Chapter - 11
Danisha menunggu di lobby apartemen Ayyara. Hari ini memang dirinya sudah berjanji akan menginap di apartemen milik sahabatnya itu. Girls time. Mumpung ada waktu. Sejak liburan semester hingga sudah masuk di minggu ketiga perkuliahan, mereka belum bertemu. Hanya sempat bertukar pesan. Akhir-akhir ini mereka terlalu disibukkan dengan perkuliahan mereka yang harus mulai merancang proposal skripsi. Sekitar 10 menit menunggu, Danisha melihat Ayyara turun dari sebuah motor yang berhenti di depan pintu utama gedung. Mata Danisha menyipit melihat sahabatnya itu diantar oleh seorang laki-laki. Ayyara melambaikan tangannya ketika pengemudi motor itu melajukan kendaraan roda duanya menjauh. Dalam hati Danisha membuat catatan jika malam ini mereka tidak akan tidur. Sahabatnya itu harus menceritakan siapa laki-laki yang sudah mengantarnya pulang itu.
"Siapa tuh?"
Ayyara tersentak kaget ketika Danisha tiba-tiba sudah berada di depannya. Mendengar pertanyaan dari Danisha, sudah dipastikan bahwa sahabatnya itu melihatnya turun dari motor Arka saat laki-laki itu mengantarnya tadi.
"Plis, kita ke atas dulu. Udah gerah banget ini, biarin aku mandi dulu"
Danisha tidak sabar sebenarnya, tapi Ayyara sudah melengos melewatinya menuju lift. Mau tidak mau Danisha mengekor di belakang Ayyara.
"Jadi punya gebetan baru nih ya? Kenapa gak cerita sih"
Keduanya sudah mandi. Baik Ayyara dan Danisha sudah bersih dari debu dan keringat. Tentu saja Danisha menumpang mandi juga di tempat Ayyara karena memang dirinya akan menginap. Keduanya sekarang sedang duduk di depan televisi dengan beberapa camilan yang sudah terhidang di meja.
"Namanya Arka. Dia anak arsi. Aku ketemu dia pas di kereta"
"Gila sih emang lu. Dikasih fasilitas naik pesawat kelas bisnis malah milih pulang naik kereta. Kelas ekonomi lagi. Bener-bener kemakan omongannya anak-anak ya"
Ayyara tidak menyangkal apa yang dikatakan oleh Danisha. Ia meninggalkan tiket pesawat yang sudah dipesankan maminya dan memilih menaiki kereta kelas ekonomi sebagai transportasi pulang karena ingin mencoba rasanya menaiki kereta seperti yang teman-temannya itu ceritakan. Seumur-umur Ayyara itu jarang sekali naik kendaraan umum. Selalu ada sopir yang bersedia mengantarnya kemanapun Ayyara ingin pergi.
"Eh tunggu-tunggu. Arka anak arsi? Arkavian ya?"
Ayyara mengerutkan dahi, sepertinya Danisha mengenal Arka. "Iya, Arkavian. Kenapa? Kamu kenal?"
Danisha meneguk soda kalengan untuk meredakan dahaga setelah memakan keripik kentang. Perempuan itu melirik Ayyara yang terlihat penasaran.
"Dulu waktu masih di BEM. Ada event terus buka volunteer gitu kan, nah salah satunya yang gabung itu mantannya si Arka itu. Anak DKV"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cafuné
General Fiction(n.) running your fingers through the hair of someone you love Ayyara pernah memiliki harapan besar pada Arkavian. Laki-laki yang ia pilih untuk menjadi pasangan hidupnya. Impian sederhana Ayyara itu mulai terwujud berkat pria itu. Namun, Ayyara har...