Jeno sudah kembali terbang ke New Zealand untuk melakukan pencarian junkyu dan itu di ketahui oleh renjun dan naruto yang masih setia menutup mulutnya bahkan renjun sudah menceritakan semuanya dan naruto setuju untuk menyembunyikan junkyu dari Jeno terutama jaemin lebih tepatnya.
Jeno menatap sungai yang menjadi saksi ia kehilangan orang yang sangat berarti dalam hidup nya meski Jeno belum sepenuh nya mencintai junkyu namun keberadaan junkyu mampu membuat Jeno kembali merasa hidup dan apalagi melihat senyum di kedua bibir anaknya.
"Kyu kamu dimana jangan tinggalin aku, aku dan anak-anak butuh kamu sangat" Lirih Jeno yang Lagi-lagi menangis.
Jeno menghapus air matanya dan kembali turun ke sungai untuk mencari junkyu dengan bantuan tim penyelamat. Ini sudah hampir 2 minggu junkyu hilang dan itu mampu membuat Jeno khawatir karena tidak ada yang selamat jika sudah selama itu. Jeno putus asa Jeno tidak tahu lagi harus apa.
Jeno kembali ke hotel mengistirahatkan diri, hari ini adalah hari terakhir pencarian junkyu dan tadi tim penyelamat menyatakan bahwa junkyu sudah mati. Lagi air mata Jeno tidak bisa di bendung. Apa salahnya hingga semua hal buruk terjadi padanya. Dulu saat ia bahagia istrinya pergi meninggalkan nya, anaknya menjadi asing dan sekarang saat kebahagiaan itu kembali ia harus kembali merasakan kehilangan. Tidak jeno tidak percaya bahwa junkyu sudah mati, Jeno harus menemukan junkyu agar kedua anaknya kembali ke rumah.
Jeno mengambil ponse dan menghapus air matanya, Jeno menghubungi semua sahabatnya dan meminta bantuan termasuk asahi.
"Sa tolong minta doyoung untuk mencari keberadaan junkyu, saya yakin junkyu masih hidup, besok saya akan kembali jadi saya mohon Sa, tolong saya" Asahi yang di seberang sana yang kebetulan lagi bersama haruto dan Renjun menatap kedua anak Jeno.
"Hmm, akan saya katakan" Jeno mengangguk dan langsung memutuskan panggilan sedangkan asahi menatap haruto dan renjun yang juga menatap asahi.
"Kalian lihat, daddy kalau sudah seperti mayat untuk menemukan bunda kalian" Ujar asahi datar, meski asahi adalah sepupu mantan istri Jeno tapi asahi tetap sahabat Jeno dan asahi sangat menghargai Jeno sebagai saudara iparnya dan juga sahabatnya.
Asahi paling tidak suka ketika Jeno terpuruk apalagi setelah kematian sangat sepupu Jeno sangat hancur dan membuat Jeno melupakan kesehatannya sendiri.
"Apapun yang paman katakan kamui tidak akan membiarkan bunda dan daddy ketemu sampai daddy menyesal" Ujar tegas renjun membuat Asahi lagi dan lagi menghela napas kasar. Renjun sangat mirip dengan sepupunya keras kepala dan mau menang sendiri.
"Injun lebih baik kau pikirkan kondisi daddy dan bunda kalian, jika kalian sayang lebih baik pertemukan mereka apalagi bunda kalian dalam masa kehamilan, itu sangat sulit asal kau tahu" Asahi bangkit dan meninggalkan kedua anak Jeno yang termenung di meja kantin rumah sakit. Ya mereka sedang makan.
Asahi masuk ruangan junkyu dan terkejut ketika junkyu sudah duduk di ranjang rumah sakit. Asahi mendekati junkyu sedangkan junkyu menatap bingung Asahi. Asahi tersenyum melihat tatapan bingung dan polos dari junkyu.
"Hai saya dokter Asahi, dokter yang bertanggung jawab atas kamu" Junkyu tersenyum dan mengangguk pelan. Junkyu melihat semua penjuru ruangan tidak ada siapapun disana. Junkyu menatao Asahi.
"Dimana mas Jeno dan kedua anaknya" Asahi tersenyum kecut. Baru sadar saja sudah menanyakan ketiga orang itu. Asahi akan menjawab namun terhenti ketika pintu terbuka terlihat haruto dan renjun masuk. Haruto tersenyum dan berlari ke arah junkyu. Memeluk erat tubuh junkyu namun junkyu tidak bergeming membuat haruto dan renjun bingung termasuk Asahi.
"Kalian siapa" Pertanyaan itu membuat tubuh kedua anak Jeno menegang bukan hanya haruto dan renjun tapi Asahi pun sama. Asahi menarik haruto menjauh dari junkyu dan memeriksa keadaan junkyu.
"Kau melupakan mereka" Junkyu menatap Asahi yang baru saja bertanya. Junkyu kini beralih menatap kedua anak Jeno.
"Aku tidak mengenal mereka, dimana mas Jeno dan anaknya" Asahi menatap junkyu dalam sedangkan haruto sudah mundur menjauh dari ranjang.
Asahi mengambil ponselnya memperlihatkan foto pernikahannya dengan Jeno "kau ingat pria ini" Junkyu mengangguk.
"Tentu saja ingat, dia suami ku" Asahi menghela napas junkyu tidak amnesia tapi kenapa junkyu melupakan kedua anak Jeno.
"Bun kamu renjun dan haruto anak daddy Jeno" Junkyu menggeleng mendengar ucapan renjun.
"Aku tidak percaya, dimana mas Jeno biar aku bertanya kepadanya" Renjun menatap junkyu dalam, tatapan renjun sangst sulit di artikan. Junkyu yang di tatap seperti itu ikut menatap renjun dan beralih menatao haruto. Junkyu mengkode haruto mendekat.
"Jika kau anak mas Jeno, hubungi dia aku ingin melihatnya, aku merindukan nya" Junkyu menggengam tangan haruto memohon kepadanya. Haruto tidak bisa melihat hal ini haruto membuat muka menatap ke arah renjun yang hanya diam.
Junkyu menghela napas dan melepaskan tangan haruto membuat haruto kembali menatap junkyu, junkyu melepaskan infus dari tangannya membuat haruto dan Asahi memekik terkejut. Asahi menahan junkyu yang ingin turun.
"Jangan halangi saya, saya ingin mas Jeno" Renjun yang sedari tadi diam menarik tangan junkyu hingga kembali duduk di ranjang. Renjun menatao junkyu dalam.
"Daddy lagi di luar negeri" Junkyu mengernyit tidak mungkin Jeno meninggalkan nya sendiri disini di saat ia sakit, junkyu menayao renjun marah.
"Mas Jeno tidak akan pernah meninggalkan saya apalagi saya sakit seperti ini" Asahi menghela napas dan menarik renjun menjauh saat renjun akan kembali berbicara. Asahi menafap lembut junkyu.
"Jeno memang tidak meninggalkan mu tapi Jeno sedang mencari mu, kedua anaknya menyembunyikan kamu dari Jeno karena mereka menganggap Jeno tidak bisa menjaga kamu" Jelas Asahi karena mau bagaimana pun Asahi tudak lagi bisa menyimpan rahasia ini apalagi junkyu yang bersikeras untuk menemui Jeno.
"Kenapa mas Jeno mencari saya, saya disini" Asahi menatap renjun yang terlihat marah kepada Asahi, Asahi tidak peduli. Asahi kembali menatap junkyu.
"Kau ingat dua minggu yang lalu, kalian pergi liburan dan disana kau menghilang dan di temukan oleh renjun, renjun menganggap Jeno lah penyebabnya jadi ia membawa kamu kembali dan menyembunyikan mu disini hanya dia dan haruto yang tahu" Junkyu menatap renjun dan haruto yang menunduk. Junkyu ingin rasanya memeluk renjun dan haruto tapi junkyi tidak bisa.
Junkyu kembali menatap Asahi "tolong hubungi mas Jeno, aku ingin bertemu mas jeno" Asahi mengangguk dan menghubungi Jeno.
Jeno yang sedang bersiap untuk kembali menerima telpon dari Asahi, Jeno menjawab dan terlihat wajah junkyu di layar ponselnya. Jeno tersenyum dan tanpa sadar air matanya mengalir. Junkyu tersenyum teduh melihat Jeno yang sangat berantakan.
"Mas kapan kembali, kyu ingin melihat mas dan anak-anak" Jeno mengangguk dan tersenyum.
"Mas pulang sekarang, kamu terus bersama Asahi hmm, jangan pergi lagi, mas akan kembali dengan helikopter, tunggu mas sayang" Junkyu mengangguk dan panggilan berakhir. Jeno langsung menghubungi mark dan mereka langsung terbang kembali ke tanah air.
Thanks you guys, see next chapter
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidup Baru Junkyu
Randompemuda yang baru menginjak usia 17 tahun harus menikah dengan duda anak 2 yang anak keduanya berumur sama dengan pemuda tersebut. Di usia 17 tahun harus menjadi seorang istri dan ibu sekaligus, entah apa yang di pikirkan keluarga pemuda tersebut hi...