Junkyu kembali setelah makan malam usai, semua orang sedang berkumpul di ruang keluarga kecuali sunoo yang sedang mengemasi barang mereka perintah dari junkyu karena junkyu berencana pindah malam itu juga agar besok haruto tidak lagi melihatnya di mansion itu saat sarapan pagi.
Junkyu tersenyum ketika ketiga anak kembarnya langsung berlari memeluk nya.
"Oho anak bunda merindukan bunda ya, maafkan bunda ya karena sudah mengabaikan kalian seharian ini, setelah ini kita akan selalu bersama dan menunggu abang sunoo pulang dari sekolah oke" Ujar junkyu entah sadar atau tidak tapi mendengar hal itu baik Jeno, renjun ataupun haruto merasa tidak ada disana oleh junkyu. Junkyu membawa mereka untuk kembali duduk di sofa.
Junkyu mengambil tempat duduk di single sofa tidak seperti biasanya yang duduk di sebelah Jeno dan hal itu disadari semua orang termasuk ketiga anak kembar junkyu. Junghwan turun dan mengambil tangan junkyu.
"Una, una tau uwan an adik ayang una adi uwan indak ngin una teluka" Junkyu tersenyum dan mengelus kepala Junghwan meski masih kecil tapi Junghwan adalah anak yang sangat peka bahkan mulutnya bisa berbicara seperti orang yang sudah dewasa seperti sekarang.
Junkyu mencium dahi Junghwan dan mengangkatnya agar duduk di pangkuannya "bunda baik sayang bahkan rasanya bunda sangat bahagia karena bunda masih diberikan kesempatan untuk melihat kalian tumbuh seperti sekarang" Junghwan menggeleng dan memeluk leher junkyu. Junghwan menangis dengan junkyu yang mencoba menenangkan nya.
"Hiks una ohong hiks una idak ayang hiks hiks uwan" Junkyu mengelus punggung Junghwan namun Junghwan tidak mau berhenti hingga sunoo turun dan menatap Junghwan heran karena sangat jarang Junghwan menangis bahkan saat bayi pun Junghwan jarang menangis kecuali ia benar-benar sakit.
"Uwan kenapa sayang" Ujar sunoo berlari mengelus kepala Junghwan yang masih di pelukan junkyu.
"Dia menangis karena bunda" Sunoo yang paham langsung mengambil alih Junghwan dan membawa kedua adiknya yang lain ke atas.
Kini tinggal junkyu dan ketiga keluarga Lee. Junkyu menatap Jeno yang juga menatap nya.
"Mas sepertinya kyu masih harus mengingkari janji kyu untuk terus hidup bersama mas tapi mas tenang aja kyu tidak akan membatasi waktu mas bersama si kembar, mas bisa kapan aja bertemu mereka bahkan jika mas ingin mereka tinggal bersama mas maka kyu akan memberikan nya kepada mas" Jeno menggeleng dan menunduk.
"Maaf" Junkyu tersenyum dan beranjak mendekati Jeno, mengangkat wajah Jeno hingga mereka saling bertatapan. Junkyu tersenyum dan mengecup dahi Jeno lanjut mata dan kedua pipi jeno.
"Kyu tahu dan paham sekali jadi kyu menganbil keputusan ini hmm" Jeno mengangguk dan memeluk junkyu erat. Untuk terakhir kalinya biarkan Jeno memeluk junkyu seperti ini. Jeno sangat butuh junkyu namun takdir tidak mengizinkan mereka bersama.
Junkyu mengelus punggung Jeno membiarkan Jeno memeluknya untuk terakhir kalinya, kini junkyu menatap Renjun. Masih di posisi memeluk Jeno junkyu tersenyum kepada renjun.
"Untuk kedua kalinya bunda meminta abang untuk menjaga keluarga ini hmm, maafkan bunda ya abang" Renjun menggeleng dan mendekati junkyu. Renjun memeluk junkyu yang masih memeluk Jeno.
"Maafkan abang bun, abang belum bisa menjaga keluarga kita" Junkyu mengelus kepada renjun dan mengecup dahinya.
Junkyu teringat pertama kali ia menginjakkan kaki di mansion ini, renjun adalah orang yang menolaknya secara tidak langsung, renjun orang yang hampir membuat dirinya mati di tengah kolam meski bukan renjun pelakunya namun semua itu terjadi karena renjun yang membuat pelakunya melakukan hal itu kepada junkyu.
Namun entah apa yang terjadi sekarang renjun adalah orang yang sangat mempercayai nya bahkan disaat semua orang tidak mempercayainya tentang masalah jaemin tapi renjun ia mau membantu dan mempercayai nya. Junkyu tersenyum ketika untuk pertama kalinya renjun memeluknya dengan tulus dan sampai sekarang renjun adalah orang yang sangat menyayangi nya setelah Jeno.
Bukan berarti junkyu meragukan kasih sayang haruto untuknya, junkyu tau haruto itu sangat menyayangi nya tapi disini junkyu adalah penyebab haruto kembali menjadi haruto yang dingin, disini junkyu yang salah karena mengingatkan haruto akan masa lalunya yang kelam. Junkyu paham dan sangat paham apa yang di rasakan haruto oleh karena itu junkyu melakukan hal ini. Mengabulkan permintaan haruto secara tidak langsung.
Kini junkyu menatap haruto namun haruto memilih untuk mengalihkan pandangannya kearah lain, lagi junkyu tersenyum "ruto maafin bunda ya, bunda gagal menjadi bunda ruto, maaf jika kehadiran bunda kali ini membuat ruto merasa terganggu, maaf jika bunda menjadi alasan ruto kembali menjadi orang yang tidak tersentuh tapi bunda mohon jangan terlalu larut dalam kesedihan karena hal itu hanya akan membuat ruto hancur berlahan, bunda tahu bunda tidak berhak untuk mengatakan hal itu tapi bunda mohon selalu bahagia ya jangan sedih terus bunda sayang ruto dan itu akan selalu seperti itu, kapan pun dan dimana pun"
Malam itu menjadi malam terakhir junkyu melihat keluarga Lee karena seperti yang junkyu katakan bahwa ia akan tinggal di apartemen yang entah dimana karena lagi Jeno tidak bisa menemukannya meski jika Jeno ingin bertemu junkyu mau bertemu namun tidak dengan apartemen nya.
Sudah satu bulan lebih junkyu pergi dan selama itu juga haruto semakin menjadi pendiam namun kali ini renjun seperti tidak peduli karena kini renjun lebih sering menghabiskan waktunya di rumah sakit begitu juga dengan Jeno yang sering pergi menemui si kembar di bandingkan menghabiskan waktunya bersama haruto dan renjun.
Hari ini Jeno sengaja tidak masuk kantor karena ingin menghabiskan waktu bersama si kembar dan junkyu namun saat Jeno sampai di tempat yang di janjikan ponsel Jeno berdering dan itu telpon dari kampus haruto. Jeno mengernyit dan tetap mengangkatnya, wajah Jeno langsung berubah dan mematikan telponnya.
"Ada apa mas" Jeno menghela napas dan menatap junkyu
"Haruto berantem dengan jihoon" Junkyu menghela napas dan menatap si kembar yang siap untuk perjalanan mereka.
"Kamu pergilah bersama si kembar, haruto biar aku urus" Tapi sebelum Jeno menolak junkyu sudah pergi meninggalkan Jeno dengan si kembar. Mau tidak mau Jeno harus mengurus ketiga anaknya dan junkyu itu.
Sesampai di kampus junkyu langsung berlari ke ruang dosen, tepat setelah junkyu membuka pintu semua mata melihatnya sebenarnya sebelum ke ruang dosen junkyu sudah menjadi perhatian bagi mahasiswa/i di kampus tersebut terutama fakultas haruto.
Jihoon dan haruto menatap junkyu tapi tidak dengan junkyu yang langsung mendekati mereka berdua, wajah mereka sama-sama babak belur dan jihoon lumayan parah karena bibirnya pecah. Junkyu mengelus bibir jihoon yang berdarah dan memberikan tisu untuk membersihkan darah jihoon. Jihoon berterima kasih dan memilih duduk sedangkan haruto hanya menatap dalam diam junkyu yang tidak melihat kearahnya.
"Bunda" Batin haruto merasa sesak melihat perhatian junkyu untuk orang lain padahal dulu perhatian junkyu hanya untuk haruto bahkan kasih sayang junkyu mungkin lebih banyak untuk haruto dibandingkan untuk Jeno dan renjun.
Thanks you guys see you next chapter.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidup Baru Junkyu
Randompemuda yang baru menginjak usia 17 tahun harus menikah dengan duda anak 2 yang anak keduanya berumur sama dengan pemuda tersebut. Di usia 17 tahun harus menjadi seorang istri dan ibu sekaligus, entah apa yang di pikirkan keluarga pemuda tersebut hi...