Five

264 225 17
                                    

𓆝 𓆟 𓆞
BAB 5
𓆝 𓆟 𓆞

Olivia pikir hari ini dia akan melihat wajah Jack tapi ternyata pria itu tidak kehabisan akal dengan memakai topeng mata.

"Kamu beneran mau pakai topeng kupu-kupu itu?"

"Aku bukan akan operasi mata atau wajah," jawab Jack enteng, dia duduk di sofa dengan kaki menyilang di atas meja. Kelihatannya dia tidak khawatir sama sekali.

Baguslah, pikir Olivia. Dia tidak punya pertanyaan apa-apa lagi untuk ditanyakan, kunjungannya sebelum operasi sudah selesai.

"Tunggu," cegat Jack berhasil membuat Olivia diam di tempat. Harusnya dia segera pergi daritadi.

"Kamu tau Macquirene?"

"Kota sebelah."

"Bukan sebelah juga sih, perlu enam jam untuk sampai."

"Lalu?"

Jack mengangkat kedua bahunya.

"Cuman mendadak berita pengeboman muncul di berandaku, kupikir barusan tapi ternyata berita lama."

Olivia membuang muka, itu terlalu sensitif untuknya.

"Aku permisi."

Di luar dia coba chek lama berita hariannya, Olivia tidak bisa merasa tenang meskipun berita konyol itu tidak muncul.

"Bagaimana mungkin berita lama itu muncul."

Olivia masih terus memikirkan itu sampai saat dia sudah selesai melakukan bius total. Kehadiran Liam lumayan membuatnya tenang walau ia yakin baju bagian sampngnya sudah lusuh karena terus-terusan dia remat.

"Tekanan darah pasien meningkat, aku sudah meningkatkan dosis anestesi, tapi tampaknya belum ada perubahan yang signifikan."

"Apa karena kondisi neurologisnya?"

"Kupikir bukan karena itu, ini lebih karena respon terhadap anestesinya."

"Oke, awasi terus tekanan darahnya, aku akan menyelesaikan ini sesegera mungkin."

Olivia mengangguk, "Kalau ada perubahan yang signifikan, akan kuberi tahu segera."

Bagian yang Liam sukai adalah ketika dia berhasil mengeluarkan tumor setelah susah payah mengangkatnya dan tidak melukai pembuluh darah di sekitar.

"Saturasi oksigen pasien turun, aku akan meningkatkan aliran oksigen."

Mata Olivia memincing ketika dia menghadapi masalah lain.

"Selain itu sekarang kita punya masalah baru, frekuensi jantung pasien meningkat signifiktan, ini mungkin karena respon terhadap masalah oksigenasi atau tanda bahwa pasien mengalami stres karena kesulitan dalam menangani kondisi saat ini. Akan aku beri sedikit dosis penenang untuk membantu menurunkan tingkat kecemasan pasien."

"Oke, terima kasih, aku tinggal perlu mengeluarkan beberapa lagi."

Olivia menunggu, beberapa menit ke depannya tidak ada yang terjadi sebelum dia dibuat agak khawair

"Tekanan intrakranial pasien lumayan meningkat tinggi, apa operasi bisa segera diselesaikan?"

"Baiklah, jangan khawatir sedikit lagi. Aku akan mencoba menyelesaikannya dengan cepat dan hati-hati."

Menurut Liam agak susah mengeluarkan yang terakhir.

"Rilekslah sedikit Jack, tumornya sudah kubuang, lama-lama kubuang juga otakmu," guman Liam berharap tidak didengar.

"Kamu mengatakannya terlalu keras," ungkap Olivia. Dia tersenyum hampir tertawa dibalik maskernya begitu juga dengan rekan lainnya.

Liam berdehem, mereka selesai sesuai perkiraan Olivia. Tanda-tanda vital Jack normal, tidak ada yang perlu Olivia cemaskan.

Spicy PiscesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang