usaha(35)

212 21 4
                                        




"Kak" Junkyu mengangguk dan tersenyum.

Jaehyuk menatap jeongwoo dan memeluk erat tubuh jeongwoo sembari menangis, jeongwoo yang melihat sang terkasih menangis memeluk jaehyuk hingga jaehyuk mulai tenang.










Usai acara baikan jaehyuk dan jeongwoo kini giliran renjun dan Yoshi yang di introgasi oleh jeno, haruto dan sunoo entah kenapa jeno dan haruto membawa sunoo dalam hal itu. Junkyu yang melihat itu tersenyum senang karena pada akhirnya sunoo di terima dalam keluarga mereka.

"Sejak kapan" Tanya jeno dingin membuat renjun terkejut karena jeno sangat jarang berbicara seperti itu.

"3 tahun lalu om" Ujar Yoshi sedikit gugup karena tidak pernah berhadapan dengan jeno secara langsung seperti sekarang sedangkan yang lain hanya menjadi penonton termasuk junkyu.

"Berani juga kau mendekati abang ku" Ujar haruto yang ikutan mengeluarkan aura dingin.

" Berani karana saya sayang sama renjun" Mantap Yoshi namun hal itu tidak membuat mereka puas terutama sunoo. Meski masih baru namun sunoo sudah sangat menyayangi keluarga barunya.

"Kau yakin mencintai abang injun" Yoshi mengangguk namun sunoo melempar sebuah amplop ke wajah Yoshi menbuat semua orang terdiam termasuk jeno yang notabene sebagai kepala keluarga. Saat renjun akan marah junkyu lebih dulu menahan renjun.

"Buka yosh" Ujar junkyu membuat renjun semakin kesal. Yoshi membuka dan terkejut melihat isinya. Yoshi menatap sunoo yang menatapnya datar. Sunoo tersenyum tipis melihat wajah terkejut Yoshi.

"Tolong anda jelaskan kepada kami semua apa maksud dari semua itu" Ujar sunoo semakin dingin dan datar. Yoshi yang sudah tersudut apalagi melihat tatapan junkyu untuknya.

"Renjun maaf karena saya berbohong" Mendengar itu renjun menatap Yoshi tidak percaya. Renjun merebut amplop itu dan membacanya. Mata renjun terbelalak dan menatap Yoshi sedangkan junkyu dan sunoo tertawa terbahak-bahak.

"Ada apa" Tanya haruto bingung,

Junkyu dan sunoo semakin tertawa, yang awalnya jeno akan memukul Yoshi jadi urung melihat sunoo dan junkyu sedang tertawa seperti itu. Melihat wajah bingung mereka semua junkyu dan sunoo berhenti dan tersenyum tipis.

"Maaf bang tadi unoo sedikit berlebihan tapi unoo senang karena bang Yoshi sudah berpikir akan hal itu meski sebelumnya unoo sempat salah paham namun cewek itu udah jelasin semuanya" Yoshi mengangguk dan jongkok di depan renjun.

Yoshi mengeluarkan sebuah kotak dan di dalamnya ada cincin berlian meski tidak besar namun cincin itu bukanlah cincin murah dan juga bukan cincin mahal namun itu sangat indah dan elegan.

"Renjun lee will you marry me" Ujar Yoshi sembari berlutut.

Renjun melihat jeno yang di balas anggukan begitu juga dengan junkyu, renjun mengangguk dan Yoshi langsung memasang cincin itu di jari manis sang terkasih. Melihat hal itu baik junkyu dan jeno merasa bahagia namun mereka juga sedih karena sebentar lagi renjun akan memiliki hidupnya sendiri tanpa mereka.

Haruto yang tidak mau kalah juga berjongkok di depan chenle dan melakukan hal yang sama dengan Yoshi berjongkok dan mengatakan hal yang sama dengan yoshi. Chenle yang diberikan itu secara mendadak terkejut namun tetap chenle menerima haruto.

Malam itu malam yang bahagia untuk mereka selain dua kekasih yang bersatu dengan ikatan tunangan ada sepasang kekasih yang berbaikan dan mungkin sebentar lagi mereka akan menjadi tunangan juga jika mereka saling percaya satu sama lain.

Junkyu menidurkan ketiga anak kembarnya sebelum kembali ke kamar Jeno yang sudah menunggu nya. Junkyu mengecup kepala ketiga anaknya dan keluar dari kamar sang anak. Junkyu masuk ke kamar dimana Jeno sedang menunggunya dengan laptop di pangkuannya. Menyadari junkyu sudah datang Jeno langsung menutup laptopnya dan menaruhnya di nakas. Jeno memberikan ruang untuk junkyu yang tentu saja di tempati langsung oleh junkyu, Jeno memeluk pinggang junkyu dan menaruh kepalanya di pundak junkyu, junkyu mengelus kepala Jeno yang menyandar di pundaknya.

"Jangan pergi lagi ya, aku takut" Junkyu mengangguk, entah sudah berapa kali Jeno mengatakan hal itu semenjak mereka menikah, junkyu juga takut karena junkyu sudah terlanjur jatuh cinta kepada Jeno.

"Maaf mas, kyu hanya takut kalian celaka" Jeno mengangguk dan membalik kan tubuh junkyu dan memeluknya erat. Jeno mencium leher junkyu membuat junkyu terkejut namun memilih untuk memberi Jeno akses menciun lehernya. Puas dengan leher junkyu Jeno beralih ke wajah junkyu dan berakhir di bibir pink milik junkyu.

Ciuman penuh kerinduan di berikan Jeno untuk junkyu, junkyu memberikan akses untuk Jeno agar lebih memperdalam ciumannya. Mereka bermain lidah cukup lama hingga junkyu hampir ke habisan napas. Jeno melepaskan ciuman mereka dan tersenyum.

"I love you my wife" Jeno mengecup pelan bibir junkyu.

"I love you more my husband" Jeno merebahkan dirinya di ikuti junkyu jadilah mereka tidur dengan lengan Jeno menjadi bantal untuk kepala junkyu.

Jeno memeluk erat tubuh junkyu yang sedikit kurusan karena memang setelah perpisahan itu junkyu tidak terlalu memperhatikan kesehatannya.

Pagi hari yang indah renjun sudah berada di dapur bersama chenle dan jaehyuk ya mereka menginap di mansion Jeno semuanya tanpa kecuali bedanya mereka di pisahkan kamar bukan takut terjadi yang tidak di inginkan tapi memang Jeno tidak suka para dominan tidur dengan para sub.

Junkyu yang baru turun melihat ketiga pemuda yang mungkin sebentar lagi akan menjadi istri dari pasangan mereka tersenyum tipis. Junkyu tidak sadar jika sunoo berada di belakangnya ikut melihat ketiga sub itu sibuk di dapur.

"Bunda senang" Junkyu terkejut dan terkekeh melihat sunoo ada di belakangnya.

"Apapun tentang anak bunda, bunda akan bahagia, kamu juga akan seperti itu nantinya setelah menemukan pasangan sejati mu" Sunoo mengangguk, junkyu adalah panutan sunoo, junkyu ingin seperti junkyu yang rela berkorban demi anak-anaknya meski sunoo tahu kehidupan tidak seperti yang kita inginkan tapi sunoo tetap ingin menjadi kan kehidupan junkyu sebagai panutan nya.

"Abang tidak akan meninggalkan bunda dan juga adik karena abang ingin selamanya bersama bunda dan adik" Junkyu memeluk sang anak dan mencium kepala sunoo.

"Bunda menyannyangi kalian semua" Sunoo mengangguk dan memilih turun bersama. Haruto yang juga berada di ujung tangga tersenyum bahagia melihat bagaimana junkyu bisa menyanyangi orang di sekitarnya dengan mudah.

"Bodohnya aku karena pernah membenci mu malaikat ku" Haruto urung untuk turun dan memilih ke kamar ketiga adik kembarnya. Haruto tersenyum melihat ketiga adiknya sudah siap dengan pakaian santai mereka ya mereka sudah mandi bersama sunoo sebelumnya.

"Hai jagoan, Hai princess abang apa agenda kalian hari ini" Ketiga adik haruto menoleh dan tersenyum bahagia, mereka berlari dan memeluk haruto lebih tepatnya rora dan sakuya sedangkan junghwan hanya mendekati haruto tanpa memeluk haruto. Junghwan sama dengan Jeno dingin dan memiliki aura pemimpin.

"Baiklah ayo turun abang injun dan yang lain sudah menyiapkan sarapan yang enak untuk kita semua" Mereka berempat turun dengan rora di gendong haruto, sakuya di gandeng junghwan.

Thanks you guys see you next chapter

Hidup Baru JunkyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang