini menjadi keluarganya.
"Makasih mas udah terima kyu" Jeno menggendong Junkyu ala koala dan membawa Junkyu ke tempat tidur.
"Mas yang makasih karena sudah mau menjadi istri dan ibu untuk anak mas dan juga untuk mas sayang" Jeno mencium dahi Junkyu membuat Junkyu menutup matanya menikmati kehangatan yang di berikan Jeno dari ciuman singkat itu.
Junkyu membuka mata setelah Jeno melepaskan ciuman dari dahi Junkyu. Junkyu menangkup wajah sang suami dan mengecup dahi, pipi kanan dan kiri Jeno setelahnya tersenyum manis dan kembali memeluk tubuh Jeno.
Jadilah mereka berdua tidur saling memeluk dan menghangatkan. Malam yang indah untuk Jeno dan Junkyu tentunya karena Junkyu baru merasakan hangatnya malam saat bertemu dengan Jeno.
Bersambung
Thanks you
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidup Baru Junkyu
Randompemuda yang baru menginjak usia 17 tahun harus menikah dengan duda anak 2 yang anak keduanya berumur sama dengan pemuda tersebut. Di usia 17 tahun harus menjadi seorang istri dan ibu sekaligus, entah apa yang di pikirkan keluarga pemuda tersebut hi...