10

1.4K 84 13
                                    

doyoung keluar dari ruangan, namun dia tidak melihat renjuna disaat, dia dengan segera mencari pemuda kecil manis itu

pikiranya sudah kemana mana, dia takut jika renjun mendengar pembicaraanya dengan Sehun, renjuna pasti akan membencinya Karan hal itu

doyoung terus saja mencari mengelilingi rumah sakit, namun hilil pria mungil itu tidak ada dimana mana

dan doyoung baru terpikir, tadi sebelumnya Sehun memberinya resep obat untuk dia bayar, jadi dengan bergegas doyoung berlari kearah pembayaran apotik yanga a dirumah sakit

akhirnya dia melihat pria mungil manis itu tengah duduk mengantri dengan menyenderkan kepalanya pada kursi belakang dekat dengan dinding

renjun pria manis itu menoleh ke arah kakaknya yang baru saja sampai

dengan sangat pelan dan hati hati doyoung menghampiri renjun an duduk disampingnya

"kok Abang kyk ketakutan gitu siapa yang ngejer?" tanya renjun penasaran sambil melihat kesana kemari

doyoung mencoba memberanikan diri bertanya pada renjuna

"renjuna.."

"hum? ada apa?" tanyanya penasaran

"ka-kamu mendengarnya?"

"mendengar? mendengar apa?"

"di ruangan tadi...."

"ohh yang itu? maaf aku pergi tanpa bilang padamu, tapi Abang lama banget sih jadi aku pergi duluan buat bayar obatnya" jelas renjun sambil tersenyum

"bu-bukan itu tapi...."

"tuan renjuna"

"tunggu ya bang aku mau bayar obat ya dlu" baru saja renjun hendak berdiri, dengan cepat doyoung menghentikannya

"tidak usah biar aku saja, kmu jangan banyak bergerak" lalu doyoung membayar obatnya dan setelahnya pergi kembali kerumah

doyoung mengantar renjun duluan dan baru kembali kerumah

.

.

.
>>>
Padahal blum ganjil 9 bulan kehamilannya, renjun sudah merasakan nyeri dibagian perut dan bagian bawahnya, darah mengalir turun sampai kebawah

dia dengan sekuat tenaga mengambil ponselnya lalu menghubungi doyoung

"bangg..hiks"

"renjuna? ada apa ren?" jawab seseorang

"Hyung perutku, perutku sa-sakit hiks" ucapnya menahan rasa sakitnya darah terus saja mengalir daria rea bawahnya

renjun tergeletak duduk dibawah dengan banyaknya darah dan air ketuban yg pecah

"tunggu Hyung akan cepat kesana, bertahanlah sebentar lagi renjuna"

tuttt...

panggilan berakhir.....
namun sepertinya renjuna tidak bisa menahanya hingga Kun datang bersama doyoung

tak lama setelah panggilan terputus, renjuna pingsan dengan kondisinya yang sekarang.

.

.

.
doyoung sedang berada diruang UGD berasama Sehun dan renjuna yang masih berbaring pingsan diatas kasur pasien

"kita tidak punya cukup waktu lagi doyoung aku mohon, cepatlah membuat keputusan, jika tidak mereka berdua tidak akan bisa diselamatkan"

doyoung masih gemetar, dia tidak bisa mengatakan apapun melihat kondisi renjun saat ini

"jika kmu tidak ingin mereka berdua pergi, maka cepatlah putuskan doyoung, renjun dan anaknya tidak bisa bertahan terlalu lama"

Duri FaktaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang