Suasana malam di ibukota tampak sangat ramai sekali. Yah, bisa dikatakan itu adalah hal yang wajar mengingat malam ini adalah malam minggu, malam dimana para muda-mudi saling bersenang-senang, entah itu dengan teman mereka ataupun dengan pasangan mereka.
Indah juga salah satunya.
Ah, bukan, Indah bukan pergi keluar dengan kekasihnya. Ia saat ini tengah dalam perjalanan untuk menghadiri sebuah acara reuni, reuni SMA tepatnya. Sudah hampir 4 tahun lamanya ia tidak bertemu dengan teman-temannya semasa SMA. Salahkan dirinya yang terlalu ambis dalam berkuliah, disertai juga dengan sifatnya yang tak terlalu suka menghabiskan waktu dengan sia-sia, ia juga kurang pandai bergaul. Kalian bisa menyebutnya seorang introvert.
Indah menjejakkan kakinya di sebuah restoran yang terlihat sangat megah, halamannya yang begitu luas disulap menjadi tempat reuni yang sangat indah. Lampu kerlap-kerlip di pasang di seluruh halaman, meja dan kursi yang ditata begitu rapi, balon-balon dan juga bunga membuatnya tampak semakin indah. Mata Indah terpukau melihat semua dekorasi itu.
"Eh, Indah ya?" Sebuah suara yang begitu riang terdengar diantara alunan musik yang diputar dari atas panggung. Sebuah suara yang mungkin sangat ia rindukan, tubuh Indah membatu sesaat mendengarnya.
Seseorang yang menyapanya tadi memutari tubuhnya dan berdiri tepat di hadapannya. Orang itu tersenyum lebar karena tebakan tidak salah.
"Hahaha, udah lama banget ya nggak ketemu....."
Tawa itu bahkan masih terdengar sama di telinga Indah, sama persis seperti beberapa tahun yang lalu.
"Wow, wow, wow, kau terlihat semakin cantik aja ndah. Serius, kau sangat cantik sekali malam ini."
Wajah Indah sontak memerah bak kepiting rebus. Apa yang pemuda ini katakan? Tidakkah ia tau jantungnya saat ini tengah berdegup sangat kencang sekali.
"Hehe, makasih niel. Lama nggak ketemu, ya."
Yap, pemuda itu adalah Cornielo Bramastha atau lebih sering disapa Oniel. Pemuda yang sama yang menjadi pujaan hatinya sejak zaman SMA.
"Eh, ndah. Wajahmu merah sekali? Apa kau sakit."
Masih sama, Oniel masihlah sama dengan yang dulu. Pemuda itu tidak pernah peka dengan apa yang terjadi di sekitarnya.
"Ehm.... Gapapa kok. Aku baik-baik aja."
"Ohh, oke. Oh ya, kau mau bergabung dengan kami? Aku lihat kau tampaknya datang sendirian." Ucap Oniel sambil menunjuk segerombolan muda-mudi yang sedang duduk di depan panggung. Disana terlihat ada Chika, Freya, Zean, Aldo dan juga beberapa anak lain yang Indah kenali, mereka adalah salah satu geng yang sangat populer sewaktu di SMA.
Indah menggeleng pelan, "Nggak usah Niel, aku mau nyari Ashel. Makasih atas tawarannya."
"Ohh, Oke. Kalau gitu aku kesana dulu ya, sampai jumpa lagi." Ucap Oniel yang sudah berjalan kearah gerombolannya sambil melambaikan tangannya.
"Arghh, bodoh, bodoh, bodoh." Indah menggerutu sambil merutuki dirinya sendiri.
Sekali lagi ia telah menyia-nyiakan kesempatannya. Ia selalu saja salah tingkah hingga tidak sanggup berkata sejujurnya jika berada di depan pemuda itu. Percuma saja ia menyiapkan diri untuk dandan secantik-cantiknya malam ini.
Indah yang masih menggerutu di tempatnya, tak menyadari bahwa ada yang menyenggol bahunya dengan agak keras. Ia mendongak sambil memegangi bahunya, berniat untuk menegur orang yang menyenggolnya, namun ia urungkan saat mengetahui siapa sosok yang menyenggolnya saat ini.
Gitasena Radheya.
Pemuda yang dulu sangat dikenal karena kepribadiannya yang begitu dingin, dilengkapi dengan wajah tampannya yang begitu menawan. Ia merupakan salah satu most wanted di sekolahnya dulu. Dan juga, Gita merupakan sahabat baik Oniel.

KAMU SEDANG MEMBACA
Gita & Cerita
RomansaKumpulan cerita oneshoot tentang Gita x Other member JKT48. Disclaimer!!! •Cerita ini 100000% FIKSI!!! •GxG •BxG •Gender Bender •Mohon maaf jika ada kesamaan nama tokoh, latar, typo, dll. •Kritik/saran diterima dengan senang hati. Enjoy!