Nares tahu, kalau Nadya perempuan yang galak. Dan dia memang nggak keberatan dengan hal tersebut.Beberapa hal yang Nares dapatkan sebagai kejutan setelah menikahi Nadya, adalah, istrinya itu akan cranky jika diganggu saat sedang ngantuk berat. Karena dirinya juga baru mencicipi kenikmatan berhubungan seks, dan jujur agak syok ketika mendapati noda darah pada seprai hotel, Nares jadi semakin tergila- gila sekaligus menaruh hormat pada istrinya.
Mengingat sepak terjang Nadya yang sering digosipkan doyan gonta- ganti teman kencan, hal itu tentu saja merupakan kejutan bagi Nares.
Rupanya sang istri masih menjaga keperawanannya. Nares merasa amat beruntung. Padahal pria itu nggak berekspektasi terlalu tinggi. Keperawanan bukan hal mutlak yang dicarinya. Ia memang tulus mencintai istrinya.
Pria itu juga menyadari bahwa Nadya bisa sangat cerewet sekali. Kalau menelepon ke kantor, sehari bisa enam kali. Mengingatkan Nares agar jangan lupa makan. Atau terkadang, Nadya sendiri yang akan membawa makanan itu ke kantor.
Karena menikahi bosnya sendiri, Nadya harus resign dari posisinya sebagai sekretaris pria itu. Tadinya, perempuan itu berniat untuk melamar jadi sekretaris bagi salah satu direktur Rembaka, namun Nares melarangnya dengan tegas.
Dan mereka ribut besar karenanya. Nadya menuduh suaminya tukang monopoli. Sementara alasan Nares untuk melarang Nadya bekerja lagi, menurut istrinya itu agak nggak masuk di akal. "Oh, begitu!" cetus Nadya sinis.
Siang itu, dengan tujuan mengantarkan makan siang yang Nadya masak sendiri dengan resep dari ibu mertuanya, Nadya kembali mengangkat topik pembicaraan tentang dirinya yang ingin kembali bekerja.
Menganggur di rumah membuat Nadya stres berat. Meski terkadang sang ibu mertua mengajaknya untuk pergi ke seminar tentang batik dan Mbak Nirmala kerap menitipkan anak- anaknya dalam pengawasan Nadya, namun berada di rumah saja membuatnya nggak bisa bertemu dengan teman- temannya. Mengobrol. Makan siang bareng, dan menggosipkan skandal para bos.
Hanya kadang-kadang Nadya bisa bertemu dengan Sisil yang belakangan sibuk mengurusi dua anak kecil-- Keegan dan Bapaknya Keegan.
Menurut gosip yang sempat beredar di kantor, Reagan seringkali berada dalam mode senggol bacok, karena sang anak memonopoli Sisil. Reagan yang belum bisa bersikap selayaknya ayah pada anaknya.
Sementara bagi Kee, Reagan adalah saingannya dalam hal memperebutkan perhatian Sisil.
"Jangan begitu dong, Sayang. Aku nggak ngizinin kamu masuk ke atas karena yah... aku khawatir. Rembaka nggak kayak HSS Goldeneye!" Nares membujuk istrinya yang sedang ngambek dan berdiri di tepi jendela ruangan Nares.
"Begitu?" Nadya bertanya dengan tatapan sinis dan tajam. Kedua tangannya terlipat di depan dada. "Bukan karena kamu takut kalau aku kepincut sama Rayan?"
"Rayan?" Nares mengulang. "Dia sudah ada pawangnya sekarang. Anak intern PR."
Sebenarnya, semua perusahaan yang bernaung di bawah GSS Goldeneye punya satu intern PR yang sama dengan Rembaka juga. Kantor mereka ada di lantai 17.
Arantxa dan Danisha adalah dedengkot PR. Istilahnya kepala suku. Lain dengan Danisha atau yang biasanya disapa Chacha yang beberapa waktu lalu pernah ribut dengan Nadya di depan lift, dan punya sikap yang literally mirip preman terminal Kampung Rambutan, Arantxa punya pembawaan yang dingin.
Gosipnya, dia seliar Dayana. Atau Nadya sendiri. Dan sebetulnya, dia bersahabat dengan Mikaela Niranjana Rembaka, adik dari Rayan. Selain itu, Nadya nggak mendengar apa- apa lagi tentang Arantxa.
"Tuh, kan!" Nadya menggaplok lengan suaminya dengan gemas. "Aku jadi ketinggalan berita!" bibirnya yang sekonyong-konyong berubah manyun, membuat Nares semakin gemas

KAMU SEDANG MEMBACA
Miss Materialistic
ChickLitKarena tekanan dari ibunya, Nadya terpaksa menjalani pekerjaan ganda. Sebagai sekretaris dari Nareswara dan berkencan dengan pria- pria yang menurut ibunya mempunyai masa depan bagus. Ia kemudian mulai mengincar Rifat, yang dirasanya bisa memuaskan...