Chapter 20

3 1 0
                                    

****
Dress dengan motif renda-renda putih itu melekat ditubuh Nurin dengan indah. Wanita itu begitu terlihat sempurna, duduk menghadap cermin dengan tatapan kosong ketika Gilang dengan telaten menyisir surainya.

"Cantik," risih dengan bisikan itu Nurin membuang wajahnya. Sehingga dengan kesal Gilang mencengkram dagunya dari belakang, memaksanya untuk mendongak dan mereka saling menatap melewati cermin. Nurin membalas tatapan dingin Gilang dengan tatapan penuh dendam.

"Ingat baik-baik. Denger gue kalau lo mau keponakan lo aman," ancaman itu adalah ancaman yang sama begitu ia dibawa pulang paksa oleh anak buah Gilang pada malam hari dari taman kota.

Gilang mengulurkan tangan dengan senyuman sarkas untuk mengancam Nurin. Penuh keberatan Nurin menerima uluran tangan Gilang dan mulai berdiri. Mereka berjalan menuju ruang makan. Naresha sudah duduk disana lengkap dengan seragam sekolahnya. Melihat papa dan mamanya turun bersama Naresha berhambur kearah mereka, ia langsung diangkat oleh Gilang serupa anak bayi yang ringan.

Bukankah mereka seperti keluarga yang bahagia?

****
Berhari-hari Baihaqi menunggu Nurin muncul diantar oleh pria bertato itu lagi. Asalkan ia bisa melihat Nurin Ia akan mengabaikan rasa cemburu di balik dadanya.

Suasana kantor menjadi sangat dingin sejak berhari-hari Nurin tidak masuk kerja tanpa sebuah keterangan yang jelas. Baihaqi sering melamun, wajahnya datar dan lebih sering berdiam di dalam ruang kerjanya. Atasan mereka yang sontoloyo dan banyak tingkah menjadi begitu dingin. Kadangkalanya beliau duduk di kursi kerja Nurin, hingga kadang ia tertidur diatas lipatan tangannya. Baihaqi juga tampak kurang memperhatikan dirinya sendiri yang ditandai dengan seringnya dia tidur. Tidak ada lagi battle jokes bapak-bapak yang selalu berhasil menghidupkan suasana. Mereka bekerja dengan atmosfer kaku itu berhari-hari lamanya. Sampai muncul secercah harapan saat mobil yang cukup mereka kenali memasuki pelataran perusahaan.

Baihaqi yang melihatnya langsung bergegas menuju pintu utama. Sedetik pun mata itu tidak beralih menunggu orang yang akan keluar dari dalam mobil itu. Sungguh, ia berharap bahwa itu Nurin.

"Selamat pagi,Pak. Saya ingin mengantar surat resigh Nurin. Mulai hari ini dan seterusnya dia tidak akan bekerja disini lagi,"

"Apa hubunganmu dengan Nurin? Kenapa bukan dia sendiri yang mengantar surat resigh ini?"

"Saya tunangannya. Saya harap anda tidak mengusik dia lagi. Terlebih untuk karyawan-karyawan anda, tolong urus mereka dengan benar supaya tidak menyakiti perasaan orang lain lagi!"

"Saya tidak percaya itu. Kamu tidak akan bisa mengambil dia dari saya sampai kapanpun!"

"Terima saja kalau dia sekarang sudah bersama saya,"

"Sebaiknya kamu berhati-hati. Nurin wanita yang cerdas dan dia memiliki pendirian yang kuat." Semua orang saling bertanya-tanya ketika Baihaqi memberi sebuah ancaman kepada Gilang dengan tenang.

"Apa makhsud mu?"

Mobil-mobil dinas dari berbagai stasiun televisi mulai berdatangan. Gilang dan karyawan Baihaqi kebingungan. Masing-masing reporter dan kameramen dari berbagai stasiun televisi begerak cepat mencari posisi paling depan untuk meliput kesaksian dari penerbit Vyn Publisher yang baru saja mengeluarkan buku kontrofersial mengenai kasus pembunuhan di masa lalu yang juga memuat kasus hilangnya seorang gadis berusia 5 tahun. Dalam buku berjudul Forget Me Not itu, masyarakat dibuat bingung dengan entitas atau identitas buku tersebut. Apakah hanya cerita fiksi belaka atau memang sengaja dibuat untuk mengusut kasus lama yang tidak berhasil polisi tangani? Publik menginginkan jawabannya!

Sejak launching pertama kali, novel misteri based on true story tulisan dari penulis terkenal—Zenoka berhasil menyita perhatian publik. Bagaimana tidak, di dalamnya terdapat banyak kesaksian warga yang melihat aksi pengeroyokan terhadap laki-laki bernama Sakha di bawah jembatan layang. Didukung dengan foto-foto yang seharusnya menjadi arsip kepolisian, bahkan bukti foto yang tidak dimunculkan dalam persidangan pada saat itu, serta wajah Gilang sebagai tersangka semua telah tersusun rapi.

My Sontoloyo Imam [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang