14. Shitty little brother

5.4K 487 455
                                    


Heyyow Yeye up

Kiko kasih aku komen banyak dungs, aku lagi down sampai lupa kalo belum update 😭 komen banyak-banyak bisa gak ya 😔

Happy reading sayang nya aqqqqqoooohhhh 💋💋💋

••••••••

Carel, Jidar, dan Arutala berjalan beriringan di lorong koridor dengan Carel dan Arutala yang asik mengobrol.

Jidar merasa tidak di anggap, tetapi ia tidak bisa pulang sendiri. Selain ia tidak membawa motor, dirinya juga tidak ingin Carel hanya berduaan saja dengan Arutala di dalam mobil.

Sampai mereka di parkiran, Carel memencet tombol kunci mobil nya. Dengan gerakan cepat, Carel membuka pintu penumpang depan, guna mempersilahkan Arutala untuk masuk ke dalam mobil lebih dulu.

Alih-alih Arutala yang memasuki nya, melainkan Jidar yang sudah lebih dulu masuk dan duduk di kursi membuat Carel menghela napas, menahan untuk tidak memukul kepala Jidar.

Sedang Arutala hanya diam. Saat ia ingin membuka pintu bagian belakang, Carel menahan nya.

"Kenapa, Rel?" Tanya Arutala dengan dua alis yang menukik bingung.

"Duduk di depan."

"Kak Jidar aja yang di depan."

Carel menahan kembali pintu itu. "Gue bukain pintu itu untuk lo, bukan Jidar."

"Tapi__"

"Udah, ayo." Carel menggenggam tangan Arutala, tak membuat sang empunya menolak.

"Jie belakang!" Titah Carel namun tak di indahkan sang empunya.

"Jidar di belakang," Carel mulai kesal dengan Jidar, laki-laki itu seolah tidak ingin mendengarkannya.

"Gue di sini," Jidar menjawab, melirik sekilas Arutala yang juga menatap nya.

"Jie, jangan buat gue kesel terus sih."

Jidar yang mendengar ucapan Carel langsung beranjak, keluar dari mobil. Ia membuka pintu belakang dan masuk ke dalam mobil dengan membanting pintu mobil tersebut, membuat Arutala dan Carel tersentak.

"Copotin aja sekalian, pintunya." Cetus Carel memutar bola matanya malas.

Arutala yang menyadari Jidar marah dengannya itu merasa tidak enak, namun ia tetap duduk di kursi depan saat Carel mengarahkannya untuk duduk.

"Rel," Arutala menahan pintu saat Carel ingin menutup nya.

"Kenapa?"

"Gue di belakang aja, ya."

"Udah di sini aja," Carel menahan nya, lantas menutup pintu mobil itu.

Carel mengitari mobil nya dan duduk di kursi pengemudi, ia mulai menyalakan mesin mobil nya lantas membawa mobil nya keluar dari pekarangan sekolah.

Selama perjalanan Carel dan Arutala asik mengobrol, tawa keduanya terdengar, ada saja cerita yang mereka ceritakan satu sama lain.

Jidar yang ada di belakang, duduk sendiri tak acuh, atensi nya mulai fokus pada layar ponsel, melihat apapun yang ada di ponsel nya.

"Rumah lo yang mana?" Tanya Carel saat mereka memasuki perumahan yang lumayan elit.

"Bukan rumah gue, tapi rumah nya Kak Jidar." Jawab Arutala melihat Jidar dari kaca di depannya, seraya senyum simpul.

BUILDING [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang