Bab 5

157 8 0
                                    

Pagi hari di di sebuah mewah di salah satu perumahan elite di Jakarta

" pagi bunda, " seorang laki-laki muda dan tampan baru saja turun dari kamarnya menuju meja makan dan langsung mencium pipi ibunya tersebut

" pagi juga sayang, mana adik kamu ??? apakah dia gak kuliah ???? "

" Edo gak tau bunda, kalo dia kuliah  pasti dia turun kok bun, "

Tak lama datang seorang laki-laki paruh baya mendekati istrinya yang sedang menyiapkan sarapan untuk keluarganya langsung mendaratkan ciuman ke pipi istrinya

" ayah apa-apaan sih, malu sama anak, "

" biar aja ayah mau buat syirik jomblo abadi ini, udah umur segini istri aja gak punya. Jangankan istri pacar aja gak punya, " sang meledek anak laki-laki sulungnya itu

" tolong dong di kondisikan jangan mesra-mesraan di depan jomblo, "

" makanya cari istri minimal pacar deh yang bisa di bawa kemana-mana, "

" ayah fikir pasangan itu barang apa yang bisa di bawa kemana-mana, "

" udah dong ya, tau anaknya sensian masih aja di ledekin, "

" ayah gak ngeledek bunda ??? "

" terus apa maksud ayah kalo bunda ngeledek ??? " Edo protes

" tau tuh mas Edo udah usia segini masih betah aja sendiri, "

Tiba-tiba datang gadis cantik turun dan langsung bergabung untuk sarapan bersama yang lain

" pagi bundaku yang cnatik, " gadis tersebut mencium pipi ibunya kemudian menghampiri sang ayah

" pagi sayang, "

" pagi ayahku yang ganteng, " gadis tersebut pun mencium pipi ayahnya kemudian dia duduk di bangku yang biasa dia tempati

" dih masnya gak di sapa nih ??? "

" pagi masku yang ganteng tapi jomblo 🤭🤭🤭🤭, "

" dih ngeselin pagi-pagi udah buat naik darah nih bocah, "

" 😜😜😜😜😜, "

" udah gak usah berantem udah gede juga, nih habiskan sarapannya, "

" tauk mas Edo tuh,"

" dih bocil kamu yang salah kok nyalahin mas sih, "

" Edo . . . Icha . . . udah gak usah berantem cepat sarapan, "

" iya ayah, "

Mereka pun melanjutkan sarapannya

" oya Do, gimana kemajuan perusahaan kamu ???? "

" alhamdulilah lancar yah, kemarin Edo baru membuka lowongan pekerjaan dan menginterview beberapa karyawan baru, "

" Do, apa kamu gak kerja di perusahaan ayah aja nak ???? " pinta sang bunda

" bunda tau kan Edo punya mimpi membangun perusahaan sendiri. Edo gak mau di bilang sebagai aji mumpung yang memanfaatkan kekayaan ayah, " jawab Edo

" tapi kan itu sudah kewajiban kamu nak di perusahaan itu, "

" kata siapa bun, Icha juga berhak atas perusahaan ayah kok. Biar Icha aja yang akan mengelola perusahaan ayah, tenang aja Edo akan bantu kok bun, " Edo pun memberi pengertian kepada sang bunda sambil memegang tangan sang bunda

" bunda tenang aja Icha akan kuliah yang rajin sampe lulus dengan nilai terbaik setelah itu Icha akan menggantikan ayah di perusahaan itu, " Icha pun memenangkan hati sang bunda

Mengejar Cinta CEO Tampan ( THE END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang