Semoga hanya mimpi

1.2K 185 9
                                    


Holla guys! I'm back!
Monmaap ya baru update lagi

Kalian kangen aku, atau kangen keluarga Ar-Rasyid?!

Kalian kangen aku, atau kangen keluarga Ar-Rasyid?!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Jan! Bangun!” 

Pukulan keras dari tangan Jerry mampu membangunkan Janu yang masih tertidur pulas sampai telat sholat subuh. Janu terduduk kaget, nafasnya tidak teratur, pipinya sudah basah terkena air entah dari mana, jantungnya juga masih berpacu cepat.

“Lu mimpi apa sampe nangis kejer gini?” 

Janu menatap wajah Jerry, ia juga tidak tahu mengapa hatinya sesakit ini. Tanpa aba-aba tubuh Jerry dipeluk erat membuat sebagian air di pipinya ikut menempel pada baju Jerry. 

“Makasih, makasih udah bangunin gue dari mimpi jahanam itu.” 

“Lu kenapa dah?!” 

“Hanan mana?” Janu mengalihkan pembicaraan.

“Lagi makan soto sama yang lain. Lu cepetan mandi! Kita kan mau anter lukisan Hanan.”

Kakinya dibawa paksa memijak lantai walaupun nyawanya belum kumpul 100%. Janu mengambil langkah lebar ke meja makan. 

“Nan! Lu...” Hanannya masih nyata. Ternyata semalam Janu hanya mimpi. Mungkin karena semalam tidak sengaja melihat wajah pucat Hanan, membuatnya terlalu khawatir sampai harus terbawa mimpi.

Hanan menghentikan kunyahan di mulutnya. Ia jelas kebingungan. Tidak mengerti maksud Janu yang masih memegangi pipinya dengan dua tangan.

“Kamu kenapa, Jan?”

“Gak papa…”

“Mandi lu! Buru!” suruh Bang Eja membuat Janu menarik tangannya dari pipi Hanan. Ia mengacak rambutnya, berjalan gontai ke arah kamar mandi untuk melakukan perintah barusan.

Di dalam kamar mandi, Janu yang masih menggunakan pakaian lengkap terlihat sangat ribut mengguyurkan air ke badannya. Ia yang sudah basah kuyup langsung memendamkan kepalanya ke dalam ember berisi air, lalu berbicara memaki mimpinya yang sangat melukai hati mungilnya. Suara gelembung air yang dihasilkan Janu dari dalam ember ternyata terdengar sampai ke luar kamar mandi.

“Bang Janu aneh banget asli!” Cahyo langsung mode julid.

“Lagi nangis dia pas tadi dibangunin,” kata Jerry menimpali. 

Hanan mengangkat satu alisnya. “Abis mimpi basah kali.” 

Celetukan itu membuat yang lain cekikikan membayangkannya.

Perihal Sandwich(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang