5. Stat Afeksi

6.9K 985 41
                                    

Jika pesta minum teh identik dengan situasinya yang menenangkan hati dan asyik akibat banyak percakapan ringan untuk mempererat hubungan, maka deskripsi itu tidak cocok untuk pesta minum teh kali ini.

Pesta teh yang kuhadiri saat ini adalah mimpi buruk!

Bagaimana tidak? Selama aku duduk di sini dan mencoba untuk meminum tehku dengan tenang, salah satu bulolnya Charlotte di hadapanku ini, sedang menatapku dengan nyalang. Asli, tajam banget! Kalau sebuah tatapan saja sudah bisa melukai, kini aku sudah tergeletak tak bernyawa seperti daging kiloan di pasar. Dan jangan ditanya bagaimana rasanya, ini sangat-sangat tidak nyaman.

Tanganku sampai gemetar saat aku menarik cangkir teh dan membawanya ke bibirku. Saat meneguknya, teh hangat itu segera mengalir ke kerongkonganku dan membuatku setidaknya merasa sedikit rileks. Tehnya benar-benar berkualitas sampai aku juga bisa membedakannya sendiri bagaimana rasa teh berkualitas dan teh yang dijual di supermarket. Enak ya jadi orang kaya, bisa mendapatkan teh berkualitas tinggi seperti ini dengan mudah.

Memutuskan untuk mengabaikan tatapan nyalang dari Ezekiel, aku mengalihkan seluruh atensiku pada Charlotte yang sedari tadi mengajakku bicara. Sungguhan, topik anak ini tidak habis-habisnya.

"Arthe, pasti selama ini kamu hidup dengan mandiri, ya? Aku iri karena kamu bisa hidup dengan mandiri, sementara aku selalu harus bergantung pada seseorang."

"Jika Arthe, pasti bisa keluar dan bermain dengan bebas karena tidak punya kelas untuk dihadiri. Itu pasti menyenangkan!"

"Kalau menjadi Arthe, pasti hidupnya tidak akan terkekang, ya. Aku sangat iri karena setiap hari aku selalu diberikan banyak batasan."

Charlotte mengungkapkan backhanded compliment dengan senyuman malaikat di bibirnya. Rasanya, setiap kali Charlotte angkat bicara, rasa sebalku padanya makin melonjak.

Jika di dalam otome game ada stat afeksi yang akan meningkat setiap kali ada interaksi lebih antara pemain dan para karakter, maka setiap kali aku dan Charlotte berinteraksi, ada stat kebencian yang makin meningkat sekian persen.

Jujur saja, Charlotte, kalau kamu mau memujiku, coba belajarlah bagaimana cara memuji dengan tulus. Sebab, pujianmu itu terasa sangat menyindir kehidupan malang Arthevian.

Aku memang baru hidup selama beberapa jam sebagai Arthevian Montrose, tapi bukan berarti aku tidak mengerti penderitaan apa yang dia rasakan setelah memahami pedihnya kehidupan Arthevian.

Dalam hati, aku misuh-misuh, dan melanjutkan, "Sistem, bisakah kamu tutup mulut Charlotte? Dia bicara, tapi racunnya terciprat ke mana-mana."

[Saya tidak punya kuasa atas hal itu, Tuan.]

Aku mengangkat alis. "Loh, kita bisa berbincang walau aku bicara dalam hati?"

[Benar sekali, Tuan ╰⁠(⁠^⁠3⁠^⁠)⁠╯ Kita masih bisa tetap berbincang walau Tuan bicara dalam hati. Karena saya adalah sistem yang paling canggih yang pernah ada.]

Oh, baguslah kalau ada fitur seperti ini. Sebab, jika aku tertangkap basah oleh orang lain saat aku bicara sendiri, aku bisa jadi akan dikatai sudah gila karena menjadi anak buangan Duke.

"Kalau begitu, cari cara supaya aku bisa lari dari Charlotte. Sifatnya ini sangat menjijikkan."

[Saya akan memroses permintaan, Tuan.]

Wah, bisa rupanya? Seperti yang diharapkan dari sistem yang sudah tugasnya untuk membantuku.

Di layar biru sistem, ada jam pasir yang sedang berlangsung seolah itu merupakan proses loading dari permintaanku. Jadi, memang ada cara untuk membungkam Charlotte, ya? Bagaimana caranya, ya?

Anak Buangan DukeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang