Malam Minggu. Ah, malam ini aku akan keluar. Ya, sendiri ... buat kondangan. Tak apa, sudah biasa bagiku. Malam minggu, kondangan, sendiri. Bagiku, dia—yang entah siapa itu—bukanlah seseorang yang akan kugandeng buat ke kondangan, tapi ke pelaminan. Begitulah aku menguatkan diri sebagai seseorang yang berstatus available seperti barang di toko online.
Aku bersiap. Sore tadi aku tidak mandi, jadi kuputuskan untuk cuci muka saja. Toh, tidak akan ada yang tahu.
Bergegas aku ke kamar mandi di dalam kamar. Satu hal yang harus kau tahu, kamar mandi itu tidak berlampu, alias lampunya sudah lama mati dan belum kuganti. Jadilah aku gelap-gelapan saat mencuci muka. Sebenarnya agak sedikit takut, karena kata orang, kamar mandi yang gelap adalah tempat yang nyaman untuk mereka.
Saat tengah mengusap wajah dengan facial foam, aku mencium bau besi karat. Tengkukku mulai merinding. Ketika membilas wajah dengan air, bau ke-amis-amisan itu semakin terasa. Segera kusudahi kegiatan mencuci muka.
Di kamar, aku mengambil handuk untuk mengelap wajah, lalu menghadap cermin.
Deg. Jantungku berdetak kencang, dan mataku melotot seketika saat melihat pantulan di kaca.
Di sana, aku melihat wajahku berdarah-darah!
Aku mengernyit dan berseru, "Sial! Jerawat gua pecah!" Sambil memandang ngeri jerawat di jidat yang mengeluarkan darah.
Malming, 16 11 19.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kripik Setan
Horror[Kumpulan Cerita] Rasakan sendiri sensasi pedas asinnya! (ˇò_ó)p ps: harap segera dibaca dan masukin ke library, jangan cuma ditaro di reading list. ntar kalo ceritanya di-unpublish, nangis ... :p © SunVampire Agustus 2019