One

536 248 25
                                    

𓆝 𓆟 𓆞
BAB 1
𓆝 𓆟 𓆞

"Tapi bukan aku yang menyuntiknya."

Olivia bukan siapa-siapa kala itu. Tidak bisa mengelak. Tidak ada yang percaya.

"Ini, kugandakan bayaranmu."

"Tidak perlu melakukan itu."

"Kalau tidak kau pasti akan bermalas-malasan."

Dunia sudah mempermalukannya berkali-kali.

BRAKGH!

Kumpulan kertas melayang di depannya.

Masalah masih setia mengejarnya.

Dia sudah memastikan telinganya sudah tuli mendengar omelan sana sini.

Beginilah nasib dokter magang.

Menjadi keset semua dokter.

Kadang ada dokter gila yang tidak terima jika dirinya kelihatan lebih unggul dan disanjung professor.

Dan ada juga yang menjadikaannya kambing hitam.

Olivia pikir semuanya akan jadi lebih baik setelah dia berhasil lulus dengan nilai terbaik dan masuk ke universitas impiannya.

Tidak.

Hidup tidak selembut itu.

Hari-harinya tidak berubah sejak malam dia kehilangan hidupnya.

Dia tidak lagi percaya pada siapapun. Itu membuatnya selalu menjaga jarak kepada siapapun.

Olivia tidak sadar sudah seberapa dingin dirinya sampai dia bertemu satu orang yang berhasil melelehkannya.

Malam itu, malam terdingin di Coston, saat dia sudah mengorbankan seluruh tenaga dan waktu yang dia miliki sampai melupakan kondisi tubuhnya sendiri, sosok itu datang, memberikan bantuan agar dia tidak mati konyol dalam perjalanan pulang.

Itu bukan kebetulan karena dia datang tidak hanya sekali.

Dia juga membantunya di rumah sakit karena ternyata dia adalah seorang professsor.

Olivia sempat menjaga jarak dengannya karena dia tau orang-orang mulai membicarakannya, berspekulasi dan menebarkan rumor sinting kalau dia bermain kotor di belakang.

Tapi semakin dia mencobaa menghindar semakin sering juga dunia mempertemukan mereka berdua secara tiba-tiba.

Olivia berhembus, tangannya bergerak-gerak random di dalam kantong mengingat masa lalunya kini dia pikir hidupnya sudah jauh lebih baik.

Dia bukan kacung siapa-siapa lagi, dia berhasil lulus ahli anestesiologi tahun lalu dan bekerja dengan baik serta mendapatkan upah yang baik pula. Olivia melakukan apapun yang dia inginkan sekarang meskipun dia tidak bisa melupakan masa lalunya dan masih sering mendapatkan mimpi buruk perkara kejadian malam itu.

Salju mulai turun ketika dia menunggu lampu penyebrangan berubah hijau. Olivia terlalu terpikat memandang butiran kecil turun dari langit, padahal hal semacam ini sudah dia lihat sepanjang tahun.

Spicy PiscesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang