Bab 134

16 1 0
                                    

Motor yang membawa Rena pun pergi menjauh dan tidak menuju kerumah pak Irfan melainkan ke sebuah gubuk yang sangat jauh dari rumahnya

" loh ini dimana ??? Ini bukan pak Irfan, "  Rena bingung saat motor tersebut berhenti disebuah gubuk yang tak berpenghuni lagi

" kita istirahat disini dulu ya neng nanti kita antar kamu pulang, "

" tapi aku mau pulang aku gak mau membuat keluargaku khawatir aku udah terlalu lama keluar rumah, "

" udah lah kita seneng-seneng neng cantik, " salah satu dari pemuda tersebut mencolek dagu Rena

" jangan kurang ajar ya kalian semua nanti kalian akan aku laporkan pada bapak, "

Para pemuda itu tidak takut dan malah berjalan mendekati Rena yang sudah ketakutan

" berhenti kalian atau gak aku akan teriak, "

" teriak aja yang kenceng disini gaka akan ada orang yang lewat, "

Salah satu dari menarik tangan Rena dengan paksa dan berhasil membawa Rena masuk kedalam gubuk tersebut

" tolong tolong siapa pun yang ada disini tolong bantu saya, "

PLAK . . .

Tiba-tiba pipi Rena terasa panas berkat tamparan dari pemuda tersebut

" kamu bisa diem gak turutin aja maunya kita nanti kamu akan merasakan nikmatnya, "

" atau nyawa kamu akan kita habisi kalo kamu gak nurut, "

" lebih baik gue kehilangan nyawa dari pada harus melayani nafsu bejat kalian, "

Rena mencoba berontak dan akan melarikan saat dia akan melarikan diri pemuda itu merobek bayu Rena bagian belakang sehingga punggung mulus dan putih Rena pun terekspos membuat Rena semakin ketakutan

" waw mulus banget kulitnya, "

" beda kalo orang kota mah perawatannya mahal gak kayak gadis desa, "

" ayo sayang mendekat sini layani kita nanti kita akan antar pulang kamu, "

" tolong tolong, "

" stop berhenti teriak karena gak akan ada yang dengerin suara kamu kok, " pemuda itu menutup mulut Rena dan mengambil kesempatan pertama

Diluar Satria yang akan pergi kerumah temannya terkejut mendengarkan suara minta tolong dari gubuk kosong

" suara apa itu kayak suara minta tolong, " Satria memarkirkan motornya yang tak jauh dari gubuk

Dia berjalan perlahan mendekati gubuk dan mengintip apa yang akan terjadi didalam gubuk

Saat dia mengintip dia sangat terkejut melihat perempuan yang baru saja dia lihat didepan rumahnya akan dilecehkan oleh beberapa pemuda desa yang suka membuat onar

BRAK . . .

Semuany terkejut saat Satria menendang pintu itu sehingga membuat pintu itu terlepas

" lepaskan perempuan itu, "

" kamu lagi Sat mau jadi jagoan kamu ha, "

" apa yang kalian lakukana pada perempuan itu, "

" kita mau seneng-seneng sama neng cantik ini, "

" lepaskan dia, "

" kamu itu mau pahlawan Sat, "

" dari pada kamu sok suci lebih baik kamu kemari kita senang-senang menikmati tubuh gadis kota ini, "

" lepaskan atau aku akan . . . "

" kamu akan apa hah, "

AGHHHHHH . . . .

Mengejar Cinta CEO Tampan ( THE END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang