Bus

1 2 0
                                    

PADA suatu hari, seorang wanita dalam perjalanan pulang dari kantornya. Hari itu dia kerja lembur, sehingga pada pukul sepuluh malam baru keluar dari kantor. Malam itu, dia pulang dengan bus.

Dia mengambil bus terakhir yang beroperasi malam itu. Saat itu halte tampak sepi, hanya ada dia di sana. Ketika memasuki bus, hanya ada dua orang penumpang dan sopir yang terhalang pintu di kemudi. Dia pun mengambil duduk di bangku berjarak dua baris dari orang yang duduk di depannya, bersebelahan dengan seorang lelaki tua di bangku baris samping.

Bus mulai berjalan. Saat itu, wanita yang duduk di bangku depannya selalu menoleh ke arahnya dengan tatapan tajam. Dia mencoba mengabaikan dengan memfokuskan diri pada gawai. Akan tetapi, tatapan wanita di depan terasa masih tertuju padanya. Saat dia mengangkat pandangan, wanita itu sedang memelototinya.

"Lebih baik kau turun denganku di pemberhentian selanjutnya jika ingin selamat. Kita harus segera keluar dari sini." Lelaki tua di baris sebelah mendekat dan berbisik.

Dia bingung bukan main namun tak dapat menolong selain bangkit mengikuti lelaki tua yang lebih dulu berdiri seraya berseru, "Ayo, cepat! Kau dalam bahaya!"

Dia berlari mengikuti lelaki tua keluar bus. Pintu bus tertutup dan bus kembali berjalan meninggalkan dua orang tersebut. Angin dingin berembus kencang menyapu tengkuk. Dia menatap sekitar. Oh, sial. Dia merapat ke lelaki tua ketika menyadari halte tampak begitu sepi dan daerah sekitarnya sangat gelap.

Angin dingin kembali berembus. Namun, kali ini hal yang lebih membuatnya bergidik adalah ketika lelaki tua di sampingnya berbisik di telinganya.

"Gawat, sekarang kau benar-benar dalam bahaya."




Maljum, 11/4/24.

--
Yo, Gentayangers!
Selamat Hari Raya Idulfitri 1445 H. Minal Aidin wal Faizin. Mohon Maaf Lahir Batin. Taqabbalallahu Minna wa Minkum.
Semoga kita bisa berjumpa lagi di Ramadan tahun depan!

Kripik SetanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang