8

1.2K 68 5
                                    

doyoung membawa kekasihnya pergi dari tempat itu, mereka menuju tempat rias, disana tidak ada orang, karena penata rias sedang pergi ke ruang makan yang udah disiapkan keluarga Jeno untuk para staff dll

"ada apa sayang, knp kmu membawaku kesini" tanya Kun penuh penasaran

doyoung menarik nafas lalu menghembuskan ya, mencoba tidak menangis dlu

"kmu ingin tau bukan tentang semuanya, kenapa aku menangis??" ujar doyoung

Kun pria tampan dengan stelan jas hitam putihnya hanya menatap lekat netra manik hitam doyoung

dia menunggu jawaban dari kekasihnya, dia sungguh sangat penasaran

kemudian doyoung menceritakan semuanya secara detail, bagaimana renjuna adik kecil manisnya bertemu dengan Jeno sahabatnya, lalu berlanjut pada pertemuan jaemin dengan adiknya

semuanya doyoung ceritakan kepada kekasihnya

setelah mendengar semua cerita doyoung, Kun kaget bukan main,

jika dia di posisi renjuna dia mungkin sudah mengakhiri hidupnya, namun....

"Jadi jaemin masih blum tau siapa sahabat renjuna itu?" tanya Kun lalu mendapatkan anggukan dari doyoung sang kekasih

"renjuna tidak mau jaemin tau jika dia mengenal Jeno"

Kun mengernyit bingung "kenapa?"

"bukankah sudah jelas, renjun tidak ingin membuat jaemin sedih, jika dia tau semuanya, jaemin akan menyalahkan dirinya atas semuanya"
jelas doyoung

"namun dia juga harus tau, Jeno memiliki tanggung jawab juga kepada renjun" sedikit meninggikan ucapanya

"lalu kamu ingin aku yang mengatakannya pada jaemin?? jangan bodoh Kun, jaemin anak yang baik, aku tidak ingin merusak rumah tangganya yang baru saja dia bangun" bentak doyoung

"dan jika aku mengatakannya pada jaemin, apa menurutmu renjun tidak akan marah padaku??!...aku tau betul adikku seperti apa, aku sudah menahan semuanya dan terlihat kuat didepanya agar dia tidak khawatir...Nyawa adikku lebih penting dari apapun, bahkan jauh lebih penting dari hidupku" lanjut doyoung penuh tekanan pada kata katanya

dia ingin marah, menangis, namun tidak bisa. jangan sampai renjun adiknya melihat matanya yang sembab akibat dia menangis

"tapi bukankah sama saja dia menyiksa dirinya sendiri, dan menanggung semuanya sendiri??" ujar Kun

"begitulah dia, dia yang merelakan apapun demi orang lain, dan tidak pernah ingin merebut apapun milik orang lain yang bukan haknya, meskipun harus dia yang menanggung rasa sakit itu sendiri disaat orang lain salah padanya, namun dengan cepat dia meminta maaf pada orang yang sebenarnya merekalah yang seharusnya meminta maaf" jelas Doy

"apa lagi dia harus merelakan cinta pertamanya menikah dengan sahabat yang sudah dia anggap seperti saudara sendiri menikah didepan matanya sendiri, itu sangat menyakitkan asal kau tau.....adikku memang kuat diluar namun hatinya begitu rapuh, aku bangga denganya karena bisa sekuat itu, jika aku yang ada di posisinya, mungkin aku akan mengacaukan pernikahan itu langsung" lanjut doyoung menjelaskannya pada Kun

Kun yang mendengar ucapan kekasihnya segera memeluk pemuda itu dengan sangat erat

"aku tidak akan melakukan hal itu padamu, dan juga Terimakasih sudah menjadi kakak yang terbaik untuk renjuna, aku bangga padamu sayang"

seketika tangis doyoung pecah detik itu juga, salahkanlah Kun yang membuatnya menangis seperti itu, pemuda itu malah membuatnya menangis oleh kata kata manis sang kekasih

Duri FaktaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang