Misi sampingan yang diberikan oleh sistem telah gagal aku laksanakan, karena ini juga yang sebenarnya aku inginkan. Namun, bukan berarti penalti sudah diakumulasikan dengan benar.
Inilah yang aku simpulkan dari jendela sistem sebelum aku kehilangan kesadaran saat itu.
Ketika misi sampingan yang berhubungan dengan Coretta itu diintervensi oleh anjing monster dan dua saudara setan dari Montrose, maka misi sampingan yang batas waktunya sudah berjalan semenjak misi dibuka, tak bisa diselesaikan dengan semestinya.
Maka dari itu, aku telah gagal melakukan misi sampingan. Jika gagal melakukan misi sampingan, maka aku akan secara otomatis dikenakan penalti misi sampingan. Akan tetapi, penalti itu tidak bisa diakumulasikan oleh sistem.
Saat sistem berusaha untuk mengakumulasikan penalti, hanya ada kata eror saja yang memenuhi layar jendela sistem. Sistem saja harus berkonsultasi pada pemilik gim untuk hal-hal baru yang tak pernah sistem alami ini, katanya.
[Jadi, pemilik gim mengatakan jika karakter di sekitar Tuan ada kemungkinan tak bisa dibelenggu oleh sistem lagi (ʘᴗʘ✿)]
Tak bisa dibelenggu? Aku agak mengerutkan dahi atas argumen sistem.
[Mahakarya pasti memiliki penciptanya. Mahakarya tersebut tak akan mungkin terlepas dari kendali pencipta. Namun saat ini, karakter yang dibuat oleh pemilik gim telah melepaskan diri dari jaring-jaring pengontrol pemilik gim. Karakter kini kemungkinan besar bisa membebaskan diri dari kontrol pemilik gim (・o・;)]
Ho? Aku mungkin sedikit mengerti apa yang dikatakan sistem. Jadi lebih sederhananya, karakter Coretta Arlene akan memiliki kebencian kesumat padaku untuk seumur hidup ketika misi sampingan—yang merupakan contoh belenggu sistem dan pemilik gim—telah gagal dilaksanakan. Karena sibuk melawan anjing monster, aku tak bisa menyelesaikan misi sampingan dan secara otomatis misi tersebut gagal diselesaikan.
Akan tetapi, penalti tak bisa diakumulasikan sehingga kebencian Coretta terhadapku tidak berlaku. Antagonis wanita tak membenciku. Buktinya, dia saat ini ada di kamarku dan merengek padaku supaya aku bisa main dengannya setelah aku keluar dari ranjang.
Benar. Selepas insiden itu, katanya aku demam tinggi dan tak sadarkan diri selama satu minggu. Itu buruk sekali. Kesadaranku juga hilang-timbul secara berkala hingga aku merasa agak tersiksa, bertanya-tanya apakah aku mati suri. Akan tetapi, tepat satu minggu, aku bisa pulih dan kembali mendapatkan kesadaran.
Tubuhku masih agak lemas, tapi aku sudah bisa duduk tegak. Meski Lucille memeringatkan aku supaya aku tak keluar ranjang dan harus memanggil seseorang jika aku membutuhkan sesuatu di luar ranjang.
“Arthe, ada apa? Mengapa melamun?”
Tangan besar Adrian mengelus pipiku. Agak hangat. Selepas demam tinggi, suhu tubuhku menjadi sedikit dingin.
“Tidak apa, Kakak. Aku hanya masih merasa lemas,” jawabku sekenanya.
Adrian tersenyum lembut. “Kalau begitu, istirahatlah yang banyak. Kamu juga baru sadar setelah satu minggu koma, jadi tak heran jika kamu merasa lemas.”
“Namun, Nona Muda Coretta ....” Aku melirik Coretta yang duduk di tepi ranjangku. Meski sudah dilarang untuk mendekatiku yang masih demam, Coretta sangat nakal.
“Hei, Arthevian! Ayo cepatlah sembuh, aku ingin segera main denganmu!” desak Coretta dengan kekanakan.
Aku hanya tertawa canggung. “Bukankah Nona Muda benci padaku? Katanya tidak ingin bergaul denganku.”
Wajah Coretta merona. “I-Itu saat kita pertama kali bertemu! Aku sudah berubah pikiran, jadi aku ingin bermain denganmu! Makanya Arthevian cepatlah sembuh!”
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Buangan Duke
Fiction Historique[Brothership story!] "Padahal hanya anak buangan, tapi kamu seolah memiliki kuasa seperti seorang raja!" Kalimat itu ditujukan pada Arthevian Montrose menjelang ajalnya. Tak ada yang lebih buruk daripada dipenggal mati karena sikap tidak tahu diriny...