Setelah melewati masa sulit itu, keluarga Keizaro perlahan bisa melakukan aktivitas seperti biasa, meski kini mereka harus lebih banyak berdoa agar Sergio bisa segera sadar.
Opa Delvin dan Oma Amara kini datang ke Jakarta untuk membantu cucu-cucunya yang kesulitan. Sekedar mengurangi beban Sagara menjaga adik-adiknya.
Bagaimana dengan orang tua dari Papanya mereka?
Sulit, karena mereka tinggal di Amerika. Jauh sekali jika harus pulang ke Indonesia.
"Opa dan oma hanya bisa seminggu disini, kami berencana ke Jepang menghadiri peresmian cabang kantor baru Paman kalian" ucap Delvin dihapadan Keizaro bersaudara.
"Oh ke Paman Yustian?" Tanya Sevin. Paman mereka, adik kandung dari mama keluarga Keizaro.
"Iya benar, kalian tidak apa-apa kan?" Delvin memastikan
"Tidak apa Opa, mudah-mudahan semua baik-baik saja. Sagara bisa menghandle semuanya" ucap si sulung, meski ia sendiri tak yakin.
Disamping itu, Amara menatap marah kearah satu manusia lagi disana. Mendengar cerita dari Sagara tak cukup, mereka juga butuh penjelasan dari korban aslinya.
"Lalu kamu?! Bisa jelaskan kenapa kecelakaan itu kamu masih baik-baik saja. Apa yang terjadi didalam mobil?" Teriak Amara.
Arza kaget dan ketakutan, tidak ada yang bisa membelanya kali ini. Kecelakaan itu juga membuatnya trauma. Kepalanya kembali sakit.
"Maaf oma..."
"Saya tidak butuh maaf!! Kamu sadar tidak? kejadian ini sama persis seperti 2 tahun lalu. Kamu ada disana juga kan? Dengan keadaan tidak terluka. Mereka berkorban begitu besar buat kamu"
Jangan tanyakan perasaan Arza saat ini. Ia sudah terlalu banyak menyimpan untaian kata kasar berhari-hari ini. Dibilang kebal juga tidak, justru Arza semakin kepikiran.
"Kamu_" Amara tidak melanjutkan ucapannya saat melihat noda darah menetes ke lantai. Ia terkejut saat melihat wajah Arza, darah mengalir dari hidungnya.
"Arza!!! Kamu kenapa nak? Ada yang sakit?" Panik Delvin. Semua mata kini tertuju padanya.
Arza menatap lemah opa nya. Sedikit senyum karena ia bisa melihat ketulusan disana.
Hingg gelap menjemput kesadarannya.
🏵🏵🏵
Seano duduk disamping ranjang pesakitan kembarannya ini. Ia sedikit merengek pada kakak-kakaknya agar bisa bermalam di rumah sakit menemani Sergio. Tapi ia harus merelakan kuliah paginya. Tak apa, bagi Seano, menemani Sergio juga penting.
"Lo kebo banget Gio, bangun dulu kek. Udah hampir seminggu lu tidur" ocehnya.
"Gue lagi males dirumah tauuu, ada opa dan oma. Lo tahu ga? Oma marahin adik kesayangan lo tuh. Ga mau lo belain?" Lanjutnya lagi, hanya suara mesin yang menjawab.
"Gue curiga tuh anak di lindungi malaikat surga apa gimana ya, hoki bener hidupnya. Kecelakaan mobil dua kali tapi baik-baik aja. Gak kek lo yang tiduran mulu"
"Tapi...siapa juga yang mau kecelakaan hahahha. Mungkin...dia selamat tapi dia tetap sakit. Lo pasti paham maksud gue Gi".
Seano tampak jenuh, ia sudah berbicara banyak dan tidak menemukan harapan saudaranya ini membuka mata.
Hp Seano bergetar. Ia menerima pesan dari Willy yang akan mengajaknya makan malam dulu di luar lalu kembali lagi ke Rumah Sakit.
Sebelum pergi, Seano kembali berbisik di telinga saudaranya. "Makasih udah jadi malaikat surga itu Gi, makasih juga buat papa dan mama".
.
.
.Willy menunggu dengan sabar didalam mobil, hingga ia mendengar pintu mobil terbuka, dan masuklah si imut Sean.
"Muka lo kusut amat kayak ga di setrika aja" Willy mencoba mencairkan suasana. Ia pun menjalankan mobilnya meninggalkan area rumah sakit.
"Ck bawa mobil yang bener, gue lapar nih" gerutu Sean.
"Iya sabar weh, lampu merah ini"
Seano teringat kejadian tadi siang. Karena semua panik, Sean yang tidak bisa berpikir jernih memutuskam menghindar, ia memilih ke rumah sakit untuk menemani kembarannya.
"Anak itu...gimana?"
Awalnya Willy tidak paham, tapi Seano kembali mengulang pertanyaannya.
"Kata kak Sevin, dia belum sadar. Opa mau panggil dokter tapi oma larang coba"
"Kok gitu?! Dia mimisan sampai pingsan loh. Pasti ada hal serius" Sean sedikit kaget.
"Tanya aja sama anaknya langsung. Ajak ke dokter siapa tau ada sesuatu akibat dari kecelakaan itu" ucap Willy.
"Gue tau lo peduli Se. Gio sebaik itu sama dia, masa lo ga bisa?"
Seano jadi sedih saat mengingat Sergio. "G-gue baik kok. Kayaknya cuma butuh sedikit waktu aja".
.
.
.Tbc!!!
happy birthday my lil baby Anton. whatever you hope for, hopefully it will come true. fight for your dreams and don't care about other people's bad words. 🥳💝🫶🏻🎀🌻
Jangan ada yang ilangin senyumnya 😠👊
KAMU SEDANG MEMBACA
Augmentum & Cantilever
Fanfiction[COMPLETE] ✅️ Tahu arti kata Augmentum dan Cantilever? Augmentum berasal dari bahasa Latin yang artinya Rise atau bahasa Indonesianya Bangkit, Naik atau bisa juga bertambah. Sedangkan Cantilever adalah kata dari bahasa inggris yang artinya Penopang...