Four

284 237 20
                                    

𓆝 𓆟 𓆞
BAB 4
𓆝 𓆟 𓆞

"Pisau."

Olivia melipat tangannya, dia menjadi penanggungjawab anestesi untuk operasi Liam hari ini.

Ini bukan operasi mudah dan ini membuat Olivia tegang daritadi.

Beberapa kali dia menarik napas dalam-dalam dan tidak pernah selega ini rasanya saat keluar dari ruang operasi.

"Kamu hebat," puji Olivia pada Liam yang dibalas senyuman

"Itu karena kamu juga."

"Pasti melelahkan, istirahatlah dulu aku mau beli kopi, kamu mau?"

"Cheese tea, no sugar."

"Oke."

Tempat yang mau dia tuju sudah di depan mata tapi dia harus meladeni seseorang lebih dulu ketika namanya dipanggil.

"Ada pasien yang ingin menemui Anda."

Olivia berpikir siapa yang mau menemuinya. Jarang ada pasien yang mau bertemu langsung dengan dokter anestesi dan karena itu dia harus berbalik arah dan pergi ke ruangannya. 

"Halo, ada yang bisa aku bantu?"

Olivia tidak menyangka pasiennya bakalan memakai masker dua lapis, kacamata hitam dan pelindung muka transparan.

"Dokter Oliv?"

Olivia tersenyum, perutnya tergelitik tapi dia tidak boleh menertawakan pasien jadi dia mencoba memikirkan kemungkinan kalau pria ini terkena tuberkulosis kronis.

"Iya, ada yang bisa aku bantu?"

"Tolong aku," kata pria itu mendadak memegang tangan Olivia sampai Olivia yang baru saja duduk dibuat kaget, dia mau menarik kembali tangannya tapi pria yang belum Olivia tau identitasnya siapa tidak mau melepaskannya.

"Ada apa?"

"Aku akan operasi otak, katanya cuman operasi gampang dan aku hanya mau kalau Anda yang menjadi anestesiku karena kudengar Anda adalah anestesi terbaik di rumah sakit ini, bahkan anestesi paling top di Coston."

Oliviaa yakin orang sakit di depannya ini berlebihan, pasti otaknya sudah sangat bermasalah.

"Tunggu boleh aku tanya dari awal? Anda sebaiknya tenang dulu."

Pria itu akhirnya menarik tangannya, dia berubah dalam sekejap.

"Ooh maaf, aku pasti membuatmu bingung."

"Tidak masalah, santai saja."

Olivia baru mau saja mau bertanya tapi tiba-tiba dia kembali berbicara.

"Namaku Jack."

"Jack Manven. Laki-laki sejak lahir. Umur tiga puluh lima. Tidak punya alergi. Tidak ada riwayat penyakit atau penyakit keluarga semacam ini sebelumnya. Aku tidak punya keluhan tapi otakku harus dioperasi karena ada tumor, harusnya tidak parah tapi semakin cepat disingkirkan semakin baik bukan?"

Olivia mengangguk-ngangguk, "Jadi operasi Anda sudah terdaftar?"

"Sudah tapi aku tidak mau dianestesi oleh anestesi gadungan."

"Tenang saja pak tidak ada an-"

"Aku hanya mau kalau yang menjadi anestesi Anda kalau tidak aku tidak mau," potong Jack. Sekarang dia kelihatan seperti anak kecil

"Kalau begitu aku perlu konfirmasi dulu."

"Aku sudah bilang ke mereka tapi kamu harus mengeceknya juga dan berjanji padaku kalau kamu yang akan melakukannya."

Spicy PiscesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang