hilang¹⁹

362 19 2
                                    




















Sinar mentari membangun penghuni villa yang masih bergulungkan selimut di atas kasur mereka. Junkyu yang pertama kali bangun, melihat kesamping tepat dimana suaminya berada. Rahang tegas dan wajah tampan jeno terpampang jelas di depan mata Junkyu. Junkyu tersenyum dan mengelus lembut wajah Jeno membuat tidur Jeno terganggu. Berlahan namun pasti mata Jeno terbuka tapi junkyu masih menatap dan mengelus wajah Jeno.

Jeno tersenyum melihat bagaimana binar mata Junkyu yang indah menatapnya dalam, Jeno membiarkan junkyu melakukan apapun yang dia inginkan.

"Morning mas" sapa junkyu dan memberikan kecupan ringan di bibir Jeno. Jangan tanyakan keadaan jeno saat ini, Jeno mematung menatap tidak percaya junkyu yang sudah turun dari kasur dan masuk ke kamar mandi.

"Sial" ujar Jeno ketika merasakan bagian bawahnya bangun hanya karena kecupan selamat pagi dari junkyu, jika seperti ini Jeno bisa-bisa kebablasan dan memperkosa eh atau bermain dengan junkyu setiap hari.

Jeno mengacak rambutnya dan memilih untuk bangun dan menyusul Junkyu ke kamar mandi, Jeno membuka kamar mandi cukup terkejut ketika junkyu tidak lagi mengunci pintu kamar mandi saat ia di dalam. Jeno meneguk ludahnya susah payah melihat tubuh istrinya yang mulus dan putih terpampang jelas di matanya. Jeno membuka bajunya dan ikut bergabung dengan junkyu, Jeno memeluk Junkyu dari belakang.

Junkyu cukup terkejut dan tersenyum ketika menyadari bahwa orang yang memeluk nya adalah sang suami, junkyu berbalik menatap wajah tampan suaminya meski sudah tua tapi wajahnya tidak memperlihatkan umurnya. Wajah yang di basahi shower itu menambah keseksian suaminya.

"Mas" Jeno mendehem, junkyu menghela napas jika sudah seperti ini maka Jeno dalam mode menahan hasratnya. Junkyu mengelus lembut wajah Jeno.

"Lakukan saja mas, aku ini pasanganmu" Jeno menggeleng karena tadi malam mereka habis BBQ Jeno meminta jatah dan baru tidur saat akan fajar dan kini mereka bangun pun bisa di bilang mereka tidur hanya 3 jam dan sekarang Jeno tidak akan mungkin meminta jatahnya lagi.

"Nggak sayang, tadi malam kamu sudah melakukan nya jadi sekarang cukup mandi tapi biarkan aku memelukmu" oke junkyu paham kekhawatiran Jeno dan junkyu juga sedikit sakit di bagian belakangnya.

Junkyu mengangguk dan kembali berbalik dan kembali menikmati dinginnya shower dengan Jeno yang memeluknya di belakang. Jeno mengelus lembut perut junkyu membuat junkyu sedikit terkejut karena elusan Jeno bukan seperti orang nafsu namun hah junkyu menggenggam tangan jeno.

"Mas jangan terlalu berharap ya, kyu nggak bisa memastikan kyu bisa hamil" Jeno mengangguk tapi entah kenapa Jeno merasa memang ada nyawa lain di tubuh Junkyu. Pulang liburan Jeno akan memeriksa junkyu.


















Menjelang makan siang mereka semua keluar dari villa dengan tujuan ketempat wisata lainnya yang kali ini masih bertemakan alam yaitu shotover river tempat dimana sungai menjadi latarnya atau sering disebut dengan rafting. Mereka sedang bersiap dengan perlengkapan ada 2 boat yang akan mereka gunakan. Boat pertama ada jaemin, junkyu, Jeno, Haruto, dan jihoon sedangkan di boat lain ada Renjun, Jeongwoo, Jaehyuk, Chenle dan Yoshi.

Mereka semua siap meluncur, sungai yang akan mereka gunakan memiliki beberapa tempat yang cukup terjal jadi mereka akan di pandu oleh orang yang menjadi pemandu di sana.

Boat pertama sudah di isi semua orang dan dilanjutkan boat kedua. Mereka mulai mendayung, perjalanan yang cukup menyenangkan karena pemandangan yang di suguhkan sangat indah.

Semuanya berjalan lancar hingga mereka sampai di tempat yang cukup menantang banyak batu menjadi penghalang dengan air yang cukup kuat. Kedua boat terombang ambing, jaemin yang melihat ada kesempatan mendorong tubuh Junkyu hingga junkyu terjatuh ke dalam sungai yang cukup dalam itu. Masih belum ada yang menyadari bahkan saat jatuh junkyu tidak kembali ke atas.

Boat terus berjalan hingga Jeno merasakan genggamannya kosong, Jeno menoleh dan tidak mendapati junkyu

"my wife is missing, please stop" ujar Jeno ketika mereka sampai di tempat yang sedikit tenang. Boat yang mereka gunakan menepi. Begitu juga dengan boat kedua. Jeno langsung berlari menelusuri jalan bagian tepi sungai dengan tujuan tempat yang tadi sedikit banyak bebatuan bukan hanya jeno tapi pemandu dan Haruto bahkan Yoshi dan jihoon ikut mencari.

Renjun yang melihat keadaan kacau langsung menatap tajam jaemin, Renjun tahu junkyu tidak akan jatuh jika tidak ada yang terjadi karena disana ada Jeno dan Haruto yang menjaganya. Renjun ingin sekali menjambak rambut jaemin melampiaskan amarahnya namun Renjun tidak bisa karena rencana junkyu bisa hancur jika Renjun melakukan itu. Renjun akan bertindak jika junkyu kenapa-kenapa.

Jaemin yang rencana berhasil tersenyum tipis yang tentu saja di ketahui Renjun.

"Ini baru awal, tunggu saja setelah ini" batin jaemin merasa bahagia dengan apa yang baru saja terjadi.


Jeno sampai di tempat dimana mereka tadi terombang ambing air sungai. Tidak ada tanda-tanda junkyu ada disana. Jeno akan menceburkan diri namun di tahan oleh pemandu.

"The current here is very strong, it won't be easy to find it if you throw yourself in" Jeno menghela napas sedangkan Haruto sudah siap untuk menangis, lagi-lagi ia gagal menjaga bundanya. Jeno yang melihat anaknya sedih mendekati Haruto dan memeluk Haruto. Mencoba menenangkan Haruto sedangkan para pemandu menghubungi tim mereka.

1 jam mereka lewati namun tidak ada tanda junkyu akan di temukan bahkan bantuan sudah datang dan mereka sudah terjun ke dalam air namun nihil tidak ada junkyu dan bantuan berkata bahwa junkyu kemungkinan sudah di bawa arus. Jeno dan haruto terpukul. Mereka semua kembali ke tempat dimana Renjun dan yang lain berada.

Renjun yang melihat kedatangan Jeno dan Haruto bergegas menanyakan keadaan junkyu namun jeno dan Haruto hanya diam. Renjun semakin takut dan kini menatap jihoon, jihoon yang ditatap menggeleng membuat renjun menangis sejadi-jadinya.

Yoshi memeluk Renjun membiarkan Renjun menangis sedangkan Haruto kini berada di pelukan sang ayah. Mereka semua sedangkan sedih namun tidak dengan jaemin yang tersenyum bahagia namun wajahnya terlihat datar

"Sial" ujar jihoon ketika melihat tentunya tipis di bibir jaemin, ucapan jihoon mengundang semua mata kepadanya termasuk Jeno dan Haruto. Jihoon yang sadar tatapan semua orang ke arahnya menghela napas dan memilih pergi. Mereka semua kembali ke villa tanpa junkyu.

Villa yang di isi Sembilan orang itu sunyi, tidak ada lagi ocehan Haruto dan teman-teman. Haruto mengurung diri di kamar begitu juga dengan Jeno. Bapak dan anak sama saja jika ada masalah lebih memilih memendam dari pada menyampaikan sedangkan Renjun hanya dapat melihat kamar ayah dan adiknya yang tertutup rapat.

"Bunda dimana, Daddy dan haru sedih, bunda jangan pergi" batin Renjun memeluk erat bantal sofa yang ada di ruang santai.








Thanks guys see you next chapter

Hidup Baru JunkyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang