12. Feeling sick

5.7K 561 756
                                    


Kiko kangen aku tak? Oh tidak ya udh 😌

Spam komen yaww, Happy Reading Kiko qooooohhhhhhhh 💋 🤸🏻‍♀️

•••••




Haidar terus fokus pada layar ponselnya, dengan senyum manis. Zizi yang berada di depan laki-laki itu hanya diam, tidak membuka percakapan. Ia lebih memilih menikmati makanan nya, karena ia pun tau sang sahabat sedang memberi pesan pada siapa.

Kantin terlihat sangat ramai, suara para murid begitu terdengar sangat keras. Suara tawa dan pekikan karena antrian makanan.

"Haidar, lo nggak mau makan Bakso nya?" Tanya Zizi.

"Nanti," jawab Haidar tanpa mengalihkan atensi nya sedikit pun dari ponsel.

"Udah dingin, Dar."

Haidar menutup layar ponselnya dan menaruh benda pipih itu di meja. Ia mulai menuangkan bumbu pada mangkuk baksonya, mengaduk rata semua bumbu tersebut.

"Chat sama siapa?" Tanya Zizi tanpa mengalihkan atensi nya dari mangkuk bakso.

"Jasmin."

Zizi hanya mengangguk, walau hatinya ingin berteriak.

"Pulang sekolah di jemput Carel?" Tanya Zizi kembali.

"Naik bis, mau ketemu Jasmin dulu."

Seketika nafsu makan Zizi menghilang, ia meminum es teh miliknya lantas beranjak, membuat Haidar bingung.

"Mau kemana?" Tanya Haidar.

"Gue udah selesai," jawab Zizi seadanya.

"Tunggu gue."

"Gue mau ke perpus dulu, lo duluan aja kekelas nya."

Zizi membawa tungkainya ke warung bakso yang ia beli, guna menaruh mangkuk bakso tersebut.

Haidar yang melihat Zizi bersikap aneh, menggeleng kepalanya.

"Nggak tau deh, gue bingung." Gumam Haidar melanjutkan memakan bakso nya.

🏡🏡

"Nggak Ge, itu loh, siapa sih namanya?!" Alika menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Apa sih?" Geo yang sedari tadi mendengar pun ikut bingung.

"Itu loh, No. Siapa sih, gue nonton loh. Cantik, banget. Gue pengen warnain rambut kayak dia."

Jeano dengan wajah polos nya menatap Alika, mulut yang sedikit terbuka menampilkan dua gigi depan membuat wajah itu seperti bayi.

"Ano nggak tau, Lika." Ucap Jeano, mengerucut bibirnya lucu.

Geo terkekeh, mengacak gemas pucuk kepala Jeano. Selain ia bingung dengan Alika yang ingin mengganti warna rambut seperti artis yang gadis itu sendiri lupa namanya, Geo juga gemas melihat ekspresi bingung Jeano dirinya seperti sedang melihat bayi.

"Geo tau?" Tanya Jeano yang di jawab gelengan Geo.

"Gue nggak tau, Alika nggak jelas.

Alika langsung memukul lengan Geo, membuat sang empunya terkejut.

"Sakit, Ka." Geo mengusap tangannya yang terasa panas karena pukulan Alika.

BUILDING [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang