Setelah melakukan perjalanan yang cukup panjang akhirnya Tiara dan keluarganya sudah sampai di kampung
Tiara yang sedang hamil 4 bulan pun sudah merasa capek kalo menempuh perjalanan yang jauh dan melakukan banyak pekerjaan
Makanya Edo melarang Tiara untuk tidak membantu beberapa pekerjaan art mereka tapi tidak mau tinggal diam setelah suaminya berangkat kerja diam-diam Tiara suka membantu pekerjaan art
Kini Tiara keluar dari mobil Randa untuk menuju rumahnya
" gini kalo pergi sama ibu hamil yang suaminya protektif gak boleh bawa mobil terlalu ngebut alhasil kita sampenya lama " Randa pun mengomel pada istrinya yang sedang menggendong anaknya sedangkan Randa mengeluarkan koper-koper milik mereka
" sabar dong bang maklum aja suaminya protektif kan ini anak pertama kamu juga kayak gitu dulu waktu aku hamil kamu sama protektifnya kayak Edo, " ucap Selfi yang menenangkan suaminya lalu dia masuk ke dalam
Sedangkan Tiara berjalan dengan santai masuk ke dalam rumah tanpa memperdulikan Randa yang kerepotan membawa koper-koper miliknya yang banyak
" astaghfirullah ini koper banyak banget kayak orang mau pindahan aja padahal kan bajunya juga banyak di sini, " Randa pun mengangkuti koper milik Tiara
Randa dengan segenap sisa tenaga mengangkat koper-koper milik mereka
" bang bantuin napa banyak banget nih koper adek abang, " keluh Randa saat mengangkat koper milik Tiara
" angkat aja sendiri abang lagi nonton, " ucap Ridwan
" ya udah kalo bang Uwan gak mau bapak aja yang bantuin Randa, " Irfan pun berdiri untuk membantu Randa
Tapi saat hendak keluar pintu Ridwan pun langsung menyusul Irfan dan menarik tangannya
" udah bapak istirahat aja biar Uwan yang bantuin Randa, " ucap Ridwan menuju mobil Randa untuk mengangkat koper-koper milik adiknya karena dia tidak mau membuat sang ayah kecapean
" mana Nda koper Tiara ??? " Ridwan bertanya kepada Randa
" ini bang koper Tiara, " Randa pun menunjukkan koper yang di bawa oleh adiknya tersebut
" astaghfirullah Tiara banyak banget bawa sampe 3 koper kayak gini udah kayak mau minggat aja nih anak, " Ridwan pun sedikit protes dengan apa yang di bawa oleh adiknya itu
Kemudian Ridwan pun membawa koper Tiara yang di bantu oleh Randa
" dek kamu pindah ya ini ??? " Ridwan bertanya kepada adiknya
" gak kok emang kenapa ??? " Tiara menjawab dengan herannya
" emang kamu gak punya baju di sini ??? setau abang baju kamu itu banyak loh di lemari kamu, " ucap Ridwan yang membawa koper-koper Tiara menuju ke kamarnya
" bang itu udah gak muat itu baju dulu waktu Tiara masih gadis dan sekarang abang lihat perut Tiara udah membesar seperti ini, " jawab Tiara sambil memegang perutnya
" kamu itu kenapa sih bang adik kamu mau tinggal di sini beberapa waktu masa gak boleh, " keluh Della
" bukan gak boleh bu tapi lihat tuh kopernya aja banyak banget kayak gitu emang kamu di usir apa sama Edo sampe bawa baju banyak banget kayak gini, " keluh Ridwan kembali
" tau ni Tiara kayak orang mau pindahan aja, " tambah Randa
" udah kalian itu gak usah ngomong kayak gitu nanti kalo adek kalian gak mau datang lagi ke rumah ini gara-gara omongan kalian yang kayak gitu ibu gak mau punya anak kayak kalian lagi, " Della pun kemudian mengeluarkan taringnya agar anak-anaknya akur kembali
Tiara yang kesal pun kemudian masuk ke dalam kamarnya
BRRRRAAAAAKKKKK !!!!
Terdengar suara pintu tertutup dengan keras sepertinya Tiara membanting pintu kamarnya
Ridwan dan Randa pun saling menatap satu sama lain
" kamu juga bang tau adeknya lagi hamil di pancing emosinya kan itu baju di lemari dia udah gak muat lagi namanya orang hamil pasti ada perubahan di tubuhnya tak seperti waktu dia masih gadis wajar aja kalo adek bawa baju yang banyak biar di betah tinggal di sini malah kamu kayak gitu, " Rani pun memarahi Ridwan di depan orang tuanya
" kalian kan tau kalo orang lain hamil itu moodnya selalu berubah-ubah kayak gak pernah aja ngadepin orang hamil kan aku sama kan Ani juga pernah hamil bahkan dulu aku lebih parah manjanya dari Tiara tapi kamu ikhlas jalaninya tapi kok sama Tiara kamu kayak gitu sih bang mana suaminya udah gak ada dan kalian itu sebagai abang-abangnya Tiara harus bisa manjain adik kalian bukan malah ngeluh kayak gini, " Selfi pun ikut memarahi Randa
" tapi beda sayang kamu kan istri abang sedangkan ??? " jawab Randa
" Tiara itu adik perempuan abang satu-satunya aku gak habis fikir kalo Edo tau kalo istrinya di perlukan seperti ini oleh abang-abangnya sendiri bukannya kalian bantuin tapi malah marah-marah kayak ini katanya kalian sayang sama Tiara baru minta bantuan kayak gitu aja kalian udah ngeluh, " Selfi pun kembali mengomel kepada Randa dan Ridwan
Sedangkan Della dan Irfan hanya diam menyaksikan kedua menantunya itu membela Tiara seperti ini
Rani dan Selfi pun kemudian masuk ke dalam kamar Tiara untuk menenangkan hati adik ipar kesayangan mereka itu
Ridwan dan Randa hanya terdiam tidak bisa berkata-kata lagi saat istri-istri mereka sedang marah kepada mereka
Tok . . . Tok . . .
" dek buka pintunya dong kak Ani sama Cepy mau masuk nih boleh gak, " ucap Rani sambil mengetuk pintu kamar Tiara
Tiara pun menghapus air matanya lalu membukakan pintu untuk Rani dan Selfi
Cekrek . . .
Tiara pun kembali duduk di tempat tidurnya di susul oleh Rani dan Selfi
Selfi pun memeluk tubuh adik ipar kesayangannya itu terlahir sebagai anak tunggal Selfi tidak merasakan bagaimana rasanya punya seorang kakak dan seorang adik
Sejak menikah dengan Randa Selfi baru merasakan itu mendapatkan kasih sayang seorang kakak dari Rani serta menghadapi manjanya seorang adik dari Tiara
" dek maafin bang Uwan sama bang Randa ya mereka gak bermaksud buat kamu kecewa dek, " ucap Selfi memeluk tubuh Tiara
Kemudian Selfi pun merasakan tangannya terkena air mata Tiara lalu Selfi pun membalik tubuh Tiara hingga menghadap padanya
Rani pun menghapus air mata Tiara dan membelai rambut Tiara
" kamu masih punya teh Ani dan teh Cepi yang selalu sayang sama kamu biarin mereka kayak gitu sama kamu dek, " ucap Rani menguatkan Tiara
" gak usah di ambil omongan mereka kasihan bayi kamu di perut kalo kamu sedih nanti anak kamu juga sedih, " lanjut Selfi
Tiara hanya terdiam sambil menghapus air matanya yang mengalir deras
Ada rasa sakit dan sesak di hati Ridwan dan Randa mereka tidak melihat Tiara seperti itu
Semarah-marahnya Tiara pada mereka Tiara tidak pernah sampai membanting pintu seperti itu
Mereka baru sadar kalo sifat manja adiknya bukan karena kehendaknya tapi karena hormon kehamilannya yang membuat Tiara sampai seperti itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengejar Cinta CEO Tampan ( THE END )
RomantizmSeorang gadis cantik yang jatuh cinta kepada atasannya sendiri Bisakah gadis ini menaklukkan hati atasannya yang terkenal memiliki hati sedingin es