53. Kacamata (Marsha)

1K 128 27
                                    

Marsha tidak menyangka, saat-saat seperti ini akhirnya tiba juga. Ini adalah sesuatu yang tidak bisa ia hindari lagi.

Beberapa bulan ini, ada sesuatu yang sedang ia sembunyikan. Bahkan teman-teman terdekatnya pun tidak tau. Itu adalah fakta bahwa ia mempunyai hubungan asmara dengan Kakak kelas terpopuler di sekolahnya, Gitasena. Ia sama sekali belum menceritakan hal ini kepada siapapun termasuk kepada sahabat terdekatnya yang sudah keburu memiliki rasa suka ke kekasihnya itu.

Lalu.... Bagaimana ia bisa berpacaran dengan Gita? Dan kenapa Marsha harus menyembunyikan hubungan mereka?

Simple saja~

Sang kakak kelas itu suka padanya, lalu ia memaksa- ehem- meminta dirinya untuk menjadi kekasihnya saat itu juga. Dengan suaranya yang dingin namun menenangkan dan juga tatapan tajamnya yang menunjukkan kehangatan, sukses membuat hatinya luluh dan tanpa sadar mengiyakan permintaan kakak kelasnya tanpa sadar.

Dan untuk masalah menyembunyikan hubungan mereka, itu karena Gita khawatir Marsha akan diserang oleh fans-fansnya yang beringas jadi ia meminta Marsha untuk tidak memberitahu siapapun.

Dan kenapa Marsha begitu khawatir saat ini?

Ah, itu karena......

.
.
.

'Aduhh.. Bagaimana ini?'

Dengan gelisah gadis itu duduk di kursi kelasnya. Keringat dingin mengucur dari wajahnya, ia mengingat kembali perbincangannya dengan teman-temannya mengenai sebuah tantangan iseng yang berkahir dengan dirinya yang harus kena getahnya.

Beberapa menit lalu, Marsha bersama teman-temannya memainkan sebuah permainan anak kecil yaitu menarik sebuah kertas yang berisi tantangan yang harus mereka lakukan. Semuanya berawal dari Kathrina yang bosan, dan mengeluarkan ide tersebut untuk menghabiskan jam kosong. Lalu sebuah tantangan yang awalnya hanya iseng kecil-kecilan lama kelamaan semakin menjadi-jadi.

Dari awalnya mencoret muka, membelikan permen, berjoget aneh, dan akhirnya berakhir menjadi-

"Hahaha, Lo kena Sha~"

Ashel, salah satu temannya menunjuk dirinya dengan semangat. Gadis itu tersenyum jahil lalu terkikik pelan ketika melihat wajah pucat Marsha. Perasaannya semakin tidak enak ketika melihat 2 temannya yang lain juga ikut tertawa mencurigakan.

Dengan pasrah, Marsha mengambil kertas di dalam kotak yang mereka buat tadi. Ia perlahan membuka kertas tersebut dan seketika wajahnya pucat pasi.

Oh, sial!

'kenapa harus ini sih?' Gerutunya dalam hati.

"Hehehe, tenang aja, sha. Kita bakal nyemangatin lo dari belakang." Ucap Kathrin sambil mengacungkan jempolnya.

"Kalo lo butuh bantuan, Gue bantu doa deh, hahaha." Ucap Ashel.

"Oh ya, jangan lupa... kalo kamu gak ngelakuin ini, kakak bakalan paksa kamu makan Mie setan dengan level pedas maksimal." Ucap Indah, teman sekelas sekaligus kakak sepupunya yang usianya hanya beda beberapa bulan darinya.

Ia membayangkan mie setan buatan Indah yang berwarna sangat merah sekali, dengan potongan-potongan cabe yang begitu banyak.

Ughhh.... Hanya membayangkan aromanya saja, ia langsung bergidik ngeri.

"Kak Indah jahat banget plissss....." Ucap Marsha dengan muka memelas.

"Ehehe, makanya~"

"Kamu hanya perlu meminta kacamata Kak Gita aja kok. Hanya sebentar, kebetulan kan hari ini jadwalnya club basket latihan? Jadi otomatis ia akan ngelepas kacamatanya. Mudah, kan?"

Gita & Cerita Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang