Chanyeol sekarang masih berada di kamar putra bungsunya.
Sedangkan Renjun tadi hanya terkejut dan sekarang anak itu sudah bisa istirahat berbeda dengan Jisung yang masih tidak sadarkan diri.Wendy entah pergi kemana wanita itu di saat seperti ini.
"Apakah putraku baik baik saja?" Ujarnya menatap tabib istana yang sedang memeriksa kondisi Jisung sekarang.
Tabib tersebut tampak ragu ingin mengatakan hal tersebut beberapa kali dia mencoba memeriksa kembali kondisi Jisung namun tetap sama.
"Maafkan hamba yang mulia, tapi hamba harus mengatakan hal ini, kemungkinan pangeran Jisung tengah mengandung sekarang!"
Chanyeol terdiam mendengar hal itu dia menatap tidak percaya pada tabib yang dia perintahkan untuk memeriksa putranya.
"Apa kau yakin? Tidak salah? Coba periksa sekali lagi!" Paniknya.
"Mohon ampun yang mulia tapi memang benar pangeran Jisung tengah mengandung sekarang, hamba sudah memastikan nya" ujarnya seraya menunduk di hadapan Chanyeol.
"Pergilah!" Pintanya membuat tabib tersebut langsung pergi meninggalkan kamar tersebut.
Chanyeol berjalan perlahan mendekati putra bungsunya yang masih terlelap nyaman dalam balutan selimut tebal yang hangat.
Chanyeol mendudukkan dirinya di samping putranya, tangannya dengan gemetar mengusap perut putranya yang memang terasa sedikit menonjol.
Sang raja kerajaan Stovia, alpha yang paling di segani oleh penduduk kerajaan Stovia hari ini dengan tangan gemetar air matanya mulai tumpah.
"Baekhyun~ah hiks Baekhyun maafkan aku, aku tidak bisa menjaga putra kita dengan baik, kenapa justru kedua putra kita yang harus merasakan karma yang aku perbuat dulu Baekhyun, kenapa harus putra bungsuku Dewi? Kenapa kau memberikan takdir yang begitu rumit, apa yang harus ayah lakukan sekarang, putra ayah baru saja pulih" Chanyeol menggenggam erat tangan putranya yang terasa hangat.
"Ayah" Jisung membuka matanya dengan perlahan, dengan sayu menatap ayahnya yang terdiam sembari menatap nya.
"Ayah menangis? Jisung tidak apa apa, mungkin Jisung hanya terkejut, tadi begitu menyeramkan" Jisung menutup matanya ketika melihat pemandangan yang sangat mengerikan menurut nya.
"Ayah tidak menangis, ayah hanya khawatir, maaf hm ayah gak tau kalau kalian sudah pulang" ujar Chanyeol membuka Jisung seketika menampilkan raut kesal.
"Aku tidak mau pulang tadi ayah tapi tiba-tiba Renjun hyung menarik kita agar pulang secara tiba-tiba, padahal aku masih ingin bermain dengan anak anak itu," adunya membuat Chanyeol hanya bisa mengangguk pelan.
"Mungkin Renjun hyung punya alasan, Jisung istirahat dulu, nanti ada pelayan yang akan mengantarkan makanan, ayah masih harus membereskan pekerjaan ayah, apakah Jisung tidak apa apa kalau ayah tingga?" Tanyanya membuat Jisung mengangguk pelan.
"Tidak apa apa ayah, tapi nanti malam aku ingin tidur dengan ayah lagi" pintanya.
"Tolong panggilkan Sehun dan juga Wendy untuk segera menemui ku!" Pintanya.
Chanyeol berjalan tergesa menuju ruangannya, wajahnya terkesan datar bahkan membuat beberapa prajurit dan pelayan istana sedikit merasakan hawa yang tidak mengenakan.
Cukup lama Chanyeol menunggu sembari memikirkan apa yang harus dia lakukan.
"Xiumin, kemana mereka sebenarnya? Xiumin perintahkan beberapa prajurit terlatih untuk menjaga kedua putraku pastikan penjagaan ketat dan jangan biarkan siapapun masuk ke kawasan kamar putraku tampa seizin ku!" Perintahnya membuat Xiumin langsung pergi menjalankan perintah dari Chanyeol.
Tak lama setelah Xiumin pergi pangeran Sehun dan Wendy akhirnya datang.
"Ada apa paman mencari ku? Apakah ada masalah besar?" Bingungnya apalagi melihat wajah marah dari pamannya itu.
"Wendy? Apa kau tidak merasakan sesuatu saat di dekat Jisung?" Bukannya menjawab pertanyaan Sehun Chanyeol justru menatap Wendy yang kini hanya tersenyum tipis.
"Paman sebenarnya ada apa? Apa terjadi sesuatu yang buruk?" Ujar Sehun.
"Jisung sedang mengandung,"
Sehun langsung terdiam tapi tidak dengan Wendy, dia sudah menduga hal ini akan terjadi, dia sudah menyiapkan ramuan khusus tapi ternyata dia terlambat.
"Apakah paman yakin?" Sehun masih berusaha untuk tidak percaya dengan apa yang pamannya itu katakan.
"Apakah kau melihat aku sedang bercanda pangeran Sehun?" Tegasnya.
"Apa yang anda inginkan yang mulia, perlukah saya membuat anak itu gugur?" Tanyanya namun Chanyeol kembali bimbang.
"Aku tidak setuju jika itu pilihan paman, kita harus bertanya pada Jisung terlebih dahulu karena dia yang lebih barhak walaupun aku sendiri tidak percaya darah daging dari alpha brengsek itu ada dalam tubuh adikku," gumam pangeran Sehun.
"Untuk sementara Jisung masih tidak menyadari nya jika dia sedang mengandung saat ini" ujar Chanyeol.
"Tapi ada kabar yang lebih mengejutkan lagi manurut ku yang mulia dari pada ini" Wendy menyeringai menatap raut bingung dari Chanyeol dan Sehun.
"Sayangnya kita tidak bisa mengelak jika bayi itu anak dari pangeran Jeno bukan? Dan yang lebih mengejutkan lagi pangeran Jeno sudah bebas dan ada di sekitar kita!"
Ayo jangan lupa vote sama komen oke
![](https://img.wattpad.com/cover/358113998-288-k436696.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ALPHA
Werewolfbukan kami yang hendak memilih memiliki takdir seperti apa, sudah ketentuan moon goddess yang sudah menulis jalan kehidupan.... andai kami bisa di beri pilihan maka kami tidak mau menjadi omega yang hanya di pandang lemah....