Marsha terlihat sedang berbaring di atas kasurnya yang empuk, ia menatap ke arah langit-langit kamar. Pikirannya mengawang kepada sosok pemuda bernama Gitasena yang selama 3 bulan ini berstatus sebagai kekasihnya.
Marsha sendiri juga bingung, entah bagaimana ia dan seniornya itu bisa berakhir sebagai sepasang kekasih. Semuanya berjalan begitu saja. Ia masih ingat saat itu tiba-tiba Gita mendekatinya dan mengajaknya berkenalan. Lalu, hanya selang dua minggu tanpa diduga Gita menyatakan perasaannya. Dan tanpa diduga pula Marsha menerimanya.
Marsha sendiri tidak tahu mengapa ia akhirnya menerima pernyataan cinta Gita. Ia hanya mengikuti apa kata hatinya. Perasaannya mengatakan bahwa Gita adalah orang yang tepat untuknya dan bahwa Gita bisa mencintainya apa adanya.
Hanya saja, masalahnya kini bukan terdapat pada Gita, melainkan dirinya. Marsha mulai merasa ragu. Ia merasa dia bukanlah sosok yang pantas untuk Gita. Apalagi saat ia tahu, banyak perempuan yang pernah dekat dengan Kakak kelasnya itu. Dan mereka bukanlah perempuan yang bisa dikatakan 'biasa saja' seperti dirinya. Mereka rata-rata cantik, populer dan juga memiliki status sosial yang tinggi. Bukan sepertinya, yang cuma datang dari keluarga yang sederhana.
Marsha menghelas nafasnya.
Gita akhir-akhir ini jarang mengiriminya pesan. Marsha paham, dari awal ia berpacaran dengan seorang Gitasena, ia harus siap dengan kesibukan kekasihnya itu sebagai Ketua Osis, apalagi Gita juga terpilih sebagai salah satu peserta olimpiade.
Tapi.... Tidak bolehkah ia sesekali bersikap egois? Setidaknya beberapa hari sekali ia berharap Gita meluangkan waktunya untuk dirinya. Sudah dua mingguan mereka tidak jalan keluar bersama. Bahkan bertemu di sekolah pun hanya sekilas saja.
Ting!
Bunyi pesan masuk terdengar di ponselnya. Marsha cepat-cepat meraihnya, berharap itu dari kekasihnya. Tapi raut wajahnya kecewa saat mendapati pesan itu ternyata dari sahabatnya.
[Ashel]
Marshaaaa
apa kamu sudah melihatnya?Apa?
Lihat ini
*Send a picture
Marsha melihat sebuah foto yang tadi Ashel kirim kepadanya. Foto itu berisi sebuah screenshot postingan akun Twitter milik Chika, Teman sekelas Gita. Di foto itu terlihat Chika melakukan selfie dengan Gita di sebuah cafe yang tak jauh dari sekolah mereka. Di meja Mereka terlihat buku-buku berserakan dengan dua gelas minuman dan beberapa cemilan. Bisa Marsha tebak kalau mereka sedang kerja kelompok. Tapi.... Kenapa hanya berdua?
Hal ini, juga menjadi salah satu alasan yang membuat Marsha ragu tentang hubungannya. Rumor kedekatan Gita dan Chika, seorang Most Wanted di sekolahnya. Dan betapa banyaknya siswa lain yang mengatakan bahwa mereka adalah pasangan yang sangat serasi.
Marsha menutup wajahnya dengan sebuah bantal. Bersiap menumpahkan air mata. Karena bagaimanapun, dadanya terasa sangat sakit dan menyesakkan.
.
.
.Keesokan harinya, Gadis itu berjalan dengan loyo di koridor sekolahnya. Wajah manisnya tak secerah biasanya. Biasanya setiap pagi, ia selalu menyapa teman-temannya dengan ceria, tetapi tidak hari ini. Gadis itu hanya tersenyum lemah membalas sapaan orang-orang yang berpapasan dengannya.
"Hei.... Sha?" Panggil Ashel, teman sebangkunya. Marsha memandangnya dengan tatapan bertanya.
"Kamu baik-baik aja?" Tanya Ashel dengan nada khawatir.
![](https://img.wattpad.com/cover/357131130-288-k289278.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Gita & Cerita
RomantizmKumpulan cerita oneshoot tentang Gita x Other member JKT48. Disclaimer!!! •Cerita ini 100000% FIKSI!!! •GxG •BxG •Gender Bender •Mohon maaf jika ada kesamaan nama tokoh, latar, typo, dll. •Kritik/saran diterima dengan senang hati. Enjoy!