15. Gue udah punya pacar (Marsha)

1.5K 118 12
                                    

"Kak Gita, mau nggak jadi pacar aku?"

Deg deg deg....

"Sorry, gue udah punya pacar!"

Hancur sudah harapan Marsha buat jadi pacar kakak kelasnya yang bernama Gita.

.
.
.
Ditolak mentah-mentah oleh kakak senior, ditambah dengan jawaban yang menusuk hati. Itu adalah peristiwa yang paling mengenaskan dalam hidup.

Eitss, tapi tunggu dulu.

Gadis yang ditolak diatas itu bukan mc kita. Tapi Kathrina, gadis seangkatannya yang juga memiliki perasaan yang sama dengannya -suka sama kakak kelas- bernama Gitasena.

Iya, Gitasena. Senior yang terkenal akan sifat dingin dan kejamnya. Asal kalian tau, Marsha pernah dihukumnya untuk keliling lapangan lima kali. Bahkan berbagai cara dia lakukan untuk meringankan hukumannya pun percuma saja.

Tapi dibalik sifat dingin dan kejamnya itu, Gita punya sisi lain yang so sweet sekali. Setelah menyelesaikan hukumannya, Gita datang menghampirinya dan memberikannya sebuah sapu tangan dan sebotol minuman. Setelah itu ia berkata,

"Sorry ya udah bikin lo kecapekan." Sambil mengusap-usap kepala Marsha.

Siapa juga yang nggak akan jatuh cinta sama perlakuannya itu?

Banyak teman seangkatannya yang mencoba meminta Kak Gita untuk menjadi pacar, tapi semuanya ditolak mentah-mentah. Termasuk Kathrina tadi.

Tapi..... Kok Kak Gita bilang udah punya pacar, sih? Apa itu cuma alasannya aja karena selalu dikejar-kejar si Kathrina itu?

Yap, itu pasti alasan saja!

"Marsha...."

"Eh, iya pak?"

"Tolong anterin ini minuman buat anak-anak basket. Bapak ada urusan lain."

"Eh, baik pak."

Marsha tersenyum senang. Sepertinya dewi fortuna berpihak padanya hari ini. Marsha jadi punya alasan untuk bertemu kakak kelasnya tercinta. Tapi.... Sumpah kenapa ini berat banget woe!

.
.
.

Tangannya pegal, menggendong satu dus minuman. Mana nggak ada yang bantuin lagi. Tapi tinggal beberapa meter saja dia akan sampai ke gedung olahraga. Sebentar lagi. Marsha menguatkan dirinya demi bertemu pujaan hatinya.

Huuuhhhhh akhirnya.

Marsha telah sampai dan menaruh minuman yang dibawanya di samping kursi cadangan. Matanya memandang ke arah lapangan dan menjadi segar kembali saat melihat seorang Gita yang dengan kerennya mendribble bola dan memasukkannya ke dalam ring.

Terlihat keringat membasahi wajah rupawannya itu.

'Uhhhh, Kak Gita pasti capek banget. Sini deh kak, biar aku lap in keringatnya.' batinnya dengan senyum aneh.

Priitttt.......!

Bunyi peluit menandai berakhirnya game yang berjalan. Marsha tersenyum sumringah. Sebentar lagi Kak Gita pasti nyamperin dia buat ambil minuman.

Tapi ia sedikit sendu saat mengingat Gita pernah berkata kalo dia sudah memiliki pacar. Marsha berharap itu cuma alasannya saja.

Dengan senyum senang ia menanti Gita untuk datang ke arahnya. Tapi seketika wajahnya menjadi kesal saat melihat seorang gadis mencegat langkah Gita.

Kathrina lagi, Kathrina lagi. Udah ditolak masih aja kekeh ngejar-ngejar Gitanya.

"Tunggu, Kak Gita."

Gita berhenti dan menoleh untuk melihat seseorang yang memanggilnya. Matanya berputar malas saat tau siapa sosok itu.

"Ada urusan apa lagi lo sama gue?"

"Aku cuma mau tau siapa pacar Kak Gita. Kak Gita bohong kan pas bilang udah punya pacar? Ngaku aja deh kak." Tanya Kathrina.

"Gue nggak bohong, gue emang udah punya pacar."

Deg!

Entah kenapa Marsha merasa dadanya terasa sakit saat mendengar itu.

"Kalo gitu bilang, siapa pacar Kak Gita?"

"Eh. I-itu...."

Gita terlihat bingung, lalu ia menoleh kesana kemari seakan mencari seseorang.

Tunggu, mungkinkah pacar Kak Gita ada disini?

Ingin rasanya ia menangis kalo itu memang benar. Tapi Marsha benar-benar penasaran siapa pacar kakak kelasnya itu.

"Cepet jawab. Ngaku aja deh kak kalo emang nggak punya." Desak si Kathrina itu lagi.

Emangnya apasih masalah lo kalo Kak Gita nggak punya pacar? Marsha sungguh kesal dengan si Kathrina itu.

Gita masih sibuk menyapu pandangannya ke sekeliling. Sampai tiba-tiba arah pandangannya berhenti dan dia tersenyum.

Eh, kenapa Kak Gita kayak ngelihat kesini ya?

"Oke, gue kasih tau siapa pacar gue."

Marsha sedikit gugup saat Gita memandangnya dan berjalan kearahnya. Marsha menoleh kebelakang untuk memastikan ada seseorang di belakangnya dan tidak menemukan siapapun di belakangnya.

Sesaat setelah Gita sampai di samping Marsha. Ia segera meraih pinggang Marsha dan menariknya ke dalam pelukan.

"Nah, ini pacar gue."

Hah!?

Marsha sangat terkejut saat mendengar perkataan Gita. Apalagi saat ini Gita tengah memeluknya.

Cup...

"Iya kan, sayang?"

Gita mengecup singkat pipi Marsha dan itu sukses membuatnya mematung dengan wajah yang merah merona. Ia tidak mampu untuk berkata-kata, bahkan tubuhnya seakan-akan menjadi batu.

"E-ENGGAK MUNGKIN!" Teriak Kathrina tidak percaya, ia lalu berlari meninggalkan gedung olahraga.

"Jadi itu pacarnya Kak Gita? Ah, potek deh hati gue."

Sesaat suasana gedung olahraga menjadi sangat riuh karena kejadian tersebut.

Marsha kembali mendapatkan kesadarannya. Kemudian ia menoleh ke arah Gita dan berbisik dengan gugup.

"K-kak... M-maksudnya apa?" Gita menoleh mendengar pertanyaan Marsha. Ia lalu tersenyum ke arahnya.

"Hmm? Emangnya lo nggak mau jadi pacar gue?" Tanya Gita.

Dengan reflek Marsha mengangguk cepat. Kemudian ia sadar akan tingkahnya lalu menundukkan kepalanya malu.

"Hahaha, lo lucu juga." Ucap Gita. Tangannya mengusap-usap pucuk kepala Marsha. Wajah Marsha kembali merona diperlakukan seperti itu.

Ya tuhan, mimpi apa dia semalam hingga bisa menjadi pacar seorang Gita.

End.

Si Gita-Gita ini emang suka seenak jidatnya. Main cium aja anak orang wkwkwk.

Btw lagi semangat dikit nih bikin cerita wkw. Pamit dulu...

Adioss

© MgldnMn

Gita & Cerita Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang