Drrttt drrrttt drrtttt
Oniel terkejut ketika mendengar ponselnya berdering dan menampilkan sebuah nama 'Kak Gita' yang tengah menghubunginya. Sudah lama ia tidak bertukar kabar dengan Gita, seingatnya terakhir kali adalah ketika mereka masih berada di jenjang perkuliahan.
Gadis itu memasang senyuman simpul dan dengan cepat mengangkat telepon itu.
"Halo...."
"Nyil.... Udah lama ya..." Ucap Gita. Dapat Oniel dengar sebuah tawa kecil darinya.
"Iya kak, udah lama."
"Ehem, jadi... Kebetulan aku lagi liburan di Surabaya, apa kamu ada waktu hari ini? Aku ingin bertemu."
Oniel terdiam sejenak mendengar pertanyaan Gita, kemudian tak lama ia mengangguk pelan dan seolah-olah Gita bisa melihatnya, ia melanjutkan perkataannya.
"Baiklah, aku akan datang ke rumahmu dalam 15 menit."
Oniel hanya tersenyum mendengar ucapan Gita. Entah kenapa sejak awal mereka kenal, Gita selalu tau segala sesuatu tentang dirinya dan Gita juga seolah tau apa yang ia lakukan. Bahkan, mungkin saja Gita sudah tau kalo ia ada waktu luang hari ini dan meneleponnya hanya untuk memastikannya saja.
Tepat lima belas menit kemudian, bel rumahnya berbunyi. Oniel segera bergegas untuk membuka pintu rumahnya dan mendapati Gita yang tengah berdiri di depan pintu dengan senyuman tipis di bibirnya. Ia terpesona, menurutnya Gita adalah satu-satunya orang yang selalu bisa terlihat elegan, walaupun hanya mengenakan pakaian kasualnya.
"Hai Onyil, gimana kabarmu?"
"Eh, baik kok kak."
Mata mereka saling bertatapan, Gita dengan intens menatap mata indah gadis itu lalu membuat lengkungan tipis di bibirnya.
"Aku dengar ada sebuah kafe baru di dekat sini, mau kesana?" Tanya Gita.
Oniel mengangguk dan mengunci pintu rumahnya sebelum pergi bersama Gita menuju kafe tersebut.
.
.
.Beberapa menit kemudian, keduanya telah tiba di kafe tujuannya. Mereka kemudian mencari tempat yang kosong untuk diduduki. Setelah itu Gita memanggil seorang pelayan lalu memesan strawberry milkshake untuk dirinya sendiri dan cookies and cream frappuccino untuknya. Ia tersenyum simpul melihat Gita masih mengingat minuman kesukaannya. Tak lama, minuman mereka datang dan keduanya meraih gelasnya masing-masing.
"Jadi... Ada apa Kak Gita mau ketemu aku?" Tanya Oniel.
"Aku kangen kamu."
Semburat merah rona tipis muncul di pipi Oniel saat mendengar ucapan Gita.
"Nggak usah gombal deh kak."
"Aku nggak gombal, aku memang kangen kamu. Jangan bilang kalo kamu nggak kangen sama aku?"
Rona merah semakin merambat dari pipi ke telinga Oniel.
"B-bukan gitu. Aku heran aja Kak Gita ngomongin soal perasaan gini. Nggak kayak biasanya."
"Iyakah? Seingatku aku selalu terus terang tentang perasaanku." Balas Gita dengan tenang.
Oniel hanya memutar matanya malas. Ia yakin itu hanya godaan saja dari Gita untuknya. Memang terkadang Gita bisa menjadi orang yang jahil. Ia mengabaikan ucapan Gita lalu kembali meminum minumannya tanpa menyadari Gita tengah menatapnya dengan begitu dalam.
"Nyil..." Panggil Gita.
"Hmm...." Jawabnya tanpa melihat sang penanya.
"Aku mencintaimu."
Uhukk! Uhukk!
Sontak ia tersedak minumannya saat mendengar ucapan Gita yang begitu tiba-tiba.
"Ah, maaf-maaf. Apa itu mengagetkanmu?"
"M-maksud K-kak Gita apa?"
"Seperti yang kubilang, aku mencintaimu. Aku lupa sudah sejak kapan merasakan perasaan ini, yang jelas sudah cukup lama. Lalu, maaf aku baru bisa mengatakannya sekarang karena ada beberapa keadaan yang harus aku urus terlebih dahulu."
Oniel terdiam mematung, ia tidak menyangka Gita akan mengungkapkan perasaannya seperti ini. Ia bisa merasakan wajahnya memerah dan jantungnya berdegup dengan kencang. Ia segera memalingkan wajahnya untuk menyembunyikan rona merah di mukanya itu.
"Jadi bagaimana? Apa kau mau menjadi kekasihku?" Tanya Gita.
"E-emm... A-aku mau."
Gita tersenyum senang mendengar jawaban Oniel. Lalu, tiba-tiba sebuah ide jahil muncul di kepalanya saat melihat Oniel yang masih memalingkan wajahnya.
Tangan Gita menarik dagu Oniel dengan paksa, lalu tanpa permisi dengan cepat ia menyerang bibir merah muda milik gadis itu. Oniel terkejut dan memberontak, namun perlahan ia menurunkan pertahanannya dan menutup matanya ketika Gita semakin memperdalam ciuman mereka.
Oniel sedikit mengerang saat Gita menggigit bibir bawahnya lalu memaksakan lidahnya masuk ke dalam mulutnya. Ciuman penuh gairah mereka berlangsung selama beberapa menit dan Gita terpaksa harus melepaskannya karena Oniel sudah memukuli bahunya sejak beberapa detik yang lalu.
Gita perlahan menjauhkan dirinya dari Oniel dan tampak raut wajah Oniel yang ingin protes karena Gita menciumnya dengan tiba-tiba. Namun, sedetik kemudian ia sadar kalau saat ini mereka tengah di tatap oleh seluruh pengunjung beserta pelayan yang ada di cafe ini. Mereka semua menampilkan wajah yang sama, Shock. Oniel menunduk malu akan tatapan yang mereka berikan. Gita yang menatap perilaku Oniel hanya tersenyum kecil sebelum ia berdiri sab menarik tangan Oniel untuk mengikutinya.
"Ah, maaf, sepertinya banyak yang memperhatikan kita disini. Mari pergi dari sini dan melanjutkan kegiatan berbagi perasaan kita di tempat lain." Bisik Gita sambil mengerlingkan sebelah matanya kepada Oniel.
Oniel yang melihat Gita tengah menggodanya, menatapnya dengan kesal. Ia menggeplak kepala Gita dengan pelan lalu berjalan mendahuluinya dengan bibir cemberut. Gita tertawa kecil melihat tingkah gadisnya itu.
.
.
.~ Confess ~
.
.
.Udah lah ya, seperti biasa Gita selalu main sosor sana sini wkwkw
Bingung nih mau siapa lagi habis ini? Ada request? Harus kapal ghaib ya wkwkw
Adiosss
© MgldnMn

KAMU SEDANG MEMBACA
Gita & Cerita
RomanceKumpulan cerita oneshoot tentang Gita x Other member JKT48. Disclaimer!!! •Cerita ini 100000% FIKSI!!! •GxG •BxG •Gender Bender •Mohon maaf jika ada kesamaan nama tokoh, latar, typo, dll. •Kritik/saran diterima dengan senang hati. Enjoy!