Annyeong, Kiko yang gak komen nanti Ano ngambek 😡
Happy Reading Kiko 🐣 🍉
•••••••
"Gatel," geram Mahen seraya menggaruk tangan, leher, dan kakinya, sesekali menggaruk kepalanya yang juga ikut terasa gatal. "Semutnya banyak banget," lanjutnya mengolesi area yang belum terkena minyak.
"Tapi rambutannya banyak kan?" Tanya Haidar menarik turunkan alisnya.
"Iya banyak, tapi gatel anjing." Mahen melirik tajam Haidar.
"Aduh mulutnya Bang Mahen, minta di cipok." Balas Haidar membalas tatapan tajam Mahen.
"Berisik," celetuk Jidar yang tengah membaluri kakinya dengan minyak.
"Jidar kayaknya udah biasa ya manjat pohon rambutan," monolog Haivan menatap Jidar yang sangat fokus mengolesi kulitnya dengan minyak.
"Kenapa emang?" Tanya Rayyan menukik alisnya bingung.
"Lo tau enggak, si Jidar manjat paling atas, mana lincah banget dia enggak takut jatuh." Haivan bercerita dengan heboh, membuat Rayyan yang mendengar merasa speechless.
"Beneran?" Tanya Rayyan memastikan.
"Bener lah, tanya aja Naren, sama Bang Mahen."
"Iya, gue yang paling bawah." Sahut Mahen mendengus kesal. Sedikit menyesal karena ia ikut naik ke atas pohon, padahal ia sudah melihat para semut berjejer rapih berjalan di pohon rambutan.
Rayyan memukul lengan Jidar membuat sang empunya tersentak.
"Gila, pengalaman lo?! Jangan-jangan sering malingin rambutan orang ini." Ucap Rayyan yang dia angguki sang empunya.
Rayyan menutup mulutnya, dengan mata membesar, terkejut.
"Serius, anjir?" Tanya Rayyan tidak percaya.
"Maling Jambu," ungkap singkat Jidar tetapi mampu membuat Naren, Haidar, Rayyan, dan Mahen terdiam.
Sepersekian detik mereka menyemburkan tawanya, tertawa hingga Haidar dan Mahen yang dasarnya sangat receh itu berbaring di lantai teras Dream House seraya memegang perutnya, merasa geli dengan ungkapan Jidar yang berbanding terbalik dengan wajah dingin tanpa minat itu.
"Anjir, air mata gue." Haidar menyeka air matanya yang keluar, tidak tahan mendengar pengakuan Jidar.
Anak sedingin Jidar, masa kecilnya suka maling Jambu, bagaimana mereka tidak tertawa.
"Sumpah, gue enggak expect lo bakalan jawab iya, Jie." Imbuh Mahen yang sudah dengan posisi tengkurapnya, seraya tangan yang memegangi perutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUILDING [✓]
Fanfiction[FOLLOW SEBELUM BACA] Brothership, Harsh words, Skinship‼️ ❥Sequel Dream House ❥NOT BXB ⚠️ ❥Baca Dream House terlebih dahulu🐾 Satu atap yang mempertemukan tujuh remaja. Sebuah kisah yang menyatukan mereka, berjanji untuk menjadi rumah satu sama l...