Sesuai janji dari anak tertua Jeno kini Junkyu sedang berjalan di dalam mansion dengan sang anak pertama Jeno menjelaskan semua fungsi ruangan mulai dari kamar utama, kamar kedua anak Jeno, kamar tamu dan kamar para maid. Lanjut ke dapur, ruang gym milik Jeno dan Haruto, ruang tamu, ruang keluarga dan terakhir ruang makan. Bukan hanya ruangan itu tapi di lantai dua yang terdapat kamar mereka ada juga ruang kerja dan ruang hiburan atau lebih tepatnya bar kecil.
Selesai dengan di dalam mansion Junkyu di suguhkan dengan lapangan golf dan basket di belakang rumah tidak jauh dari sana ada taman bunga yang terlihat sangar terawat tidak berhenti di sana, di sebelah taman ada kolam berenang ukuran sedang dengan pemandangan yang mengarah ke kebun yang sedikit jauh dari kolam yang bersisian dengan lapangan golf jika di lihat lebih jauh di kebun tersebut ada beberapa macam pohon buah.
Lanjut ke halaman depan ada air mancur dan beberapa pohon kecil di setiap sisi pagar dan tidak jauh dari pintu masuk terlihat garasi mobil dan motor milik pemilik rumah. Tepat di samping gerbang masuk ada rumah kecil tempat satpam dan pengawal berkumpul dan bagian Utara mansion ada paviliun yang menjadi tempat tinggal pekerja di sana.
"Bun kita duduk di sana dulu oke" ujar anak sulung Jeno menunjuk sebuah bangku yang ada di taman bunga. Junkyu mengangguk dan mereka kembali ke taman bunga dan duduk disana. Ada berbagai macam bunga.
"Kau tau, sudah lama keluarga Lee tidak menerima orang lain masuk ke sini termasuk teman ku dan Haruto tapi itu mungkin akan berubah setelah kamu masuk ke keluarga kami karena Haruto terlihat bahagia" ujar putra sulung Jeno. Junkyu menatap sekilas ke anak sulung Jeno dan tersenyum.
"Aku disini hanya sebagai seorang istri dan ibu pengganti untuk kalian, jika kalian tidak membutuhkan aku lagi aku akan pergi" anak sulung Jeno terkejut bukan main dengan jawaban yang di berikan Junkyu. Tidak pernah sekalipun anak Jeno mengira jawaban itu yang akan di berikan Junkyu. Anggaplah anak Jeno ingin menguji Junkyu tapi jawaban Junkyu sangat memukul keras anak Jeno.
"Maksud mu apa" tanya nya setelah sekian lama terdiam dalam keterkejutan nya.
Junkyu tersenyum menatap jauh ke kebun buah "kau tahu pernikahan aku dan Daddy kalian sebuah pernikahan kontrak antara Daddy kalian dan orang tua ku, aku hanya pion keluarga ku untuk mendapatkan kerjasama dengan Daddy kalian, jadi jika kalian bosan dan tidak menginginkan ku lagi maka aku harus terima entah nanti aku sudah menyayangi kalian atau tidak yang jelas aku harus siap meninggalkan kalian" tanpa disadari air mata Junkyu mengalir begitu saja di kedua pipinya. Junkyu menghapus cepat air matanya dan kembali tersenyum.
"Selama kalian butuh aku, aku akan melayani kalian" lanjut Junkyu bangkit dari duduknya melangkah beberapa langkah dan berbalik menatap anak sulung Jeno "aku tahu kau masih belum bisa menerima aku menjadi ibu sambung mu tapi aku mohon perlakukan aku seperti manusia" Junkyu kembali berbalik dan meninggalkan anak sulung Jeno.
Sepeninggalan Junkyu air mata yang sejak tadi di tahan anak sulung Jeno mengalir begitu saja, sakit rasanya melihat mata polos Junkyu mengucapkan hal itu dalam satu tarikan napas. Entah apa yang di alami Junkyu sebelumnya tapi sedikit banyaknya anak sulung Jeno bisa melihat dari tatapan sayu nya bahwa hidup Junkyu tidak baik-baik saja sebelumnya.
"Kau salah mom, kami mendapatkan pengganti mu jauh lebih baik dari mu" ujar anak sulung Jeno menatap Junkyu yang kini sudah tidak terlihat lagi entah pergi ke mana.
Rintik hujan membuat anak sulung Jeno masuk ke dalam mansion namun langkahnya terhenti ketika melihat wajah murung Haruto dan wajah khawatir sang Daddy, tunggu dimana Junkyu pikir anak sulung Jeno tanpa berpikir panjang anak sulung Jeno berlari kearah Jeno dan Haruto.
"Ada apa dad" ujar anak sulung Jeno duduk di samping Haruto mencoba menenangkan Haruto.
"Bunda, Bun...da menghilang" ujar Haruto putus-putus membuat tubuh anak sulung Jeno mematung. Ingatan beberapa waktu lalu kembali masuk ke dalam kepala anak sulung Jeno tanpa sadar air matanya mengalir merasa bersalah atas apa yang telah ia lakukan tadi untuk menguji sang ibu sambung.
"Dad" lirihnya menatap Jeno yang kini hanya duduk dengan tatapan kosong. Semua maid dan bodyguard masih sibuk mencari bahkan sudah ke penjuru mansion namun Junkyu tidak di temukan.
"Akhhhhh" teriak salah satu seorang maid membuat Jeno dan kedua anaknya berlari ke taman belakang lebih tepatnya ke arah kolam berenang.
Deg
Tubuh ketiga manusia itu mematung melihat tubuh yang mengapung di tengah kolam berenang, tanpa pikir panjang Haruto langsung melompat menarik tubuh Junkyu keluar dari kolam berenang. Haruto membaringkan tubuh Junkyu di pinggir kolam dan berusaha memberikan pertolongan pertama namun beberapa menit mencoba tidak ada tanda Junkyu akan sadar. Air mata Haruto terus mengalir bahkan Jeno dan anak sulungnya menatap sendu Haruto yang sangat terpukul bahkan lebih terpukul dari kehilangan ibu kandungnya.
"Bunda" lirih Haruto memeluk tubuh dingin Junkyu yang bahkan bibirnya sudah memucat mungkin karena terlalu lama di dalam kolam tenang.
"Jangan hiks jangan pergi hiks gue butuh bunda" batin Haruto memeluk erat tubuh Junkyu dengan air mata yang terus mengalir tanpa mau berhenti.
Bersambung
Thanks you
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidup Baru Junkyu
De Todopemuda yang baru menginjak usia 17 tahun harus menikah dengan duda anak 2 yang anak keduanya berumur sama dengan pemuda tersebut. Di usia 17 tahun harus menjadi seorang istri dan ibu sekaligus, entah apa yang di pikirkan keluarga pemuda tersebut hi...