29. HAH?! (Kathrina)

1.7K 123 20
                                        

Mata gadis itu berulang kali menatap secara terang-terangan ke arah salah satu makhluk tuhan yang berhasil mencuri hatinya. Parasnya begitu menawan namun sangat minim ekspresi. Hanya terlihat raut datar dan dingin khas miliknya.

Pemuda itu terlihat acuh, sibuk sendiri dengan laptop miliknya. Padahal ada seorang gadis cantik yang tengah berbicara kepadanya dengan riang.

"Ishh.. Kak Gita dengerin aku nggak sih?"

Itulah suara sebal dari seorang gadis yang bernama Kathrina. Teman kuliah dan juga adik tingkat dari seorang Gita.

"Hmm.."

Hanya satu gumaman yang diberikan Gita untuk menjawab pertanyaan Kathrina. Ia sungguh kesal karena selalu diabaikan, namun disisi lain ia juga tidak ingin menyerah untuk mengejar pujaan hatinya itu.

Kathrina sudah mengejar-ngejar Gita sejak mereka masih di masa SMA. Dan sampai sekarang, dimana Gita akan segera lulus kuliah, dirinya masih saja digantung oleh pemuda dingin itu pada Zona Pertemanan tanpa ada hilal untuk huhungan selanjutnya.

Sungguh malang sekali nasibmu, Kathrina.

Hening mengudara diantara mereka berdua. Gita yang tengah sibuk dengan laptopnya dan Kathrina yang bergelut sendiri dengan pikirannya.

"Oh iya, kak. Setelah lulus nanti Kak Gita mau kemana?" Tanya Kathrina memecah kesunyian.

Gita menghentikan aksinya sebentar lalu menatap Kathrina sejenak,

"Hmm.. mungkin ikut papa di perusahaan."

"Ohh, enaknyaa. Aku masih harus disini setahun lagi. Pasti kesepian kalo nggak ada Kak Gita."

"Hmm..."

Lagi-lagi hening tanpa ada suara. Hanya ada suara keyboard yang mengudara, mengisi indra pendengaran kedua pemuda-pemudi itu.

"Kath..."

Satu kalimat sederhana berhasil menarik atensi dan menyadarkan Kathrina dari lamunannya.

"Ya.. Kak? Kenapa?"

"Itu....."

"Hmm?"

"Kamu......"

"Aku? Aku kenapa?"

"Kamu ada waktu nanti malam?"

"Eh?!"

Iris hitam Kathrina mengerjap dengan heran, tubuh mungilnya langsung terkesiap dan berubah dengan punggung yang menegap. Sungguh, ia benar-benar tidak menyangka pertanyaan seperti itu akhirnya akan muncul dari mulut Gita. Matanya langsung menatap Gita dengan penuh harap.

"Eh, ada apa kak? Kenapa? Kenapa? Kak Gita mau ngajak ngedate ya?" Tanya balik Kathrina dengan wajah berseri-seri.

Ia tak peduli jika perkataannya terdengar terlalu percaya diri. Ia hanya berharap, penantiannya selama ini akan segera dijawab oleh sang pujaan hati.

Sementara itu, Gita hanya terdiam tak memberi balasan. Raut wajahnya pun tak bisa didefinisikan, hanya pandangan datar seperti biasa. Tapi Kathrina tetap berharap dibalik wajah datarnya itu tersimpan perasaan yang sama dengan yang dia miliki.

"Enggak."

Jderrrr!

Bagai tersambar petir di siang bolong. Kathrina menatap kosong dengan ekspresi putus asa. Ia mengubur harapannya dalam-dalam mendengar jawaban Gita. Setelah memberinya harapan yang begitu tinggi, Gita menjatuhkannya begitu saja.

Huuhhhh.... Nasib-nasib.

Menarik nafas dalam-dalam untuk menenangkan dirinya, Kathrina lalu kembali menampilkan senyum terbaiknya pada sang pujaan hati. Walau dalam hatinya ia sudah melakukan sumpah serapah akan sikap Gita tersebut.

Gita & Cerita Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang