Chapter - 20
Anjani. Arka mengenal perempuan itu pada masa perkenalan kehidupan kampus. Mereka berada di kelompok yang sama. Dari situlah mereka mulai dekat. Pertama kali melihat Anjani, semangat dan keuletan gadis itu membuatnya terpukau. Anjani yang tidak gentar sama sekali saat kakak tingkat mereka marah-marah karena kelompok mereka membuat kesalahan membuat rasa suka dan kagum pada perempuan itu tidak bisa Arka cegah. Hari ke hari, Arka pun menyadari jika hatinya sudah tertambat pada perempuan itu.
Tanpa menunggu lama, Arka mendekati perempuan itu. Tidak membutuhkan waktu lama, menjelang semester satu berakhir, Anjani sudah menjadi kekasih Arka. Hari-hari dilewati sebagaimana anak muda berpacaran. Bertemu di sela-sela jeda kelas, mengantar-jemput ke kos perempuan itu, dan bermalam minggu mengelilingi kota Bandung.
Sayangnya kisah cinta mereka tidak bertahan lama. Bibi dan paman Anjani menjodohkan perempuan itu dengan pria yang berasal dari kampung halamannya. Seorang pria yang 10 tahun lebih tua dari Anjani. Anjani tidak bisa menolak, terlebih paman dan bibinya mengatakan bahwa Anjani harus menerima perjodohan itu untuk membalas budi karena sudah membesarkan Anjani setelah kedua orang tua perempuan itu meninggal sejak Anjani berusia 9 tahun. Pria yang dijodohkannya adalah pria mapan yang memiliki usaha agen kebutuhan sehari-hari di kampung. Dengan berat hati Arka harus melepas Anjani.
Saat melepas Anjani, Arka benar-benar melepas perempuan itu. Tidak ada gunanya lagi menambatkan hati pada perempuan yang menjadi milik pria lain. Oleh karena itu, Arka berusaha sebisa mungkin untuk segera melupakan Anjani. Terlebih hubungan mereka juga belum terjalin cukup lama.
Arka benar-benar melupakan Anjani. Semua itu karena tekadnya yang tidak ingin lagi menaruh hati pada perempuan bersuami. Jadi sewaktu ia bertemu dengan Ayyara dan jatuh hati pada perempuan itu, Anjani hanya sekedar masa lalu. Saat Ayyara mengatakan padanya bahwa dirinya menjadikan Ayyara sebagai pelarian itu sama sekali tidak benar. Arka benar-benar jatuh hati pada Ayyara. Tidak ada sangkut paut Anjani sama sekali.
Arka benar-benar mencintai Ayyara. Hatinya sepenuhnya milik perempuan itu. Tidak ada keraguan sama sekali.
Tidak ada Anjani sama sekali. Hubungannya bersama Ayyara sampai pada tali pernikahan. Hari itu adalah hari di mana Arka merasa menjadi orang yang paling bahagia dan beruntung memiliki sosok perempuan seperti Ayyara sebagai istrinya. Orang-orang berkata dirinya beruntung karena berhasil menikahi putri keluarga Amartya, tapi bagi Arka bukan nama Amartya yang membuatnya sebagai pria beruntung, tapi karena diri Ayyara sendiri. Karena keistimewaan perempuan itu -tanpa melihat nama belakangnya.
Perasaannya pada Ayyara itu nyata. Tidak pernah sekalipun perasaan Arka pada Ayyara itu semu.
Hanya saja sebagai manusia, hatinya tergerak untuk berempati. Hari itu, setelah sekian lama Anjani tidak pernah menghubunginya, perempuan itu menelpon Arka. Meminta bantuan kepada Arka.
Masih ingat jelas bagaimana isak tangis Anjani di sambungan mengatakan jika dirinya membutuhkan bantuan. Karena Arka merasa berempati pada perempuan yang dikenalnya itu. Arka datang menemui Anjani.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cafuné
General Fiction(n.) running your fingers through the hair of someone you love Ayyara pernah memiliki harapan besar pada Arkavian. Laki-laki yang ia pilih untuk menjadi pasangan hidupnya. Impian sederhana Ayyara itu mulai terwujud berkat pria itu. Namun, Ayyara har...