03. Sleep

6.1K 485 244
                                    

Hai, pacar? [Sebutkan cowok kalian di Dream House]-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai, pacar? [Sebutkan cowok kalian di Dream House]-

Spam Komen, biar rajin nih update nya 🤸🏻‍♀️🔥

Happy Reading

••••••••



Ruangan televisi terasa begitu sunyi, hanya terdengar suara dari televisi yang menyala. Lampu yang sengaja di matikan, dengan kelima remaja yang tengah menonton film horor seraya bersembunyi dibalik selimut kecuali Jidar dan Naren yang menonton dengan tenang.

'Duarr'

"AAAAAAAAAA," pekik Haidar, Rayyan, dan Carel bersamaan tatkala suara musik yang tiba-tiba membesar dengan hantu yang tiba-tiba muncul dalam layar televisi.

"Aaaaaaa nggak mau nonton lagi," rengek Rayyan seraya memeluk Haidar begitu pun sebaliknya.

"Ayo tidur aja, Jie. Gue nggak mau nonton lagi," Carel bersembunyi diantara Jidar dan Naren, memeluk kedua lengan laki-laki yang sangat biasa saja tatkala hantu itu muncul.

"Lebay," celetuk Jidar yang langsung mendapat pukulan pada lengannya.

Naren terkekeh, mengusap pucuk kepala Carel gemas. "Cuma hantu bohongan itu."

"Sama aja, serem Bang."

"Naren, ayo kekamar." Rayyan memeluk Naren yang berada di samping nya.

"Terus, gue tidur sendiri?" Tanya Haidar, dirinya sangat takut saat ini.

Carel langsung beranjak, duduk disamping Haidar.

"Katanya gue pindah kamar," bisik Carel pada Haidar.

"Iya, ayo sekarang aja."

"Ayo."

"Hidupin Jie lampunya!" Titah Rayyan, menunjuk saklar lampu. "Matiin tv nya, Na!".

Jidar dan Naren hanya menurut, Jidar yang menghidupkan lampu, sedangkan Naren yang mematikan televisi.

Kini ruangan itu terlihat terang kembali, mereka bisa melihat satu sama lain.

"Nah, kan gini enak." Monolog Haidar bernafas lega.

"Lo tadi yg usul nonton hantu," Rayyan mendorong bahu Haidar membuat sang empunya sedikit terhuyung ke samping.

"Ya tapi kalian nikmatin."

"Nikmatin, Jidar sama Naren doang yg nikmatin." Sungut Rayyan memutar bola matanya malas.

Carel menepuk bahu Haidar. "Aa, ayo pindah kamar." Bisik Carel, yang diangguki sang empunya

"Jie, Carel pindah kamar sama gue. Jadi lo tidur sendiri," ujar Haidar memberi tau.

BUILDING [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang