Twenty Seven

58 28 0
                                    

𓆝 𓆟 𓆞
BAB 27
𓆝 𓆟 𓆞

Olivia tidak sabar menantikan euforia yang akan dia rasakan malam ini. Dia sudah siap dengan atasan katun korset memamerkan garis bahunya yang tegak dan celana pendek dengan penghangat kaki sampai selutut. Karena dia harus konsisten dengan gaya rambutnya yang pendek, jaketnya tidak boleh ketinggalan atau dia akan kedinginan nanti malam. Riasannya sama seperti kemarin tapi Olivia mencoba membuatnya terkesan lebih tajam.

"Wow, kamu kelihatan sudah cocok menjadi designer kelas atas di Coston," puji Leo. Malam ini dia akan menyamar menjadi asistennya. Dia hanya memakai celana hitam panjang dengan jas hitam tipis tanpa dalaman. Kalung rantai besarnya mengalung sampai ke dada.

"Lain kali aku tidak mau pakai rambut palsu yang menutup mata begini," komentarnya sibuk mencoba menyingkirkan rambut lancip yang menusuk-nusuk matanya.

"Diam Willy, ini kacamatamu. Ingat kalau kau hanya boleh berbicara sambil berbisik-bisik."

Leo mengangguk paham. Mereka datang tiga puluh menit setelah pameran resmi dibuka sehingga ada banyak orang di sana. Olivia bisa masuk karena namanya sudah didaftarkan menjadi salah satu tamu malam ini. Di dalam, Olivia tidak menyangka akan ada banyak sekali hewan yang dijadikan pameran malam ini. Dari yang membuatnya geli sampai ngeri. Banyak yang masih hidup tapi yang sudah mati juga tidak kalah banyak untuk dijadikan pameran.

Suasana di dalam dibuat redup dengan lampu disko yang tidak menyenangkan sama sekali. Olivia berjalan ke arah lorong yang lebih terang untuk melihat pameran hewan yang telah mati.

"Kepala ini asli." Olivia merinding ketika merasakan kulit harimau itu secara asli. Mata kuningnya memancarkan ketakutan dan kesakitan secara bersamaan.

"Apa ini dilelang?" tanya Olivia lirih pada Leo yang diangguki.

Mereka beralih pada kepala yang selanjutnya tapi tidak lama karena Anna datang entah darimana. Dia kelihatan cemas dan tampilannya sedikir kacau dengan rambut keriting yang berantakkan serta riasanya yang lumayan belepotan.

"Kamu di sini, aku mencarimu kemana-mana."

Olivia memaksa senyum sementara Leo di belakang sana menyembunyikan wajah dengan menunduk walau dia sendiri yakin tidak ada yang mengenalinya sebagai Leo Schaefer.

"Ada apa?"

Anna melihat kesana kemari seolah merasa diawasi. Dia kelihatan takut bahkan bibirnya gemetar.

"Oh ya, ini Willy, asistenku." Olivia mencoba memperkenalkan Leo selagi Anna sibuk mengamati sekitar.

Anna hanya menyungging senyum singkat, dia jelas tidak tertarik atau bahkan mengenali Leo.

"Bisa bicara berdua?" tanya Anna berbisik padanya.

"Tentu." Selanjutnya Anna menariknya pergi.

"Aku sudah mengatakan semuanya dan kalau aku mau diampuni ada harga yang harus dibayar."

"Apa?"

Anna sedikit berjinjit untuk membisikkan hal itu di telinga Olivia. Sesuatu yang sudah dia tahu dari Leo karena pemuda itulah yang menyuruh Anna untuk melepaskan semua hewan yang ada di sini. Olivia pura-pura terkejut.

"Dan kamu akan melakukannya?"

"Itu gila, aku tidak mungkin melakukannya. Ada banyak kekacauan yang terjadi sebelum akhirnya beres. Menghancurkan pameran ini kelihatan bukan jalan yang bagus."

Olivia mengerti kekacauan yang dimaksudnya, itu kekacauan yang dibuat oleh dengan mengatasnamakan Hans. Dengan mengundang biss mereka dan mengatakan ada pameran meriah yang menyungguhkan hewan fantastis malam ini pasti membuat mereka kewalahan menyiapakan yang terbaik hanya dalam setengah hari.

Spicy PiscesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang