13

1.3K 72 12
                                    

"sayang...siapa yang datang?" tanya doyoung kepada swaminya yg baru saja kembali kedapur

"didepan ada keluarga Jeno yg sedang menunggumu" jawabnya

"untuk apa??...aku tidak ingin bertemu denganya"

"aku tidak tau, mereka bilang ingin mengatakan sesuatu padamu"

"bilang pada mereka aku tidak ada dirumah"

"aku sudah terlanjur mengatakan kmu ada dirumah"

"ishh aku sudah katakan aku tidak ingin melihat wajah mereka!"

"aku akan menemanimu disana"

"aku tidak butuh!, aku tidak akan menemui mereka, usir saja" balas doyoung kembali mengaduk makanan yg sedang ia masak

"sayang... aku mohon temuilah mereka sebentar, mereka sudah menunggumu di ruang tamu" ujar Kun

"kenapa kmu memaksaku?!, aku bilang tidak, tetap tidak!"

"kmu ingin mereka cepat pergi bukan?? maka temuilah mereka, sebelum arsen kembali"

doyoung mematikan kompornya dan melepas celemeknya

dia tidak ingin arsen bertemu dengan mereka lagi, lebih baik sekarang dia bertemu dengan keluarga itu lalu mengusirnya, sebelum arsen pulang

"ikutt!" titah Doy pada Kun dengan menyeret tangan suaminya agar dia berjalan duluan kearah ruang tamu

sesampainya diruang tamu, Taeyong dan jaehyun menatap mereka dengan tatapan yang sulit diartikan, namun dapat Doy rasakan bahwa mereka sedang menatapnya

"kenapa mereka menatapku seperti itu" bisiknya pada sang swami

"apa dia kesini ada maksud lain??...atau jangan jangan mereka sudah tau siapa arsen sebenarnya" ucapnya sambil sedikit ketakutan

bagaimana jika dugaanya memang benar?? tidak itu tidak boleh arsen tidak akan tinggal dikeluarga seperti itu, arsen hanya miliknya dan renjuna

orang orang seperti mereka tidak berhak atas arsen

"tidak mungkin, karena jika mereka tau, yang akan dicari adalah arsen, bukan kmu sayang"

benar dia tidak boleh memikirkan hal yg belum pasti, takutnya apa yang dikhawatirkannya akan terjadi nantinya, tidak itu tidak akan terjadi

"maaf sudah menunggu lama" ucap Kun pada Taeyong dan jaehyun

"tidak papa Kun, kmi yang seharusnya minta maaf, datang tanpa mengabari kalian dlu" balas jaehyun

"memang seharusnya begitu" celetuk doyoung tak suka

"sayang.." Kun memegang tangan Doy pelan

"kenapa?...apa aku salah bicara??...bukankah perkataanku memang benar" sewotnya

Kun tidak tau lagi harus bicara apa, dia takut jika melawan dia justru akan dicuekin lagi

"doy benar Kun, memang seharusnya kami yang meminta maaf" ujar Taeyong

"kedatangan kami kesini hanya untuk menanyakan sesuatu pada istrimu Kun" lanjut jaehyun menerangi

doy dan Kun saling menatap satu sama lain, apa yang sebenarnya ingin mereka tanyakan, sepertinya seserius itu

"tanyakan saja, aku tidak ada waktu lama" balasnya

jaehyun mengeluarkan sebuah kotak kecil, lalu membukanya didepan semuanya

"kami ingin menanyakan soal ini" lanjutnya

mata Doy dan Kun melotot sempurna, apa ini?? bagaimana mereka mendapatkannya??

Duri FaktaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang