2

1.5K 73 0
                                    

pagi pagi sekali Jeno sedang bersiap siap untuk pergi kekantor. disaat Jeno tengah sibuk menggunakan dasi, pintu kamarnya di ketuk oleh seseorang

"Jeno ini bubu nak" dengan suara yang lembut dan penuh kasih sayang berhasil membuat Jeno tersenyum manis

"masuk bu pintunya ngak Jeno kunci" ucapnya dari dalam kamar

"aigoo anak bubu masih blom bisa rapi pakai dasinya" ucap bubu memperhatikan dasi putranya yang kurang rapi

"sini biar bubu perbaiki dasi kmu"

Jeno memperhatikan bubu memakaikan dia dasi, dan orang yang dia sebut bubu hanya tersenyum manis sangat manis melebihi gula menurut Jeno

"nah sudah..sekarang anak bubu jadi ganteng banget" merapikan jas putranya

"ada apa bubu, kenapa bilang begitu apa selama ini Jeno gak ganteng?" bubu terkekeh oleh pertanyaan Jeno

"bukan begitu sayang, bubu hanya berpikir bagaimana jika nanti kmu punya istri, bubu ngak bisa lagi merawat putra satu²nya ini, tanggung jawab bubu sudah digantikan sama istrimu nantinya sayang" bubu mencubit pipi Jeno gemas

Jeno terdiam wajahnya kini datar dengan aura dingin, bubu menotis perubahan ekspresi wajah dari putranya

"apa maksud bubu" Jeno menatap Taeyong( bubu) berharap mendapatkan penjelasan dari ucapan Taeyong

apakah bubu mengkode dirinya agar segera mencari calon istri?

"Jeno lupakan pekerjaanmu dlu sayang, bubu sudah menyuruh daddymu untuk menangani pekerjaan di kantor" Jeno masih tidak paham dan hanya diam

Taeyong berjalan kearah tempat tidur putranya dan duduk ditepi kasur, dan menyuruh Jeno agar duduk didekatnya, lalu jeno duduk disamping bubu menunggu penjelasannya

"nak apa kmu masih ingat dengan Nana teman masa kecil kmu?..dia akan kembali siang ini..jadi mari kita sambut mereka"

"Nana?" Jeno memastikan lagi

"iya nak Nana yang pernah kmu bilang mirip dengan kelinci...om yuta dan istrinya winwin akan segera kesini bersama Nana...mereka baru pulang dari luar kota" jelas Taeyong dengan rinci

"lalu apa hubungannya dengan Jeno bubu...Jeno harus menyelesaikan pekerjaan jeno"

"bubu sudah bilang kmu jangan khawatir dengan pekerjaan kantor, karena sudah ada yang menanganinya" Taeyong mencoba menghentikan Jeno yang ingin pergi

"T-tapi...."

"sudah kmu jangan banyak alesan sekarang pergi kebawah kita sarapan, setelahnya kita akan siapkan semuanya untuk menyambut mereka...jangan memalukan keluarga kita didepan sahabat Daddy dan bubu nak"

"baik Jeno mengerti"

.

.

.

.

*****

suara mobil memasuki area rumah megah Jeno, ternyata tamu yang mereka tunggu akhirnya sudah sampai

pintu mewah terbuka megah menampakkan sepasang swami istri dengan seorang putra manis dibelakang mereka dengan baju blue sky nya yang terlihat imut dan manis

namun bukannya terpesona Jeno merasa ada yang tidak beres dengan semua ini

"haii winwin, yuta, dan Nana kalian apa kabar...mari masuk dan duduklah kalian pasti sangat capek" titah jaehyun Daddy Jeno sang kepala keluarga

Duri FaktaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang