"Kamu dipecat!"
Chika menatap nanar ke arah bosnya. Seringai menyebalkan yang ada di bibirnya itu benar-benar membuatnya ingin menonjok wajah rupawan yang selalu memasang tampang dingin itu.
"Kak Gita, serius?"
Gita hanya terkekeh mendengar pertanyaan itu. Ia dengan tenang bersender di singgasananya sambil bersedekap dada.
"Tentu saja aku serius. Emangnya sejak kapan aku terlihat tidak serius?"
Hah? Seriusan ini gue beneran dipecat? Yang bener aja! Rugi dong!
Chika berpikir kembali. Selama ini apa yang kurang dari pekerjaannya? Ia selalu mengerjakan tugasnya dengan baik. Dan selalu memberikan laporan tepat waktu. Bahkan tak jarang ia ikut lembur untuk membantu bos nya itu.
Ia juga selalu menuruti keinginan bos nya, bahkan yang aneh sekalipun. Pernah ia disuruh memasak mie instan, padahal ada ob, disuruh mijitin, dan yang paling menyebalkan sampai Chika ingin menonjok muka bosnya itu adalah ia disuruh menyuapinya di kantin kantor.
Iya! Menyuapi! Chika menahan malu saat karyawan-karyawan lain menontonnya sedang menyuapi bos nya itu. Hanya karena alasan tangannya pegal sehabis menandatangani banyak dokumen.
Ck, emang pada dasarnya bosnya itu suka sekali melihatnya naik darah.
Rahang Chika mengeras dan tangannya mengepal keras. Bahkan ia merasa bisa menghantam siapapun yang menyenggolnya saat ini. Apalagi orang di depannya yang saat ini masih setia dengan ekspresi santainya.Sialan!
Tak bisa menahan emosinya lagi, Chika berdiri, tangannya menunjuk tepat ke arah muka bosnya itu. Ia berteriak dengan lantang.
"SUMPAH KAK! APA ALASAN KAKAK MECAT AKU?!"
Persetan dengan sopan santun kepada bosnya. Ia sudah tidak peduli lagi. Saat ini ia hanya memikirkan karirnya di pekerjaan ini. Seorang sekretaris pribadi CEO Andara Corp yang sudah dijalaninya selama dua tahun ini.
Gita tampak terlihat berpikir atas pertanyaan yang dilontarkan Chika kepadanya. Iris matanya dengan tenang menatap ke arah Chika, sebelum mulutnya mulai menyeringai lagi.
"Alasannya sederhana. Bukan karena pekerjaanmu yang kurang bagus atau apa, tapi karena sikapmulah yang membuatku memecatmu saat ini."
"Hah? Memangnya sikapku selama ini mengganggumu?" Ucap Chika tidak mengerti akan maksud Gita.
"Yah, begitulah." Jawab Gita dengan santai.
Brakk!
Chika menggebrak meja dengan keras membuat beberapa dokumen yang ada disana berserakan. Hal itu membuat Gita menatapnya dengan tajam.
"Maaf." Ucapnya sambil merapikan dokumen yang berserakan tadi.
"Lalu, sikap aku yang mana yang bikin Kak Gita terganggu?"
"Hmm.. banyak."
"Lah iya! Yang mana?!" Teriaknya dengan kesal sekali lagi.
"Hmm... Pertama, Kamu suka sekali bersikap kasar kepadaku. Bahkan beberapa kali kamu suka main tangan loh kepadaku."
Chika mendengus kesal. Memang benar, dia mengakui hal itu. Entah sudah berapa kali Chika memukul bosnya tersebut. Tapi... Ia hanya melakukan itu saat bosnya sudah kelewat batas melakukan permintaan-permintaan aneh kepadanya.
"Tapi itu kan karena Kak Gita selalu saja memintaku untuk melakukan hal-hal yang tidak masuk akal. Apa Kak Gita ngga sadar kalo permintaan kakak itu bikin aku terlihat bodoh di depan orang lain? Wajar kan kalo aku begitu?"
![](https://img.wattpad.com/cover/357131130-288-k289278.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Gita & Cerita
RomanceKumpulan cerita oneshoot tentang Gita x Other member JKT48. Disclaimer!!! •Cerita ini 100000% FIKSI!!! •GxG •BxG •Gender Bender •Mohon maaf jika ada kesamaan nama tokoh, latar, typo, dll. •Kritik/saran diterima dengan senang hati. Enjoy!