Rencana liburan

1.1K 160 27
                                    


Triple up ahhh... Mwehehehe

Mas Malik membantu Bang Windu mengangkat alat panggang barbeque ke area dekat kolam renang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mas Malik membantu Bang Windu mengangkat alat panggang barbeque ke area dekat kolam renang. 

Mereka semua sekarang sedang di rumah Pak Sadi. Sepulang dari rumah sakit Pak Sadi meminta semua saudara Hanan lainnya untuk menginap di rumah. Tentunya atas izin Abah, dan ajaibnya Abah memberikan izin.

“Agak ke kanan dikit deh, Dok,” kata Bang Windu mengarahkan. 

“Panggil Malik aja, Windu. Gue lagi gak tugas, btw.” 

“Sopan gak?” 

“Santai sih sama gue mah,” jawab Mas Malik sambil memindahkan beberapa barang lainnya. 

Malam ini semua diminta berdamai oleh Hanan. Ia juga yang meminta acara malam ini dilakukan, berharap semua bisa saling lebih mengenal. Toh, mereka semua bukan anak kecil lagi yang harus ngambek gak karuan. 

Fase dewasa memang begini adanya. Banyak kuis dadakan yang harus dicari jawabannya sendiri, tanpa contekan, tanpa panduan, tanpa bantuan.

Damailah dengan semua kenyataan, hidup gak akan jalan di tempat. Tuhan gak cuma ngurusin hidup kamu untuk terus diperbaiki, jadi perbaiki sendiri. kata Bang Eja dulu pada Mas Malik.

“Yaelah, Yo, deketanlah duduknya sama Bidi. Geseran!” 

“Anan mah…” rengek Cahyo. 

Tiba-tiba tangan Bidi terulur ke arah Cahyo. “Maafin gue ya kapten basket kebanggaan sekolah.”

Satu menit

Dua menit

Tiga menit

Tangan Cahyo akhirnya ikut menyambut tangan Bidi, walaupun dengan gertakan sedikit meremukkan jari-jari Bidi yang membuat ringisan kecil keluar, yang penting Cahyo sudah mendengar ucapan maaf darinya.

“Besok-besok kalo mau jadi mata-mata belajar dulu deh sama Intel yang suka nyamar jadi tukang jualan. Capek gue ladenin ajakan berantem lu, Bid.”

Cahyo misuh-misuh. 

“Sumpah, gue disuruh Bang Windu, Yo.”

“Iya… sekarang kita kan udah pada tau alesannya. Tapi kalo diinget-inget tetep aja bikin emosi,” jawab Cahyo yang sedang membuat saus cocolan daging.

“Bid, ini gue boleh ambil anggur ijo-nya?” Kali ini Janu yang bersuara.

“Ya boleh, Bang.”

Perihal Sandwich(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang